Tak Temukan Angkutan Umum di Perjalanan, Pemudik Ini Mengaku Jalan Kaki dari Ciamis ke Sumedang
Berbagai cara memang ditempuh pemudik agar bisa sampai kampung halaman di tengah larangan mudik oleh pemerintah.
TRIBUNJAKARTA.COM, TASIKMALAYA - Lantaran tak menemukan angkutan umum di sepanjang jalan, seorang pemudik mengaku dirinya berjalan kaki dari Ciamis, Jawa Barat menuju kampung halamannya di Sumedang, Jawa Barat.
Berbagai cara memang ditempuh pemudik agar bisa sampai kampung halaman di tengah larangan mudik oleh pemerintah.
Kendati akses menuju kampung halaman sudah dipersulit oleh petugas dengan alasan guna memutus penyebaran Covid-19, masih banyak juga pemudik yang tetap nekat.
Terutama pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.
Sebab, kendaraan umum seperti bus sudah diberhentikan sementara operasionalnya selama larangan mudik lebaran.
Namun tak adanya kendaraan umum itu tak menghentikan semangat Bambang Irianto untuk pulang ke kampung halaman.
Tanpa kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, Bambang tetap nekat mudik.
Dia bermodalkan kakinya untuk berjalan kaki melewati ratusan kilometer demi bisa tiba di kampung halaman.
Bambang mengaku berjalan kaki dari Ciamis menuju kampung halaman di Sumedang.
"Saya terpaksa jalan kaki karena ingin mudik. Sebenarnya mau naik kendaraan umum tapi tidak ada," kata Bambang Irianto, pemudik yang mengaku berjalan kaki, saat tengah berjalan di Pos Penyekatan Gentong, Tasikmalaya, Rabu (12/5/2021) siang.
Baca juga: Polri Akan Perpanjang Sanksi Larangan Mudik hingga 24 Mei 2021, Tetap Nekat Siap-siap Diputar Balik
Baca juga: Gagal Mudik, Warga Perantau di Bekasi Mengisi Waktu Libur dengan Wisata Ke Gedung Juang Tambun
Baca juga: Bek Persita Pilih Tak Mudik Lebaran, Rasakan Suasana Baru di Tangerang: Di Sini Beraneka Ragam
Bambang mengaku gelisah ketika pemerintah melarang mudik Idul Fitri 1442 H.
Padahal ia sudah rindu kampung halaman, terutama bertemu orang tua yang sudah berusia tua.
"Biasanya kami mudik naik bus jurusan Tasikmalaya-Subang via Sumedang. Tapi tidak beroperasi karena larangan mudik," kata Bambang.
Karena tak ada kendaraan umum, Bambang pun bermusyawarah dengan keluarganya.
Walhasil, Bambang memutuskan mudik sendiri berjalan kaki.
Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Sentil Warganya yang Nekat Mudik, Anies: Keselamatan Kunci Kebersamaan