Cerita Kartim Berhentikan Mobil Pick Up Malam-malam, Tolong Korban Pembacokan di Pasar Minggu
Nasib nahas menimpa Sarwanto (38), seorang karyawan toko material di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Nasib nahas menimpa Sarwanto (38), seorang karyawan toko material di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ia menjadi sasaran amukan sekelompok orang tak dikenal saat sedang makan pecel lele di dekat rumah kostnya, Sabtu (5/6/2021) malam.
Sedikitnya terdapat empat luka bacok yang diderita Sarwanto, yakni di bagian leher, punggung, paha, dan kepala.
Teman satu kost Sarwanto, Kartim (43), termasuk orang yang ikut memberi pertolongan saat korban tergeletak berlumuran darah.
"Saya pertama diberitahu sama karyawan pecel lele. Saya langsung turun, datang ke sana," kata Kartim saat ditemui di kediamannya, Senin (7/6/2021) malam.
Di lokasi, Kartim melihat korban yang hanya mengenakan kaos oblong dan sarung sudah bersimbah darah.
Baca juga: Teman Kost Ungkap Kondisi Terkini Korban Pembacokan di Warung Pecel Lele Pasar Minggu
Baca juga: Saksi Ungkap Brutalnya Pembacokan di Pasar Minggu: Pedagang Pecel Lele Hendak Disiram Minyak Goreng
Namun, ia mengatakan saat itu Sarwanto masih dalam kondisi sadar. Korban juga masih sanggup menggerakkan kepala dan badannya.
"Bisa, masih bisa gerak. Dia (korban) masih bisa angkat kepala, angkat badan," ujar dia.
Bahkan, korban sempat berbicara secara terbata-bata dan menolak untuk diangkat.
"Kitanya sudah mau angkat dia saja kan, itu belum dapat mobil. Tapi dia masih bisa bilang, 'jangan diangkat, jangan diangkat, biarin saja'. Cuma saya lihat kayaknya dia ini sudah nggak jelas lihat orang," tutur Kartim.
Melihat kondisi Sarwanto yang kehilangan banyak darah, Kartim berusaha mencari kendaraan untuk membawa rekannya ke rumah sakit.
Ia lalu mencegat sebuah mobil pick up yang saat itu melintas di Jalan Raya Pasar Minggu arah Pancoran.
"Saya cari kendaraan buat ke rumah sakit. Saya nggak ngeh ada kendaraan, saking paniknya. Yang penting kita bisa bawa dia ke rumah sakit," kata dia.
"Padahal di sini pakai mobil toko juga bisa. Cuma orang panik, cegat mobil saja sudah," tambahnya.