Pelaku Pungli di Tanjung Priok Diciduk
Tangkap 49 Pelaku Pungli di Tanjung Priok, Polisi Amankan Uang Tunai Jutaan Rupiah
Yusri menjelaskan, para pelaku setiap kali beraksi memalak uang Rp 2.000-Rp 20.000 dari sopir-sopir truk di jalanan maupun di dalam kawasan pelabuhan
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
Seluruh pelaku pungli diamankan dalam kurun waktu 2 jam setelah pertemuan antara Presiden Jokowi dengan para sopir truk.
Setelah ditangkap, puluhan pelaku diamankan ke Mapolres Metro Jakarta Utara dan Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok untuk diproses lebih lanjut.
Baca juga: Jumlah Warga Tepapar Covid-19 di Perumahan THB Bekasi Bertambah
Baca juga: Wali Kota Tangerang Selatan Jagokan Prancis Juara Euro 2020
Baca juga: Jawaban Mengejutkan Wagub DKI Jakarta saat Ditanya Tim Jagoannya di Euro 2020
Jokowi Telepon Kapolri
Adapun penangkapan para pelaku pungli ini menyusul adanya keluhan dari para sopir truk kepada Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tatap muka di pelabuhan.
Melansir dari Tribunnews, Presiden Joko Widodo langsung menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo begitu mendengar keluhan para sopir kontainer di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Kamis (10/6/2021).
Para sopir tersebut mengeluhkan banyaknya pungutan liar alias Pungli dan premanisme di sekitar pelabuhan.
Awalnya Presiden mendengarkan curhatan para sopir mengenai kendala kerja di saat pandemi seperti sekarang ini.
Saat mendengar adanya beberapa sopir yang mengeluhkan maraknya pungli dan premanisme, Presiden lantas memanggil ajudannya, Kolonel Pnb. Abdul Haris.
Presiden meminta ajudannya itu menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui telepon.
Saat telepon tersambung, presiden langsung meminta Kapolri menyelesaikan masalah tersebut.
"Pak Kapolri selamat pagi," sapa Presiden.
"Siap, selamat pagi Bapak Presiden," jawab Kapolri di ujung telepon dikutip dari Sekretariat Presiden.
"Enggak, ini saya di Tanjung Priok, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Fortune, di NPCT 1, kemudian di Depo Dwipa. Pertama itu," jelas Presiden.
"Siap," jawab Kapolri.
"Yang kedua, juga kalau pas macet itu banyak driver yang dipalak preman-preman. Keluhan-keluhan ini tolong bisa diselesaikan. Itu saja Kapolri," ujar Presiden.