Kepala BPAD Mundur, Ketua Komisi A Ungkap Bobroknya Pengelolaan Aset Pemprov DKI
Ketua Komisi A DPRD DKI yang membidangi pemerintahan, Mujiyono buka suara soal pengunduran diri Kepala Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) Pujiono
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta yang membidangi pemerintahan, Mujiyono buka suara soal pengunduran diri Kepala Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Pujiono.
Ia pun mengaku mengerti sulitnya mengelola aset Pemprov DKI yang memang disebutnya sudah bermasalah sejak dulu.
TONTON JUGA
"Masalahnya sudah begitu crowded, kelihatannya dia merasa aduh susah ini ngurusinnya," ucap Mujiyono, Kamis (20/5/2021).
Politisi Demokrat ini bilang, sejak banyak daftar aset milik Pemprov DKI yang status fisiknya tidak ditemukan.
Dengan kata lain, aset fisiknya tak ada, namun tercatat sebagai milik Pemprov DKI Jakarta.

Kasus seperti ini, kata Mujiyono, sudah terjadi sebelum Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi kenapa dulu DKI tidak kunjung WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), salah satu faktor tersebarnya adalah soal aset," ujarnya.
Baca juga: Polisi Cegat Mobil Fortuner yang Pakai Pelat Dinas Polri, Pengemudi Langsung Diamankan
Baca juga: Viral Video Pria Wanita Diduga Mesum Seolah-olah Latihan Renang, Petugas: Tergantung Perspektif
Baca juga: Ekspresi John Kei Tuai Sorotan, Malah Tertawa Terbahak Usai Dengar Hakim Bacakan Putusan
"Banyak banget di daftar aset itu yang status fisiknya tidak ditemukan," tambahnya menjelaskan.
Dengan permasalahan serumit itu, ia menilai wajar bila Pujiono memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya.
"Sekarang inventarisasi aset jauh banget, banyak aset yang tidak dikuasai secara fisik oleh Pemprov DKI," kata dia.
TONTON JUGA
Ia pun memberi contoh ada sebuah perumahan yang seharusnya menyerahkan fasos fasum kepada negara, tapi kewajiban tersebut tak kunjung diserahkan.
"Karena sudah terlalu lama, si pengembang sudah enggak ada di situ.
Baca juga: Ekspresi John Kei Tuai Sorotan, Malah Tertawa Terbahak Usai Dengar Hakim Bacakan Putusan
Perusahaannya sudah bangkrut," tuturnya.
Untuk itu, ia meminta calon penerus Pujiono untuk belajar memahami kondisi aset-aset yang ada dimiliki Pemprov DKI.