Jenazah Tertukar dan Ciri-ciri Fisik Tak Sama, Keluarga Kaget saat Buka Kain Kafan: Kok Beda

Kejadian tertukarnya jenazah terjadi setelah adanya warga yang tewas tenggelam di Pantai Santolo, Garut, Jawa Barat.

Editor: Wahyu Septiana
Net
Ilustrasi. Kejadian tertukarnya jenazah terjadi setelah adanya warga yang tewas tenggelam di Pantai Santolo, Garut, Jawa Barat. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kejadian tertukarnya jenazah terjadi setelah adanya warga yang tewas tenggelam di Pantai Santolo, Garut, Jawa Barat.

Jasad yang tertukar adalah Reihan Khalik, warga Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

Jenazah tersebut diketahui tertukar dengan korban yang juga tenggelam di pantai yang sama.

Tertukarnya jenazah tersebut diketahui setelah tiba di rumah duka di Kopo, Bandung dari Puskesmas Cikelet, Garut.

Setibanya di rumah duka, keluarga korban kaget karena jenazah yang datang tak memiliki ciri-ciri seperti Reihan Khalik.

Saat yang bersamaan, Puskesmas Cikelet juga menginformasikan adanya temuan jenazah oleh Basarnas yang ciri-cirinya lebih mirip ke Reihan.

Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat (Net)

Jenazah Reihan Khalik (17) salah seorang wisatawan asal Bojongloa Kaler, Kota Bandung yang ditemukan meninggal dunia.

Sebelumnya, Reihan sempat dinyatakan hilang selama tiga hari saat bermain air di Pantai Santolo dalam momen libur lebaran.

Kepastian tertukarnya jenazah tersebut, setelah pihak keluarga Reihan Khalik meyakini adanya kejanggalan pada ciri fisik dari jenazah yang telah dibawa dan tiba ke rumah duka.

Baca juga: Viral Video Transpuan Sebut Palestina Tak Berjasa ke Indonesia, Taqy Malik: Jadi Begini Mbak, Eh Mas

Baca juga: Betapa Menyedihkannya Timor Werner: Dua Golnya Dianulir VAR

Baca juga: Manfaatkan Momen Idulfitri, Bandar Narkoba Selundupkan 180 Gram Sabu di Tangerang

Saat tiba di rumah di Jalan Babakan Ciparay Gang Ata Kiria I, RT 02 RW 11, Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojong Loa Kaler Kota Bandung dengan ciri yang dimiliki siswa kelas XI SMKN 8 Bandung tersebut.

"Sejak awal jenazah itu datang dan dibuka dari keranda, saya sudah curiga, kok kayak beda. Soalnya kalau Reihan itu postur badannya kecil (kurus) kalau ini gemuk.

Dan saya feeling saya yakin ini bukan Reihan, makanya kami sepakat untuk dikembalikan saja ke Garut dan menunggu Reihan datang," ujar salah seorang sepupu Reihan yang tidak ingin dipublikasikan namanya, saat ditemui di sekitar rumah duka, Selasa (18/5/2021).

Hal senada juga disampaikan oleh tetangga dari Reihan yaitu, Yayan Mulyana.

Menurutnya bahwa selain postur tubuh yang berbeda, tapi juga dugaan jenazah tertukar diperkuat oleh keterangan dari pihak Puskesmas Desa Cikelet, yang menginformasikan adanya temuan jenazah yang menyerupai Reihan Halik oleh tim SAR.

Jenazah itu memiliki ciri mengenakan celana pendek biru yang diduga sesuai dengan yang dikenakan Reihan Halik, saat bermain di pantai sebelum terkena musibah.

"Tadi setelah jenazah itu sampai di sini, petugas pengantar jenazah dari Desa Cikelet yang di ambulans dapat informasi, bahwa tim Basarnas menemukan jenazah lain yang datang ke Puskesmas Cikelet, dengan ciri-ciri mengenakan celana pendek biru.

Setelah difoto dan kami konfirmasi kepada pihak keluarga dan teman-temannya yang ikut ke Pantai Santolo (pantai) bahwa postur jenazah dan celana itu mirip seperti yang dipakai Reihan saat di pantai, sehingga kami yakin ini tertukar," ucapnya di lokasi yang sama.

Atas kesepakatan dari pihak keluarga Reihan Khalik, jenazah salah alamat tersebut, akhirnya dikembalikan menggu

nakan ambulans ke Garut untuk selanjutnya di bawa oleh keluarganya.

Sedangkan, jenazah dari Reihan Halik dikabarkan langsung di berangkatkan dari Puskesmas Desa Cikelet menuju TPU Babakan Ciparay (Porib) Bandung untuk disalatkan dan dimakamkan di lokasi tersebut.

"Jadi setelah berunding dengan pihak keluarga dan orangtua dari Reihan, disepakati bahwa jenazah yang ini, dikembalikan ke Garut oleh petugas ambulans dari Desa Cikelet yang dari tadi masih menunggu.

