Guru Ngaji 60 Tahun Cabuli 5 Bocah Perempuan di Penjaringan: Orangtua Awalnya Diam Karena Ini
Terungkap karena aduan korban ke orang tua. Orangtua korban sempat berusaha mendiamkan kasus tersebut karena takut pencemaran nama baik.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
"Saya diem dulu awalnya, sebelum warga ramai, takutnya pencemaran nama baik," kata MA.
Baca juga: Napi Kasus Cabul Main Handphone di Penjara, Kuasa Hukum Minta Dirjen Pas Periksa Petugas Rutan Depok
"Berhubung ada yang udah duluan ngomong, akhirnya saya ngomong. Ada lima orang yang diduga jadi korban," sambungnya.
MA melaporkan dugaan pencabulan ini ke Mapolres Metro Jakarta Utara.
Ia pun meminta guru ngaji cabul itu segera ditangkap dan dihukum setimpal.
Iming-iming uang dan pakaian

MA mengatakan, HS sering memberikan uang dan pakaian kepada anaknya, A (8), sebelum terungkapnya tindakan bejat itu.
"Anak saya sering dikasih baju, sering dikasih duit," kata MA saat ditemui di kediamannya, Senin (7/6/2021).
MA baru sadar bahwa kebaikan Heru memiliki maksud lain di baliknya.
Nyatanya, uang serta pakaian yang diberikan Heru kepada A merupakan sogokan supaya korban tak melapor setelah dicabuli.
"Kebaikan itu kan ada maunya. Anak saya dikasih tahu jangan bilang ke siapa-siapa, jangan bilang ke orang laki," kata MA.
Orangtua sakit hati
Begitu sakit hati MA setelah tahu pria yang dipercaya bisa memberikan pelajaran keagamaan kepada sang anak, A (8), ternyata bejat.
"Saya sesak. Sakit hati saya," ungkap MA dengan suara bergetar.
Baca juga: Ribuan Pengemudi Go To Bakal Mogok Kerja dan Gelar Aksi Damai Selasa 8 Juni 2021
Kepedihan makin dirasakan MA ketika sang anak pelan-pelan mulai membuka tabir gelap kebejaran sang guru ngaji.
Bukan hanya sekali, A mengaku telah dicabuli Heru sebanyak empat kali.