Antisipasi Virus Corona di DKI
Wali Kota: Wilayah yang Terapkan Micro Lockdown di Jakarta Utara Hanya RT 01 RW 04 Semper Barat
Ali memastikan, selain wilayah itu, belum ada permukiman lainnya yang menerapkan micro lockdown di Jakarta Utara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim memastikan, saat ini hanya satu wilayah di Jakarta Utara yang menerapkan micro lockdown.
Wilayah yang dimaksud ialah permukiman RT 01 RW 04 Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, yang sejak Senin (31/5/2021) lalu membatasi akses keluar masuk karena ada kasus puluhan warga terkena Covid-19.
Ali memastikan, selain wilayah itu, belum ada permukiman lainnya yang menerapkan micro lockdown di Jakarta Utara.
"Wilayah Jakarta Utara selain di RT 01 (RW 04 Semper Barat) itu, belum ada. Sementara baru satu, mudah-mudahan tidak bertambah," kata Ali di Tanjung Priok, Kamis (3/6/2021).
Baca juga: Wali Kota Jakut Tanggapi Kerumunan di Danau Sunter: Saat Itu Kekurangan Petugas
Dijelaskan Ali, micro lockdown wajib diterapkan apabila dalam satu RT, ada lima kepala keluarga yang positif Covid-19.
Lingkungan RT yang memiliki kasus positif sebanyak lima atau lebih kepala keluarga juga akan dikategorikan zona merah.
"Jadi lima kepala keluarga atau lima rumah terindikasi positif (Covid-19), maka itu kami lakukan zona merah kemudian diperkuat dengan micro lockdown," ucap Ali.
Baca juga: Anak Buah Anies Ngantor Pakai Mobil Listrik Seharga Rp 600 Jutaan
Sebelumnya, 22 warga RT 01 RW 04 Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, terpapar virus corona usai menghadiri tahlilan salah satu warga setempat yang meninggal karena Covid-19.
Puluhan warga tersebut saat ini sudah dilarikan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet dan Rumah Sakit Pekerja.
Ketua RT 01 RW 04 Kelurahan Semper Barat, Mulyadi menjelaskan, kronologi terjadinya paparan Covid-19 ini berawal saat salah seorang warga, A (38), meninggal dunia pada pekan lalu.
"Warga saya namanya A kerja di Kuningan, dia jatuh di kerjaan, pulang, divawa ke rumah sakit, meninggal. Langsung dinyatakan Covid-19," kata Mulyadi.
Baca juga: Sebarkan Berita Bohong Hasil Swab Rizieq Shihab, Dirut RS UMMI Bogor Dituntut 2 Tahun Penjara
Jenazah A kemudian dibawa ke pemakaman khusus Covid-19 di TPU Rorotan.
Menyusul dimakamkannya A, tetangga serta kerabat kemudian menggelar tahlilan di kediaman almarhum.
"Dari situ warga ke rumah duka, nyelawat lah, nggak ada apa-apa. Terus dari puskesmas ada instruksi supaya keluarganya di-swab," kata Mulyadi.