Info Kesehatan

Cara Menjaga Kebugaran Lansia, Perhatikan Nutrisi dan Olahraga Cukup Setiap Hari

Mayoritas lansia mengobati keluhan kesehatannya, baik dengan mengobati sendiri maupun berobat jalan (96,12 persen).

Editor: Kurniawati Hasjanah
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Ilustrasi lansia yang masih sehat di hari tuanya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Berikut cara menjaga kebugaran lansia, pentingnya nutrisi dan olahraga setiap hari untuk lansia.

Boy Sinaga, Business Unit Coordinator General Adult Nutrition Kalbe Nutritionals menjelaskan, pentingnya pemberian nutrisi setiap hari dan olahraga yang tepat bagi lansia.

“Seiring bertambahnya usia, lansia mulai kehilangan kemampuan menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh, sehingga mempercepat proses penuaan, yang diikuti juga mulai menurunnya fungsi berbagai organ tubuh. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi aktivitas lansia sehari-hari," terangnya dalam konferensi pers pada Sabtu (29/5).

Berangkat dari fakta itu, pihaknya berusaha untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya nutrisi harian dan olahraga yang tepat sehingga para lansia dapat terus aktif dan sehat.

Boy menyatakan, nutrisi yang tepat, terutama pada usia lanjut, membantu pemeliharaan kesehatan dan mengurangi kemungkinan timbulnya penyakit kronis.

"Memberikan kontribusi terhadap vitalitas dalam aktivitas sehari-hari, energi, dan suasana hati, serta membantu mempertahankan kemandirian fungsional,” papar Boy Sinaga.

Perkembangan demografi penduduk lansia ini membawa dampak penting di bidang kesehatan, ekonomi, dan sosial.

Aspek penting yang berdampak terhadap kualitas hidup lansia, di antaranya pendidikan dan kesehatan.

Baca juga: Doa Setelah Membaca Surat Yasin Disertai Artinya, Ini Keutaman Mengamalkannya Malam Hari

Kedua aspek ini mampu meningkatkan kapasitas lansia dalam hidup bermasyarakat. Sementara itu, dari sisi kesehatan masih banyak lansia yang mengalami keluhan kesehatan.

Meskipun secara umum, angka lansia yang sakit cenderung menurun setiap tahun. Pada tahun 2020, sekitar 24 dari 100 lansia sakit setiap bulan, artinya secara nasional jumlah ini masih sangat besar. Kesadaran lansia terhadap keluhan kesehatan yang dideritanya cukup tinggi.

Mayoritas lansia mengobati keluhan kesehatannya, baik dengan mengobati sendiri maupun berobat jalan (96,12 persen).

Mengingat kondisi kesehatan lansia yang rentan terserang penyakit, perilaku sehat seperti mengonsumsi nutrisi harian yang berimbang, rajin berolahraga, serta tidak merokok, perlu diterapkan.

Nutrisi yang tepat akan berdampak besar pada kesehatan fisik dan kesejahteraan para lansia. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa kebutuhan nutrisi berbeda-beda tergantung usia seseorang.

Seperti halnya balita yang memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan remaja, kebutuhan gizi untuk lansia pun berbeda dengan kebutuhan orang dewasa yang lebih muda.

Makan sehat bagi lansia tidak hanya berkontribusi pada kesehatan fisik, tetapi juga memiliki pengaruh besar pada memori dan fungsi mental.

Baca juga: Cara Lolos Seleksi Beasiswa LPDP, Berapa Skor Toefl Paling Aman agar Lulus? Atur Strategimu!

Adapun dr. Lazuardhi Dwipa, SpPD-KGER, Dokter Penyakit Dalam dan Konsultan Geriatri mengingatkan bahwa pada kelompok usia geriatri terdapat risiko terjadi kerentaan/kerapuhan.

“Kerentaan merupakan proses yang sejalan dengan menurunnya kapasitas fungsi tubuh pada proses menua," ujarnya.

Kerentaan pada lansia biasanya memiliki setidaknya 3 dari 5 ciri-ciri, yakni kelemahan otot rangka (sarkopenia), merasa lelah sepanjang waktu (depresi), banyak penyakit menahun (>2 tahun), terdapat penurunan performa fisik, serta adanya malnutrisi.

"Untuk itu, perlu memastikan asupan kalori dan protein cukup dan suplementasi gizi bila diperlukan, olahraga penguatan otot dan stamina, serta kelenturan," imbuhnya.

Penting juga dilakukan program pencegahan jatuh, suplementasi vitamin D, dan penyakit menahun dikelola dengan baik, serta mencegah efek tidak baik banyaknya obat (polifarmasi).

Nutrisi harian penting untuk lansia agar bisa menangkal radikal bebas, mendukung fungsi organ agar dapat bekerja dengan optimal, membantu menjaga massa otot, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Untuk ini, lansia bisa memilih makanan dengan kandungan protein, serat, antioksidan, vitamin, mineral, Omega 3 dan Omega 6.

Baca juga: Besaran Gaji Penjaga Tahanan Lulusan SMA, Cek Juga Cara Daftar CPNS Kemenkumham 2021

Serta jangan lupa untuk menjaga asupan nutrisi yang rendah laktosa agar tidak mengganggu kondisi pencernaan dan juga rendah gula.

Selain pentingnya asupan nutrisi, hal lain yang perlu diperhatikan untuk menjaga lansia tetap sehat adalah dengan memperhatikan aktivitasnya.

Bertambahnya usia memang tak terelakkan dan membuat terjadinya perlambatan pada mobilitas lansia. Namun hal ini tidak berarti mereka harus berhenti aktif.

Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar di masa tua adalah suatu hal yang penting dan baik untuk kesehatan fisik maupun emosional.

Jika kita merawat orang tua atau kerabat yang berusia lanjut, menemukan cara untuk membuat mereka tetap aktif dan sehat adalah langkah positif dalam merawat mereka.

Tetap aktif dapat membantu mempertahankan kemandirian pada lansia, serta membantu menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, depresi, atau demensia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved