Ucapkan Salam, Ritual Residivis Kambuhan Sebelum Beraksi Gasak Barang di Rumah Orang
Mengucapkan salam seolah menjadi ritual yang selalu dilakukan seorang residivis kambuhan sebelum beraksi menggasak barang di rumah orang.
TRIBUNJAKARTA.COM, MATARAM - Mengucapkan salam seolah menjadi ritual yang selalu dilakukan seorang residivis kambuhan sebelum beraksi menggasak barang di rumah orang.
Hal itu memang selalu dilakukan MT alias Pance (36), warga Ampenan, Kota Mataram.
Rupanya bukan tanpa alasan Pance selalu mengucapkan salam sebelum memasuki rumah korban.
Tindakan itu dilakukan untuk memastikan rumah itu benar-benar kosong.
"Saya ucapkan assalamualaikum dulu sebelum masuk, kalau salam saya dijawab saya tidak jadi masuk, cari rumah lain," Kata Pance saat digelandang Tim Puma Polresta Kota Mataram, Rabu (9/5/2021).
Setelah memastikan rumah benar-benar kosong, pelaku melancarkan aksinya menggasak barang-barang milik korban.
Biasanya, Pance masuk lewat jendela rumah.
Dalam aksi yang terakhir dilakukannya, Pance menggasak barang-barang di sebuah rumah di Perumahan Kali Sari Ampenan, Kota Mataram.
"Karena rumah sepi, saya ambil satu persatu barang dari kamar, mengunakan batang sapu, saya dekatkan di jendela lalu ambil semua barang barang, masukkan dalam kantung plastik hitam," kata Pance.
Sejumlah barang seperti laptop, playstation 4, dan dua pakaian, digasak Pance dari rumah tersebut.
Baca juga: Pria 31 Tahun Tewas, Polres Metro Jakarta Pusat Amankan 8 Pelaku Tawuran di Kemayoran
Baca juga: Parang Korban Berbalas Tembakan Pelaku, Duel 2 Petani Berujung Hilangnya Nyawa Gegara Urusan Jahe
Baca juga: Warga Serang Mencak-mencak Saat Diberhentikan Agar Tes Covid-19 di Tangerang: Saya Sehat!
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kota Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa menjelaskan, pelaku sengaja mengucapkan salam untuk memastikan rumah sasarannya kosong.
"Pelaku mengucapkan salam dulu memang.
Assalamualaikum, jika ada yang menjawab dia urung beraksi, jika tak ada yang menjawab, barulah pelaku ini melakukan aksinya, mencuri barang barang milik korbannya," terang Astawa.
Pelaku, kata dia, menjual hasil curiannya dengan harga Rp 800.000. Uang itu dipakai untuk membeli minuman beralkohol dan narkoba.
Usai Lebaran, aksi kejahatan marak terjadi di Kota Mataram.