2 Bule Inggris Kabur dari Karantina, Bisa Kabur Beralasan Sakit Perut: Sembunyi di Puncak Bogor
Alasan sakit perut ingin buang air besar, dua warga negara asing (WNA) asal Inggris kabur dari karantina selama lima hari.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Alasan sakit perut ingin buang air besar, dua warga negara asing (WNA) asal Inggris kabur dari karantina selama lima hari.
Sebagaimana diketahui, setiap penumpang internasioal yang mendarat di Indonesia diwajibkan untuk melakukan karantina selama lima hari di hotel yang telah ditetapkan Satgas Udara Covid-19.
TONTON JUGA
Adalah ODE (39) dan MM (32) dua warga Inggris yang setibanya di Bandara Soekarno-Hatta malah kabur sampai Puncak, Bogor demi tidak dikarantina.
Rencananya keduanya akan dikarantina di Hotel Mercure, Jakarta Utara.
Harusnya, kedua WN Inggris tersebut menjalani karantina selama 5 hari.

Namun, keduanya nekad kabur saat berada di tengah jalan.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra menjelaskan, penumpang pesawat Etihad EY-474 itu tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Jumat (7/5/2021) pukul 12.51 WIB.
Baca juga: Pemprov DKI Tambah Lokasi Parkir Bertarif Maksimal untuk Kendaraan yang Belum Uji Emisi
Baca juga: Bela Palestina, Massa dari Berbagai Elemen Gelar Aksi di Jalan Margonda
Baca juga: UPDATE Peringatan Dini Cuaca Jabodetabek Jumat 21 Mei 2021 Sore, Hujan Lebat Bakal Guyur Wilayah Ini
"Saat tiba di Bandara (Soekarno-Hatta), keduanya menjalani pemeriksaan oleh petugas KKP dan Keimigrasian, kemudian diizinkan untuk memasuki wilayah Indonesia dengan catatan wajib menjalani karantina selama lima hari. Namun di tengah jalan, dia kabur," jelas Adi
Menurut dia, keduanya berdalih sakit perut ingin buang air besar.
Lantas, sopir pembawa kedua bule tersebut mengiyakan.
TONTON JUGA
Namun saat turun, keduanya mencoba kabur dengan membawa tas berisi kamera dan dokumen saja.
Saat itu, sang sopir menahan dan sempat adu mulut agar kedua WN Inggris tersebut tidak kabur.