Sindikat Narkoba di Bogor Kemas Tembakau Sintetis Menyerupai Snack, Ini Penampakannya
Sindikat narkoba jaringan Bogor, Jawa Barat, memiliki cara tersendiri dalam mengemas paket tembakau sintetis hasil produksinya.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Sindikat narkoba jaringan Bogor, Jawa Barat, memiliki cara tersendiri dalam mengemas paket tembakau sintetis hasil produksinya.
Mereka mengemas paket tembakau sintetis itu menyerupai bungkusan snack atau camilan makanan ringan.
"Uniknya di sini dia bentuk kayak kemasan kue, snack-snack ringan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat merilis kasus ini di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (31/5/2021).
Menurut Yusri, kemasan yang menyerupai snack itu sengaja dibuat sebagai kamuflase.
Pasalnya, sindikat narkotika ini menjual tembakau sintetis racikannya melalui media sosial.
Baca juga: Wanita di Depok Nekat Gasak Tiga Unit Handphone Milik Korbannya yang Sedang Tertidur Pulas
"Kemasannya seperti ini untuk mengelabui petugas. Mereka bikin kemasannya sendiri. Kodenya adalah R," ujar Yusri.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan menangkap sembilan orang sindikat narkotika jenis tembakau sintetis.
Kesembilan orang yang telah berstatus tersangka itu ditangkap saat penggerebekan sebuah gudang narkoba di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 26 dan 27 Mei.
Baca juga: Todong Warga Pakai Celurit, 3 Begal di Cibubur Diamuk dan Ditelanjangi
Dari penggerebekan tersebut, jajaran Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polres Metro Jakarta Selatan menyita barang bukti 185 Kg tembakau sintentis beserta bahan-bahan produksinya.
Sembilan orang tersangka yang ditangkap berinisial AH, MR, AS, J, R, RP, RA, TA, dan N.
"Mereka itu kurir, penjual, kemudian bagian produksi. Produksi itu ada yang memasak, segala macam ada di situ," kata Yusri.
Yusri menjelaskan, jaringan narkoba ini bekerja secara sistematis dan terselubung. Para tersangka memiliki peran masing-masing.
Baca juga: Jadwal Laga Grup C EURO 2020, Belanda Tanpa Virgil Van Dijk, Menanti Petualangan Makedonia Utara
Tersangka AH berperan sebagai kurir, sedangkan MR, AS, dan J merupakan pengedar dan penjual.
"Kemudian yang bagian produksi adalah RP, RA, TA, dan N," ujar Yusri.