Kabar Artis
8 Tahun Uje Wafat, Umi Pipik Cerita di Balik Keberanian Bongkar Poligami Suami: Saya Gak Mau Zalim
Umi Pipik baru bisa membongkar poligami suaminya itu di hadapan publik setelah delapan tahun Ustaz Jefri Al Buchori meninggal.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
Menurut Umi Pipik, kabar ini harus beredar melalui perbincangan dengan Venna Melinda.
"Karena mungkin beda 3 tahun sama Bilal, jadi itu. Dan ada mimpi itu jadi akhirnya, ya mungkin qodarullah melalui Mba Venna akhirnya saya harus bisa mengatakan ini," aku Umi Pipik.
Baca juga: Oki Setiana Dewi Akhirnya Buka Suara Diisukan Jadi Istri Ketiga Uje, Akui Hubungan Sebenarnya Ini
Umi Pipik Ungkap Uje Poligami Semasa Hidup
Siapa sangka Umi Pipik menyimpan rahasia begitu lama dan rapat terkait pilihan Uje yang memilih poligami.
Umi Pipik secara mengejutkan mengaku bahwa dirinya pernah dipoligami oleh almarhum.
Hal itu diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Venna Melinda Channel, Senin (26/4/2021).
Namun, ibu empat anak ini baru mau buka suara setelah Uje meninggal dunia.
Ia tidak ingin menceritakan hal tersebut kepada orang-orang terdekatnya, apalagi ke publik.
Bahkan, keluarga Umi Pipik sendiri baru mengetahui Uje berpoligami pasca almarhum meninggal.
Bagi Pipik, orang lain yang boleh mengetahui sisi bahagia saja, bukan masalah.

"Keluarga besar saya pun, maaf ya, Uje poligami segala macam, mungkin baru tahu setelah saya cerita ketika beliau meninggal," ungkap Umi Pipik.
"Dan mereka sempat kaget. Karena memang saya buat apa? Kan kita yang menjalani, bukan orang lain."
"Sebisa mungkin orang lain ngerasain yang bahagianya aja," sambungnya.
Tak hanya itu, Umi Pipik juga sempat didiagnosa menderita tumor kelenjar getah bening.
Namun baik soal Uje maupun penyakitnya, ia tetap berusaha merahasiakan.
Pipik mengungkapkan kalau dirinya tak mau memberitahu karena enggan membuat anak-anaknya sedih.
"Makanya waktu saya sempat sakit itu, Abidzar kaget yang nemuin itu, 'Kok nggak pernah cerita?' Ya buat apa?" terang Umi Pipik.
"Memang nggak mau anak-anak jadi kepikiran. Nggak mau anak-anak jadi sedih."
"Enggak mau anak-anak jadi yang harus akhirnya kerja keras cari uang," bebernya. (*)