Struktur Organisasi Pemprov DKI di Tangan Gubernur Anies Dinilai Cacat, Pengamat: Ini Enggak Sehat
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengomentari kekosongan jabatan di Pemprov DKI. Di bawah kendali Gubernur Anies Baswedan dinilai cacat.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Struktur organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kendali Gubernur Anies Baswedan dinilai cacat.
Hal ini dikatakan pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengomentari kekosongan jabatan di Pemprov DKI yang jumlahnya mencapai ratusan.
TONTON JUGA
"Ini bukti organisasi di Pemprov DKI Jakarta enggak sehat," ucapnya, Kamis (26/5/2021).
Pengamat dari Universitas Trisakti ini menyebut, cacat organisasi pemerintahan di lingkungan Pemprov DKI terjadi akibat buruknya komunikasi antar stakeholder, sehingga jabatan tersebut bisa lama kosong.
"Ada komunikasi yang terputus antar stakeholder di Pemprov DKI," ujarnya saat dikonfirmasi.

Kekosongan jabatan ini tak hanya terjadi di tingkat eselon II, dimana ada belasan posisi yang hingga kini masih kosong.
Tapi juga ditingkat kecamatan dan keluaran yang jumlahnya mencapai ratusan.
Baca juga: Rizieq Shihab Yakin Divonis Bebas, Kuasa Hukum Belum Bahas Rencana Ajukan Banding
Baca juga: Wakil Wali Kota Jakpus Jagokan Manchester City di Final Liga Champions, Chelsea Diprediksi Keok 2-1
Baca juga: Klub Milik Kaesang Pangarep Persis Bermasalah, Wanita Ini Murka Tak Terima Dipecat: Gaji Tak Sesuai
Hal ini pun menyebabkan ada banyak lurah atau camat yang harus rangkap jabatan.
Fenomena ini kata Trubus, bisa berimbas pada kualitas layanan masyarakat di tingkat kecamatan dan kelurahan.
"Kalau seperti ini layanan publik bisa bisa berpengaruh banyak," tuturnya.
Kekosongan ratusan jabatan di struktur organisasi Pemprov DKI ini diakui oleh Asisten Pemerintahan Pemprov DKI Jakarta Sigit Wijatmoko.
TONTON JUGA
Tak tanggung-tanggung, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, jumlahnya mencapai ratusan.
"Jabatan itu tidak hanya lurah camat saja. Artinya, perangkat kecamatan, kelurahan sampai kota, (jumlahnya) sampai ratusan," ucapnya, Senin (24/5/2021).
Walau tak menyebut rinci jumlah jabatan di kelurahan dan kecamatan yang masih kosong, ia menyebut, hal ini sudah berlangsung lama.
"Ini memang akumulasi dari proses. Bisa dibayangkan, kekosongan Baperjab ini dari zaman pak Sekda Saefullah," ujarnya di gedung DPRD DKI.
Baca juga: Diperuntukan Bagi Warga Setempat, 7 Lobang Makam Covid-19 Tersisa di TPU Srengseng Sawah
Sigit menerangkan, kekosongan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pejabat pensiun atau meninggal dunia.
"Sebenarnya proses (pencarian kandidat) itu sudah dilaksanakan sebelumnya. Kalau bicara dari awal, sudah sejak pak Sekda Saefullah," kata dia di gedung DPRD DKI.
Proses ini pun sempat tersebut terhambat akibat pergantian pejabat struktural di tubuh Pemprov DKI.
Terlebih, posisi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI berganti setelah Saefullah meninggal akibat Covid-19 pada 2020 lalu.
TONTON JUGA
Ratusan sosok yang sebelumnya menjadi kandidat pengisi kekosongan itu pun harus dievaluasi kembali.
"Kami harus review ulang semua (kandidat) yang sudah diselenggarakan. Itu juga tentu butuh waktu untuk kita semua," tuturnya.
Walau demikian, ia memastikan, kekosongan jabatan ini bakal segera diisi dalam waktu dekat ini.
Baca juga: Alasan Menantu Rizieq Buat Video Testimoni, Eks Pimpinan FPI Diserang Hoaks Kritis dan Kena Azab
"Artinya aparat yang kosong jabatan di beberapa wilayah ini bisa segera dituntaskan," ucapnya.