Cerita Kriminal

Cuma Diberi Rp 25 Ribu, Pemuda 20 Tahun Lukai Jari Nenek Saat Minta Belikan Obat Cacing

Pemuda berinisial JA (20) menganiaya neneknya sendiri berinisial EP (57) di Kelurahan Salekoe, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

freepik.com
Ilustrasi penusukan. Pemuda berinisial JA (20) tega menganiaya neneknya sendiri berinisial EP (57) di Kelurahan Salekoe, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemuda berinisial JA (20) menganiaya neneknya sendiri berinisial EP (57) di Kelurahan Salekoe, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Peristiwa cucu menganiaya nenek itu terjadi pada Jumat (18/6/2021).

Awalnya, pelaku mengancam ibunya dengan sebilah pisau dapur.

Namun, pisau tersebut malah mengenai sang nenek.

Insiden itu dipicu uang Rp 25 ribu untuk membeli obat cacing.

Baca juga: Terdakwa Terpapar Covid-19, Sidang Kasus Penganiayaan di PN Jakarta Timur Ditunda

Kronologi

Kasus cucu menganiaya nenek itu berawal saat pelaku meminta uang ke ibunya untuk membeli obat cacing.

Panit Reskrim Polsek Wara, Ipda Andi Akbar mengatakan orangtua pelaku menolak memberi uang.

Sebab, pelaku memintanya dengan cara yang tidak sopan.

"Tidak diberikan karena pelaku memintanya dengan cara tidak sopan atau nada tinggi," kata Akbar dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/6/2021).

Baca juga: Anies Geram Data Covid-19 di Jakarta Meningkat, 5 Tempat Makan di Jakarta Ditutup 3 X 24 Jam

Kata Akbar, setelah tidak diberi uang ibunya, kemudian korban selaku neneknya memberikan uang sebesar Rp 25.000.

"Akan tetapi pelaku tidak terima karena menganggapnya masih kurang," tutur Akbar.

Akibatnya, pelaku dan ibunya terlibat adu mulut hingga pertengkaran fisik.

Pelaku yang saat itu emosi kemudian mengambil sebilah pisau dapur dan mengarahkan ke ibunya.

Baca juga: Lagi Enak Tidur Setelah Diberi Uang, Remaja Ini Malah Kena Perangkap Pria Pemilik Kos

Ketika itu, sang nenek datang hendak melerai, namun pisau tersebut malah mengenai dirinya.

"Akan tetapi dilerai oleh korban yaitu neneknya namun pisau dapur tersebut mengenai korban pada jari kelingking yang mengakibatkan luka iris," jelas Akbar, seperti dikutip dari Kompas.com.

Polisi Tangkap Pelaku

Ilustrasi penusukan
Ilustrasi penusukan (Istimewa via Tribun Banten)

Polisi akhirnya menangkap JA setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan.

Pelaku ditangkap di kediamannya pada Sabtu (19/6/2021) sekira pukul 21.00 Wita.

"Setelah menerima laporan, diketahui identitas pelaku, kemudian tim mencari keberadaan dan diperoleh informasi bahwa pelaku sedang berada di Jalan Mungkasa, Kelurahan Salekoe, sehingga dilakukan penangkapan," kata Akbar.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku sudah dibawa ke Mapolsek Wara untuk dimintai keterangan.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 351 Ayat (1) KUHP Pidana dengan ancaman paling lama dua tahun penjara.

Baca juga: Diajak Beli Popok Malah Dibawa ke Kebun, Bocah 13 Tahun Nangis Jadi Korban Aksi Bejat Kerabat

Peristiwa Lain

Cucu Ancam Bunuh Nenek Gara-gara Uang Rp 3 Ribu

Hari Sopandu (20) pelaku yang mengancam membunuh nenek kandungnya saat ditanya Katim Hergon, menangis bergetar, Rabu (19/5/2021).
Hari Sopandu (20) pelaku yang mengancam membunuh nenek kandungnya saat ditanya Katim Hergon, menangis bergetar, Rabu (19/5/2021). (TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI)

Hari Sopandu (20), kini hanya bisa menangis menyesali perbuatannya.

