Food Story
Merasakan Nikmatnya Madu Segar Langsung dari Sarangnya di Hutan Kota Srengseng
Tak perlu khawatir disengat. Sebab, lebah yang ada di sini merupakan lebah tanpa sengat yang didatangkan langsung dari beberapa daerah.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Menyeruput madu segar langsung dari sarangnya, bisa jadi pengalaman yang menarik untuk dicoba.
Tak perlu jauh-jauh, kini menyeruput madu asli langsung dari sarangnya bisa Anda lakukan kalau berkunjung ke Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat.
Di sini pengunjung bisa melihat dan belajar mengenai kegiatan budidaya lebah madu, serta merasakan sensasi menyeruput madu segar langsung dari sarangnya.
"Karena di sini merupakan tempat wisata, jadi kita mau naikan wisata seruput madu di sarangnya. Jadi setiap hari Sabtu dan Minggu, masyarakat siapa aja yang mau seruput madu langsung di sarangnya itu boleh," kata Rozak, petugas di Hutan Kota Srengseng Jakarta Barat, Senin (21/6/2021).
Kegiatan budidaya lebah madu ini merupakan kegiatan dari Kelompok Tani Hutan Srengseng Hijau Lestari, yang baru dimulai pada pertengahan tahun lalu.
Tak perlu khawatir disengat. Sebab, lebah yang ada di sini merupakan lebah tanpa sengat yang didatangkan langsung dari beberapa daerah.
Menurut Rozak, ada tiga jenis lebah madu tanpa sengat yang dibudidayakan di sini.
Diantaranya lebah Trigona Biroi yang didatangkan langsung dari Sulawesi, lebah Trigona Itama yang didatangkan dari Ponorogo, Bengkulu, Lampung dan Kalimantan, serta lebah Trigona Torasica dari Sulawesi.

"Meski dari jenis lebahnya beda-beda, tapi hasil madu semua sama dan khasiatnya sama juga. Karena dari segi makanan sama, hanya saja produktifitas madunya yang beda," kata Rozak.
Di Hutan Kota Srengseng Jakarta Barat, sedikitnya ada 48 kotak lebah yang dibudidayakan.
Dimana, masing-masingnya memiliki produktifitas yang berbeda-beda.
Umumnya, kata Rozak untuk lebah jenis Trigona Biroi bisa memanen madu sekitar 3 bulan lamanya. Sementara untuk jenis Trigona Itama dan Torasica, bisa panen lebih cepat.
"Tetapi kalau panen, karena di sini kita tempat wisata jadi kita mau naikan wisata seruput madu di sarangnya. Jadi setiap Sabtu Minggu itu, masyarakat bisa seruput langsung," imbuhnya.
Baca juga: Satu RT di Cilandak Tetap Berlakukan Mikro Lockdown, Imbas 12 Orang Positif Covid-19
Baca juga: 33 Pasien Covid-19 Dijadwalkan Menjalani Isolasi di Hari Pertama Pembukaan Rusun Nagrak
Baca juga: ODGJ Ditemukan Melahirkan di Pinggir Jalan Bekasi, Sempat Teriak-teriak Kesakitan saat Persalinan
Tips Berkunjung