Kasus DBD Meningkat, Warga Ciracas Diimbau Waspadai Selama Pandemi Covid-19
Lurah Ciracas Rikia Marwan mengatakan dalam beberapa waktu terakhir tercatat kenaikan kasus DBD
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Warga Kelurahan/Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur diimbau tetap mewaspadai ancaman penularan demam berdarah dengue (DBD) selama pandemi Covid-19.
Lurah Ciracas Rikia Marwan mengatakan dalam beberapa waktu terakhir tercatat kenaikan kasus DBD yang diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegypti di sejumlah permukiman warga.
"Di permukiman warga RW 06, di RT 02 sekarang tercatat ada dua kasus DBD, di RT 10 ada tiga kasus, dan di RT 12 ada satu kasus. Makanya kita imbau warga melakukan 3M," kata Rikia saat dikonfirmasi Jakarta Timur, Sabtu (29/5/2021).
Lalu di permukiman warga RW 03 yang wilayahnya berbatasan dengan RW 06 hingga kini tercatat dua kasus DBD berdasar hasil penyelidikan epidemiologi Puskesmas Kelurahan Ciracas.
Pada Jumat (28/5/2021) jajaran Puskesmas Kelurahan Ciracas pun melakukan fogging atau pengasapan di permukiman warga RW 06 guna memberangus jentik aedes aegypti.
"Untuk kasus DBD di RW 03 lokasinya bukan di RT 06 yang sekarang memberlakukan mikiro lockdown karena Covid-19. Berbeda RT, lokasinya jauh. Tapi kita tetap antisipasi agar kasus tidak meluas," ujarnya.
Rikia menuturkan pihaknya masih menunggu hasil lengkap penyelidikan epidemiologi Puskesmas Kelurahan Ciracas berdasar temuan kasus DBD di permukiman warga.
Pihaknya mengimbau warga rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), yakni menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan menutup tempat penampungan air.
Alasannya fogging bukan termasuk langkah pencegahan DBD karena dilakukan setelah ditemukan adanya kasus warga positif terjangkit DBD, dan ditemukan jentik aedes aegypti.
"Untuk warga yang terpapar DBD dipantau pihak Puskesmas Kelurahan Ciracas, kalau dari pemeriksaan dinyatakan harus dirawat di RS langsung dirujuk. Karena bisa atau tidaknya dirawat rumah pihak Puskesmas yang menentukan," tuturnya.