Pecah Rekor Pembunuhan Berantai, Lansia Sudah Mutilasi dan Makan Jasad 30 Wanita Selama 20 Tahun

Rekor pembunuhan berantai tersadis di Meksiko dipecahkan oleh Andres Filomeno, lansia berusia 72 tahun yang mengaku sudah membunuh 30 wanita.

Editor: Elga H Putra
Twitter@FiscalEdomex)
Andres Filomeno, lansia asal Meksiko yang mengaku telah membunuh 30 wanita selama 20 tahun. Dimana dari para korbannya itu juga dimutilasi dan diduga dimakannya. 

Kemudian ia menikam dan memutilasi mereka karena merasa dihina hingga membuatnya emosi.

Hingga saat ini, sudah ada beberapa korban mutilasi Andres yang telah diidentiikasi, diantaranya Flor Nínive Vizcaino (dicari sejak Oktober 2016), Rubicela Gallegos Castillo (sejak 2019) dan Reyna González.

Namun Andres juga menyebut nama lain seperti Norma, Berenice dan Rubiela.

Sementara pihak berwenang menunggu untuk mengidentifikasi korban yang hilang.

Foto identitas salah satu wanita korban pembunuhan berantai, Kakek Andres Filomeno di Meksiko.
Foto identitas salah satu wanita korban pembunuhan berantai, Kakek Andres Filomeno di Meksiko. (Facebook via Tribun Manado)

20 Tahun jadi Pembunuh

Andrés mengaku sebagai pembunuh selama lebih dari 20 tahun.

"Apa yang dilakukan sudah selesai, saya hanya ingin mengatakan yang sebenarnya. Ada suami (dari Reyna), dia melihat semuanya," kata Andres, Kamis, sebelum pengacaranya menahannya.

Ia juga diduga mengaku melakukan tindakan kanibalisme yang memuakkan dengan memakan sebagian mayat.

Dalam sidang, Jaksa Dilcya Garcia mengatakan bahwa pihaknya menemukan ruang bawah tanah yang dibuat oleh tersangka.

Di ruang bawah tanah itu banyak ditemukan sisa-sisa manusia yang merupakan korban kejahatan pelaku.

Menurut situs berita Televisi, polisi telah menemukan sisa-sisa kerangka hingga lima orang di rumah tersangka serta pisau yang diduga digunakan untuk membunuh dan memotong-motong "korban".

Petugas juga menemukan barang-barang wanita termasuk KTP Flor Nineveh yang hilang pada Oktober 2016.

Korban lain yang dicurigai bernama Rubicela Gallegos Castillo, yang menghilang pada Juli 2019.

Laporan lokal mengklaim tersangka tidak tahan melihat wanita muda dan cantik.

Saat ini tersangka telah dikirim ke Penjara Tlalnepantla atas pembunuhan Reyna yang jenazahnya ditemukan di rumah pelaku.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved