Seliweran Bikin Aspal Hancur Lebur, Truk Tanah di Jalan Perancis Tangerang Bikin Resah Warga
Warga Kelurahan Benda, Kota Tangerang sudah lama diresahkan oleh aktivitas truk tanah alias dump truk. Kondisi jalan menjadi rusak parah.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Warga Kelurahan Benda, Kota Tangerang sudah lama diresahkan oleh aktivitas truk tanah alias dump truk.
Keresahan yang dirasakan warga sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
TONTON JUGA
Terutama truk tanah yang bersliweran di Jalan Raya Perancis, Kelurahan Benda, Kota Tangerang.
Bagaimana tidak, siang dan malam, truk bermuatan tanah lalu lalang, bersama dengan kendaraan umum.
Belum lagi, kondisi jalan yang menjadi rusak parah dan sangat membahayakan masyarakat akibat dari truk tanah itu.

Seorang warga di sekitar lokasi, Noerdin mengatakan, aktivitas truk yang berlangsung siang dan malam membuat warga sekitar resah dan gelisah.
"Hampir setiap hari kayak gitu, truk lalu lalang sesuka hati kayak jalan punya sendiri. Kami warga di sini cuma kebagian debu sama rusaknya (jalan) doang," keluh Noerdin saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Wali Kota Tangsel Perhatikan Lansia yang Tak Datang Vaksinasi Dosis 2
Baca juga: Oknum Guru Gay Berulah di Sekolah: Ajak Siswa Laki-laki Masturbasi, Modusnya Tingkatkan Percaya Diri
Baca juga: Simak Formasi CPNS dan Formasi PPPK, Warga yang Berusia 40 Tahun ke Atas Masih Bisa Jadi ASN
Menurutnya, tingginya lalu lintas truk yang melintas, diduga menjadi penyebab rusaknya jalan di wilayah itu.
Noerdin menjelaskan, kerusakan parah mulai terlihat sejak Indomaret Rawa Jeruk, hingga ke FM 7 Bandara Soekarno-Hatta
"Warga jujur sudah pasrah soalnya petugas juga tidak pernah ada melakukan penertiban," kata Noerdin.
"Sudah lama begini apalagi di wilayah Kosambi, Kabupaten Tangerang, malah debu tebel nutupin jalan. Kalau hujan bahaya jadi licin," sambungnya lagi
Bahkan, tak jarang truk juga melaju secara ugal-ugalan.
Yang membuat agak sebal, kata Noerdin, truk berjalan beriringan hingga tiga dan membuat pengendara lain, motor maupun mobil pribadi harus ekstra hati-hati.