Antisipasi Virus Corona di DKI
Tak Setuju DKI Tarik Rem Darurat, Pimpinan DPRD: Kita Enggak Punya Duit Danai Sektor Kesehatan
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menolak wacana kebijakan rem darurat untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menolak wacana kebijakan rem darurat untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Menurutnya, kebijakan rem darurat ini bukan solusi yang tepat untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19.
TONTON JUGA
"Prinsip saya itu kesehatan dan ekonomi harus jalan dua-duanya. Setahun lebih kemarin DKI sudah banyak yang kita korbankan dari segi ekonomi," ucapnya, Rabu (16/6/2021).
Politisi muda PAN ini khawatir, kebijakan rem darurat ini menyebabkan perekonomian ibu kota ambruk.
Terlebih, Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta paling banyak berasal dari sektor pajak.

Dengan pembatasan ketat yang dilakukan, Zita Anjani khawatir, pemasukan yang diterima Pemprov DKI bakal menurun drastis.
"Jadi kalau ini direm lagi, kita enggak punya uang untuk mendanai kesehatan kita," ujarnya di gedung DPRD DKI.
Baca juga: 7 Zodiak Beruntung Pada Ramalan Zodiak Kamis 17 Juni 2021, Scorpio Bakal Dapat Pujian
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Belum Ditemukan di Kota Depok
Baca juga: Ciracas jadi Kecamatan dengan Jumlah Evakuasi Pasien Covid-19 Tertinggi Se-Jakarta
"Jadi, memang kesehatan penting, tapi menurut saya ekonomi juga harus sama-sama jalan," tambahnya menjelaskan.
Bahkan, Zita menyebut, pencapaian PAD DKI hingga saat ini baru mencapai 25 persen dari target.
"Pencapaian PAD kita sangat rendah. Kalau terlalu kencang tutup-tutup, nanti Pemprov enggak ada uang, tidak bisa untuk pembiayaan kesehatan," tuturnya.
Akibat pembatasan ketat yang pernah diterapkan di DKI pada masa awal pandemi Covid-29, Zita menyebut, banyak UMKM di ibu kota yang terpaksa gulung tikar.
TONTON JUGA
Bila hal itu terjadi lagi, angka pengangguran di DKI Jakarta pun bisa melonjak tajam.