Warga Palembang ini sebelumnya sempat mengancam membunuh nenek sendiri hanya karena minta uang Rp 5 ribu namun hanya dikasih Rp 3 ribu.

Aksi Hari mengancam membunuh neneknya ini sempat viral di media sosial.

Baca juga: Kisah Pria Pemberi Makan Buaya Berakhir di Tangan Predator, Jasad Korban Dijaga 2 Hewan Ganas

Resedivis yang sudah dua kali masuk penjara ini kembali ditangkap anggota Unit I Subdit III Jatanras Polda Sumsel, Rabu (19/5/2021).

Ia tampak menangis bergetar setelah ditangkap Katim Aiptu Heri Kusuma Jaya atau lebih dikenal Heri Gondrong (Hergon) beserta anggotanya.

"Saya tidak mau di penjara lagi," ujar residivis yang sudah dua kali di penjara itu, Rabu (19/5/2021).

Di hadapan petugas, pelaku membantah telah melakukan tindak kekerasan pada neneknya.

Ia menyebut saat itu hanya terjadi sedikit keributan setelah sang nenek hanya memberinya uang sebesar Rp.3.000.

Padahal pelaku meminta sebesar Rp.5.000 untuk membeli rokok.

"Uangnya kurang buat beli rokok. Jadi kami sempat ribut," ujar warga Jalan Pipa Reja Lorong Inspektur Surif Kelurahan Pipa Reja Kecamatan Kemuning Palembang ini seraya terus saja menangis.

Baca juga: Satu RT di Cilandak Lockdown, Akses Keluar Masuk Dijaga Ketat TNI-Polri

Pelaku sendiri baru keluar penjara menjelang bulan Ramadan lalu.

Kasus pertama, ia mendapat vonis 10 bulan penjara di tahun 2019 silam karena mengancam bibinya.

Masih dengan kasus pengancaman keluarganya sendiri, di tahun 2020 pelaku kembali di penjara selama 8 bulan karena mengancam kakaknya dengan senjata tajam.

Kali ini tersangka kembali berulah dan sang nenek yang menjadi korbannya.

Sementara itu, Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Christoper Panjaitan didampingi Kanit 1, AKP Willy Oscar membenarkan penangkapan terhadap pelaku.

"Pelaku masih kita minta keterangan terkait kasus pengancaman terhadap neneknya yang viral di media sosial. Untuk kasus yang lain masih kita dalami," ujarnya.

Sebelumnya, viral video di sosial media yang menunjukkan rekaman seorang nenek berteriak menangis histeris saat berjalan dibopong oleh beberapa orang.

Dari keterangan yang beredar, nenek tersebut nyaris jadi korban pembunuhan oleh cucunya sendiri karena kesal tak diberi uang untuk main judi.

Belakangan diketahui bahwa identitas pelaku bernama Pandu yang sudah dua kali di penjara.

"Kejamnyo duet, katek duet nak dibunuh (kejamnya uang, tidak ada uang mau dibunuh)," teriak nenek itu seraya menangis histeris dalam rekaman yang viral sejak sejak, Rabu (6/5/2021).

Mendengar teriakan sang nenek, seorang tetangga lantas bertanya pada perekam video tentang apa yang terjadi.

Perekam video lantas menjawab bahwa cucu sang nenek yang bernama Pandu baru saja melakukan tindakan tak terpuji pada perempuan tua tersebut.

"Pandu nak bunuh neneknyo oleh nak bejudi tadi. Kito viralke bae (Pandu mau bunuh neneknya karena mau berjudi. Kita viralkan saja)," ujar perempuan dalam rekaman itu saat menjawab pertanyaan seorang tetangga karena heran dengan kehebohan yang terjadi.

Sementara, sang nenek terus saja menangis seraya mengumpat mengeluarkan kata-kata kasar untuk melampiaskan kekesalannya.

Beberapa orang terlihat membantu tubuh renta perempuan tersebut untuk berjalan memasuki rumah.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Ancam Bunuh Nenek Gegara Hanya Diberi Rp3 Ribu, Pemuda di Palembang Ini Menangis Dijemput Polisi dan Tribunnews.com dengan judul KRONOLOGI Cucu Aniaya Nenek Gara-gara Uang Obat Cacing, Awalnya Pelaku Ingin Lukai Ibunya, 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved