10 Tahun Akses Utama di Kampung Sekarwangi Tangerang Ditutup Total, Warga Kesulitan Beraktivitas
Ratusan warga di Kampung Sekarwangi, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang menderita sebab jalan utamanya ditutup.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Ratusan warga di Kampung Sekarwangi, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang menderita sebab jalan utamanya ditutup.
Lebih tepatnya, penderitaan tersebut dirasakan warga RT05 RW07 Kampung Sekarwangi, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Tak tanggung-tanggun, penutupan jalan utama tersebut pun sudah berlangsung selama 10 tahun lamanya.
Jalan umum yang sejak lama menjadi akses utama masyarakat Kampung Sekarwangi menuju wilayah Kelurahan Kedaung Wetan dan menuju Jalan Marsekal Suryadarma ini ditutup.
"Sudah 10 tahun dipagar pakai portal yang awalnya buka tutup. Lama kelamaan pas pemberlakuan PSBB malah ditutup total sampai motor aja enggak bisa lewat," kata Warga Kampung Sekarwangi, Ahmad Sarifuddin (40) di lokasi, Rabu (2/6/2021).

Dimana, jalan yang menghubungkan wilayah Kelurahan Neglasari dengan wilayah Kelurahan Kedaung Wetan melalui Kompleks Korpri ditutup menggunakan pagar besi yang dicor langsung ke badan jalan.
Akibatnya, warga kesulitan mengakses jalan untuk beraktifitas sehari-hari terlebih bagi mereka yang menggunakan mobil.
Baca juga: Juru Parkir Ditemukan Tewas Tergeletak di Kawasan Blok M, Saksi: Tadinya Gemuk, Sekarang Jadi Kurus
Baca juga: Berkas Banding Rizieq Shihab dan Jaksa Segera Dilimpah ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
Baca juga: UPDATE Tim Liga 1: Persija Masih Berburu Pemain Baru, Persib Bandung Sudah Tancap Gas Cari Musuh
Warga mengaku, terpaksa memutar jalan yang jaraknya cukup jauh dari pemukiman menuju ke perkotaan, maupun untuk tujuan beraktifitas sehari-hari.
Ahmad Sarifuddin meneruskan, selama ini jalan tersebut menjadi akses utama warga untuk beraktifitas.
"Jalan ini merupakan akses utama bagi masyarakat sini. Sejak ini ditutup, kami harus memutar jauh untuk mencapai tempat kerja," Cerita Ahmad.
Menurutnya, badan jalan yang ditutup itu juga merupakan akses utama bagi siswa siswi yang berasal dari Kampung Sekarwangi menuju SD Negeri Kedaung Wetan, SMPN 22 Kota Tangerang dan SMK Penerbangan.
"Penutupan jalan ini sudah terjadi sejak setahun lalu, ini ditutup total. Jangankan mobil, sepeda motor pun tidak dapat melintas lagi," tambahnya lagi.
Informasinya, jalan tersebut sebelumnya dapat diakses oleh masyarakat.
Meskipun dipasang portal dan dijaga oleh petugas keamanan.
Namun, PSBB untuk mencegag Covid-19, tiba-tiba saja akses utama masyarakat sekitar itu ditutup total.

Dia pun berharap, Pemerintah Kota Tangerang dapat membuka kembali jalan yang menjadi akses utama masyarakat Kampung Sekarwangi itu.
Hal senanda juga dikatakan Sugeng Lubar, warga lainnya.
Sugeng mengaku telah membuat petisi dari warga Sekarwangi.
Petisi berisi untuk mengajukan permohonan kepada Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah dapat membuka kembali jalan itu.
Bahkan kata Sugeng, mediasi antara warga Kampung Sekarwangi dengan warga Komplek Korpri telah dilakukan.

Namun dalam mediasi tersebut tidak membuahkan kesepakatan alias buntu.
"Sebelumnya kami tidak ada permasalahan dengan warga komplek perumahan itu. Harapan kami, jalan ini kembali dibuka untuk umum. Dikembalikan ke fungsi awalnya, yaitu akses umum," tutur Sugeng.
Pantauan di lokasi, akses tersebut ditutup menggunakan besi yang telah dicor.
Penutupan ditambah menggunakan tumpukan puluhan pupuk organik yang dibungkus menggunakan karung berwarna putih.
Di bahu dan badan jalan juga telah berdiri pos keamanan tanpa penjagaan dan sarang burung raksasa.
Baca juga: Malam Kelabu di Kebun Tebu, Gadis Lugu Layu Digagahi Pria Baru Dikenal Seminggu
Tidak sedikit pula masyarakat atau pemotor yang harus memutar balik kendaraannya setelah melihat jalan tersebut tidak lagi dapat dilalui.
Hingga berita ini dibuat, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Tangerang, Tatang Sutisna belum menjawab pertanyaan wartawan karena tidak mengangkat telepon.