Sedangkan, jenazah Reihan disana langsung diberangkatkan ke Bandung untuk lansung ke pemakaman Porib," ujar Ketua RT 02 Kelurahan Kopo, Dede Suherman di lokasi yang sama.

Dede memprediksi, waktu kedatangan jenazah Reihan dari Garut akan memakan waktu sekitar 3-4 jam, sehingga akan tiba di TPU Babakan Ciparay (Porib) pada pukul 20.00-21.00 WIB.

Dengan situasi tersebut, dirinya belum dapat memutuskan, apakah pihak keluarga akan menggelar tahlilan atau tidak, mengingat kondisi dari orangtua dan pihak keluarga korban yang masih lelah dan sangat terpukul atas musibah naas yang terjadi.

"Jadi diprediksi lama perjalanan dari Garut itu, jenazah Reihan akan datang sekitar jam delapan atau sembilan.

Jadi kita juga masih menunggu keputusan dari pihak keluarga apa akan tahlil atau engga malam nanti, tapi kayaknya kalau terlalu malem mah, besok atau lusa baru ada tahlilnya," katanya.

Sebab bisa tertukar

Dua korban tenggelam di pantai di Garut tertukar saat diberangkatkan ke rumah duka.

Baca juga: 169.791 Dosis Vaksin Telah Disuntikkan Dalam Dua Tahap di Kota Depok

Dua korban tenggelam itu adalah Reihan Khalik warga Babakan Ciparay, Bandung dan satu lagi adalah Jajang Nurjaman, warga Margawati Kecamatan Garut Kota.

Keduanya tenggelam di hari yang sama, yakni Minggu (15/5/2021) namun berbeda lokasi.

Reihan tenggelam di Pantai Santolo sementara Jajang tenggelam di Pantai Sayang Heulang.

Kejadian jenazah tertukar diawali ketika satu jenazah ditemukan oleh petugas SAR.

Kediaman Keluarga Jajang Nurjaman, Selasa (18/5/2021). Jajang menjadi korban tenggelam
Kediaman Keluarga Jajang Nurjaman, Selasa (18/5/2021). Jajang menjadi korban tenggelam di Pantai Sayang Heulang, Kabupaten Garut, Minggu (16/5/2021). Jenazahnya sudah ditemukan namun sempat dibawa ke Bandung, dikira jenazah Reihan.

Kepala Puskesmas Cikelet, Dadang Suryana mengungkapkan kronologi jenazah korban tenggelam di pantai selatan Garut tertukar.

Dadang mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah pemeriksaan saat Jenazah ditemukan d perairan Santolo.

Namun menurutnya pihak keluarga korban asal Bandung bersikukuh jenazah tidak diperbolehkan untuk diperiksa.

Menurutnya keluarga sudah yakin bahwa yang ditemukan itu adalah jenazah Reihan Khalik.

"Kami sudah mau memeriksa lebih lanjut, tapi pihak keluarga yaitu Ibunya korban keukeuh tidak mau jenazah dilakukan pemeriksaan," ungkapnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (18/5/2021).

Lebih jauh Dadang mengatakan bahwa pihak keluarga sudah cukup yakin jenazah adalah keluarganya.

"Kami juga bingung, bahkan pihak keluarga pun menolak jenazah untuk difoto dan diidentifikasi lebih lanjut, kan biasanya kami periksa dulu gigi dan sebagainya," ungkapnya.

Dadang mengatakan setelah jenazah tiba di Bandung barulah diketahui bahwa jenazah tertukar.

"Kami dan Kapolsek juga heran, akhirnya setelah jenazah sampai di Bandung baru lah diketahui bahwa jenazah tertukar, itu diketahui setelah teman-temannya memperlihatkan video sebelum korban tenggelam dicocokan dengan celana yang dipakai terakhir oleh korban," ucapnya

Saat ini jenazah yang diketahui adalah Jajang Nurjaman (17) warga Margawati Kecamatan Garut Kota sudah kembali diberangkatkan dari Bandung menuju Garut.

Kronologi Jenazah Warga Babakan Ciparay yang Tertukar, sampai Rumah Duka, Jenazah Reihan Ditemukan

Jajang tenggelam dan hilang di Pantai Sayang Heulang Minggu (16/5/2021) pukul 07:30 WIB, atau di hari yang sama Reihan tenggelam.

Jika Jajang hilang pada pagi hari, Reihan tenggelam pada siang harinya.

Keluarga Jajang Nurjaman di Garut, Endah (50) mengatakan dirinya bersyukur bahwa korban sudah ditemukan.

"Kami sudah cemas sejak hari minggu, tak henti-henti berdoa agar almarhum segera ditemukan,"

"Alhamdulillah sudah ketemu meski harus tertukar terlebih dulu," ungkapnya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya.(Cipta Permana/Sidqi Al Ghifari).

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mengapa Jenazah Warga Babakan Ciparay yangTenggelam di Pantai Santolo Bisa Tertukar?Ini Awal Mulanya

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved