Virus Corona di Indonesia
Dinas Kesehatan DKI Temukan 800 Klaster Lebaran di Jakarta, 1.400 Orang Terpapar Covid-19
Kabid Penanganan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, total ada 1.400 orang terpapar Covid-19
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kasus penyebaran Covid-19 mulai melonjak lagi, Dinas Kesehatan DKI Jakarta pun menemukan adanya 800 Klaster lebaran.
Kabid Penanganan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, total ada 1.400 orang terpapar Covid-19 dari klaster tersebut.
"Kami menemukan 800-an klaster (lebaran). Jadi ada 1.400 orang yang masuk dalam 800-an klaster tadi," ucapnya, Kamis (10/6/2021).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, ratusan klaster ini tersebar di lima kota administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Dari ribuan orang yang terpapar Covid-19 ini, mayoritas memiliki riwayat bepergian ke luar kota saat masa larangan mudik.
"Kebanyakan karena mereka pakai kendaraan pribadi. Kalau pakai kendaraan umum kan sudah pakai syarat antigen dan sebagainya, baik saat berangkat maupun waktu dia mau balik ke Jakarta sudah disekat," ujarnya saat dikonfirmasi.
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Wanita yang Buang Jasad Bayinya di Tempat Sampah Rumah Sakit Depok
Baca juga: BREAKING NEWS Ketua KONI Tangerang Selatan Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah
Baca juga: Polisi Tangkap Wanita yang Tega Buang Bayinya di Dalam Tempat Sampah Rumah Sakit di Depok
Untuk itu, klaster yang muncul umumnya hanya terdiri dari beberapa orang yang masih ada hubungan keluarga.
"Mayoritas klasternya kecil-kecil, tapi jumlahnya banyak. Rata-rata cuma dua sampai tiga orang per klaster," kata dia.
Walau demikian, Dwi tak memungkiri, ada beberapa klaster besar yang muncul di ibu kota, seperti yang terjadi di kawasan Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur.
"Klaster itu bisa kecil, bisa kecil. Beberapa tempat yang muncul klaster sampai 20 orang karena riwayat melakukan kegiatan bareng-bareng, seperti silaturahmi," tuturnya.
Dari 1.400 warga yang masuk klaster lebaran ini, Dwi menyebut, sebagian sudah pulih setelah menjalani isolasi terkendali.
Namun, ia tak menjelaskan secara detail jumlah warga terpapar Covid-19 di klaster lebaran yang telah sembuh itu.
"Ada yang masih aktif, ada yang klasternya sudah selesai. Tergantung kapan dia teridentifikasi dan kemudian isolasi sehingga bisa diputus rantai penularannya," ucapnya.