Jumat Pagi, Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas

Hingga Jumat (21/5/2021) pagi tadi, Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas erupsi.

Editor: Elga H Putra
Tribun Jogja/ Bramasto Adhy
Gunung Merapi dilihat dari kejauhan. Hingga Jumat (21/5/2021) pagi tadi, Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas erupsi. 

TRIBUNJAKARTA.COM, YOGYA - Hingga Jumat (21/5/2021) pagi tadi, Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas erupsi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyampaikan sejak dini hari pukul 00.00 WIB ini, Gunung Merapi mengalami 4 kali awan panas guguran.

Awan panas guguran gunung setinggi 2.968 mdpl ini terbaru terjadi pagi ini pukul 07.05 WIB.

Tercatat di amplitudo 18 mm dan durasi 90 detik dengan jarak luncur 1.200 meter ke barat daya.

Sebelumnya, awan panas guguran Gunung Merapi terjadi pukul 06.57 WIB.

Tercatat di amplitudo 18 mm dan durasi 99 detik dengan jarak luncur 1.200 meter ke barat daya.

Sementara, pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB hari ini, terjadi 2 kali awan panas guguran.

"Teramati 2 kali awan panas guguran pukul 01.40 dan pukul 04.23 WIB dengan jarak luncur maksimal 2.000 m mengarah ke barat daya," beber Hanik.

Selain itu, teramati 4 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 m ke arah barat daya.

Pada periode ini, gunung tampak jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

Baca juga: Ultah Anak Berubah jadi Mencekam, Suami Bacok Istri karena Cemburu Buta Merasa Diselingkuhi

Baca juga: Kepala Dusun Wanita Bikin Heboh, Beredar Video Mesum Diduga Dirinya, 59 Detik jadi Teka-teki

Baca juga: Motif Ayah Siksa Anak yang Viral di Medsos: Cemburu Mantan Istri Punya Pacar Baru di Malaysia

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah.

Adapun secara meteorologi, cuaca Merapi cerah dan berawan.

Angin bertiup lemah ke arah timur, tenggara, dan barat.

Suhu udara 14-21°C, kelembaban udara 68-95 persen, dan tekanan udara 569-707 mmHg.

Aktivitas kegempaan yang terjadi di antaranya 2 awan panas guguran, 43 gempa guguran, 4 gempa hembusan, dan 1 gempa hybrid/fase banyak.

Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.

Ia menambahkan, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul UPDATE Gunung Merapi 21 Mei 2021, Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran Jarak Luncur 2 Km

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved