Korban Jambret HP di Kemang Dalam Berikan Tips Bagi Warga yang Bernasib Serupa
Perempuan yang berprofesi sebagai dokter umum itu membeberkan langkah yang pertama kali harus dilakukan ketika ponsel dirampas.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Korban jambret di Jalan Kemang Dalam X, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Mutiara Insan Sangadji (30) berbagi tips kepada sesama korban jambret ponsel.
Perempuan yang berprofesi sebagai dokter umum itu membeberkan langkah yang pertama kali harus dilakukan ketika ponsel dirampas.
Pertama, unduh aplikasi pelacak hp seperti Find my phone. Aplikasi ini bertujuan untuk melacak ponsel yang diambil oleh penjambret.
Kedua, telepon bank untuk blokir mobile banking.
Ketiga, buka email untuk mengganti password.
Keempat, buka sosial media untuk mengganti password.
Baca juga: Waspada! Jalan Kemang Dalam X Sering Terjadi Aksi Jambret Ponsel: Target Warga yang Sedang Jogging
Terakhir, kabarkan orang-orang terdekat dan lapor kepada pihak berwajib.
Mutiara berharap Polsek Mampang Prapatan ataupun Polres Jakarta Selatan bisa menangkap pelaku jambret ponsel di jalan tersebut.
Sebab, kejahatan jalanan tersebut kerapkali berulang dan terus memakan korban.
"Coba tangkep jambret-jambret yang berkeliaran di sekitar sini. Karena benar-benar meresahkan," ujar Mutiara kepada TribunJakarta.com pada Minggu (30/5/2021).
Baca juga: Jadi Korban Jambret, Warga Ini Minta Pemerintah Pasang Spanduk di Jalan Kemang Dalam X
Mutiara melihat kini banyak masyarakat yang lebih memilih berolahraga di sekitar rumah semenjak pandemi Covid-19.
"Dan bukan ke tempat-tempat olahraga seperti GBK," pungkasnya.
Di mata warga, Jalan Kemang Dalam X, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, beberapa kali terjadi aksi penjambretan ponsel.
Belakangan, aksi penjambretan di jalan tersebut dialami oleh warga Kemang Selatan, Mutiara Insan Sangaji (30) yang sedang berolahraga pagi.
Ponsel miliknya raib dirampas penjambret bermotor sekitar 06.10 WIB, pada Senin (17/5/2021) silam.
Salah satu temannya sempat bercerita kepada Mutiara bahwa sudah pernah ada sejumlah korban jambret yang mengalami nasib serupa di jalan tersebut.
Baca juga: Cerita Korban Jambret di Kemang Dalam: HP Raib Saat Jogging di Pagi Hari
"Teman saya cerita, bahwa tukang bubur di sana sempat bilang sebelum bulan puasa sudah ada 10 orang yang kehilangan ponsel saat sedang olahraga di sana," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Minggu (30/5/2021).
Kata temannya, tukang bubur itu bercerita bahwa dalam sebulan bisa 2 sampai 3 orang menjadi korban jambret.
Target pelaku ialah orang yang sedang berlari laun (jogging) sembari mendengarkan musik di headphone.
"Pelaku selalu sendiri dan motornya selalu ganti kata tukang buburnya," cerita Mutiara.
Setelah kejadian itu, perempuan yang bekerja sebagai dokter umum itu sempat menuangkan pengalaman buruknya di akun Intstagram pribadinya @mutiarasangaji.
Nyatanya, ada sejumlah warga net yang memiliki pengalaman serupa di sekitar Kemang. Mereka menuangkannya di kolom komentar.
Seperti akun @ayuwiyoto. "Aku juga pernah dijambret hp di Kemang dalam tahun 2018. Padahal rumahku disitu. Terus kata orang-orang sekitar memang sudah banyak sekali korbannya," tulisnya.
Selain itu, akun @rendharais turut memberikan komentarnya.
"Daerah situ kayaknya lumayan sering mba. Waktu itu pernah lewat juga pas sepedaan. Dan ada yang habis kena jambret juga," katanya.
Mutiara sendiri mengatakan dirinya mendapatkan banyak direct message (dm) terkait kejadian serupa yang dialami warga net di jalan tersebut.
Kronologis
Warga Kemang, Mutiara Sangaji menjadi korban jambret saat sedang berolahraga pagi di Jalan Kemang Dalam X, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Ponselnya raib diambil oleh penjambret bermotor saat hendak berlari di kompleks perumahan elit tersebut pada Senin (17/5/2021) silam.
Kepada TribunJakarta.com, Mutiara bersedia menceritakan kasus kejahatan jalanan yang dialaminya itu.
Sekitar pukul 06.10 WIB, ia tiba di Jalan Kemang Dalam X untuk berlari pagi.
Sembari menunggu temannya datang, ia berjalan kaki. Tangannya sibuk memainkan ponsel.
Ia memutuskan berolahraga sendiri seraya menyetel musik di ponsel dengan volume kecil.
Tiba-tiba, seorang penjambret berkendara motor mendekatinya dari arah belakang.
Tangan pejambret itu dengan gesit merampas ponsel yang dipegang Mutiara.
"Dia langsung mengambil alih hp saya," ujarnya.
Setelah berhasil merampas ponsel Mutiara, pelaku itu langsung kabur.
Ia sempat menarik ponselnya saat pelaku mengambilnya. Namun, tangan pelaku lebih cepat dari tangan Mutiara sehingga ponsel itu berhasil direnggut penjambret itu.
"Saya cuma kaget pas dia ngambil hp saya. Saya sempat menariknya, tetapi karena saya dalam keadaan syok, dia tarik lagi hp-nya," ceritanya.
Ia sempat berteriak minta tolong. Mutiara melihat sekitar 50 meter ada rombongan lansia yang juga sedang berlari laun (jogging) di jalan tersebut.
Mereka berteriak melihat penjambret itu kabur seusai mengambil ponsel Mutiara.
Akan tetapi, penjambret itu bisa lolos lantaran suasana di jalan tersebut sepi.
"Ada juga orang yang lagi jogging bawa anjing sempat menendang tetapi enggak kena. Yaudah dia (pelaku) langsung kabur gitu aja," lanjutnya.
Mutiara mengatakan penjambret itu merupakan seorang laki-laki berumur sekitar 20 - 40 tahun. Ia beraksi seorang diri.
Badannya ideal tak kurus atau gemuk. Tinggi sekitar 160 - 175 cm.
"Memakai helm, jaket hitam dan masker hitam," ujarnya.
Ia berusaha melacak ponselnya dengan aplikasi find my phone. Namun, posisi ponselnya saat dicek di peta tak berubah. Ponselnya sudah keburu mati sesaat setelah dicuri.
Baca juga: Sindikat Narkoba di Bogor Kemas Tembakau Sintetis Menyerupai Snack, Ini Penampakannya
Diduga pelaku sudah ahli dalam mencuri ponsel.
Setelah kejadian itu, Mutiara pasrah. Sebab, suasana di jalan tersebut saat itu sepi.
"Karena saya sendirian dan bingung, ya saya pulang aja," pungkasnya.
Mutiara juga sempat menuangkan pengalaman yang membuat dirinya trauma itu di media sosial dengan akun @mutiarasangaji.