Tak Dipinjami Uang 2 Emak-emak Habisi Wanita 52 Tahun, Terungkap Pilu Kisah Korban
Misteri kematian wanita Portan Tumanggor (52) yang terikat di pohon kopi Kabupaten Simalungun terungkap. Ada kisah pilu korban dibalik pembunuhan itu.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Dari hasil penyelidikan sementara, jadi korban ini kan tinggal di ladang karena rumahnya ambruk. Dia ini rajin bekerja," kata Antonyus.
Saat kejadian, sambung Antonyus, kedua pelaku ini datang untuk meminjam uang.
Namun, diduga korban tidak memberikannya, sehingga korban dibunuh.
Saat ditemukan di ladang milik Ismail Turnip, leher Portan Tumanggor terlilit tali.
Cara ini dilakukan kedua tersangka dengan niat mengelabui petugas dan masyarakat, agar seolah-olah Portan Tumanggor tewas karena bunuh diri.(alj/tribun-medan.com)
Kisah Pilu Korban

Pembunuhan keji terhadap Portan Tumanggor masih menjadi perbincangan masyarakat.
Apalagi, Portan Tumanggor dibunuh dengan cara digantung di kebun kopi milik Ismail Turnip di Nagori Tano Tingkir, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.
Berdasarkan penelusuran www.tribun-medan.com, ternyata Portan Tumanggor ini punya kisah pilu.
Menurut keterangan Kepala Desa Tanjung Tinggir Marganda Damanik, selama ini Portan Tumanggor hidup sebatang kara.
Dia merantau dari Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan ke Simalungun sejak enam tahun silam.
Baca juga: Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Menteng Sudah Direncanakan, Pelaku Habisi Korban Usai Beri Layanan
Mulai saat itu, Portan Tumanggor bekerja di ladang warga.
Dia juga dikenal sebagai pribadi yang rajin.
"Dia tinggal sendirian ngontrak rumah di sini. Infonya sudah cerai (dengan suaminya)," kata Marganda, Senin (31/5/2021).
Sejak saat itu, Portan Tumanggor hidup seorang diri mencari nafkah.