Cerita Kriminal

Beringas Beraksi di Banyak Lokasi, Aksi Eks Napi DPO 3 Polres ini Ciut Sembunyi di Rumah Tante

Begitu beringas sewaktu beraksi di banyak lokasi, aksi mantan napi asimilasi ini ciut hingga harus sembunyi di rumah tantenya.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Elga H Putra
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Penampakan rumah Susanti Teng di Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (18/4/2021) pagi, yang disatroni perampok bersenjatakan airsoft gun. (Inset) Sofyan, korban penembakan setelah melawan perampok yang menyatroni rumah majikannya, saat ditemui di rumahnya di kawasan Jakarta Timur, Senin (19/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM,  JATINEGARA - Begitu beringas sewaktu beraksi di banyak lokasi, aksi mantan napi asimilasi ini ciut hingga harus sembunyi di rumah tantenya.

Ya, mantan napi bernama Rizky Tazuddin alias Ganay (24) itu dibekuk jajaran Polres Metro Jakarta Timur di rumah tantenya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sudah lebih dari sebulan ini dia sembunyi di sana usai dia menembaki sopir pribadi sewaktu hendak merampok di sebuah rumah mewah di Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Selama 2 bulan tersangka ini melarikan diri dan bersembunyi di Cibinong," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan saat merilis kejahatan yang dilakukan Ganay di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (21/6/2021).

Usut punya usut, kendati masih berumur 24 tahun, Ganay sudah malang melintang di dunia hitam kejahatan ibukota.

Dia bahkan merupakan mantan napi Lapas Gunung Sindur yang bebas dengan status asimilasi di saat pandemi Covid-19 beberapa bulan lalu.

Alih-alih kapok, Ganay justru kembali beraksi di sejumlah lokasi.

Namanya bahkan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) di tiga wilayah hukum polres di DKI Jakarta, yakni DPO di Polres Metro Jakarta Pusat, Polres Metro Jakarta Selatan dan Polres Metro Jakarta Utara yang semuanya terkait penjambretan.

Mungkin lantaran sudah berulang kali berurusan dengan hukum, pembawaan Rizky Tazuddin alias Ganay terlihat santai saat ditanya di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jatinegara, Senin (21/6/2021).

"Tersangka ini baru saja lepas dari tahanan di Bogor atas kasus pencurian dengan pemberatan rumah dan dihukum 1 tahun," terang Erwin.

Baca juga: Datang Ngapel Berseragam Lengkap, Rupanya Modus Brimob Gadungan Perdayai Janda Kaya

Baca juga: Viral Video Bayi Dikerok Dukun Beranak hingga Merah, Sang Ibu Membiarkan: Cuma Bisa Nahan Tangis

Baca juga: Polisi Bekuk Rombongan Pengantar Jenazah yang Keroyok Sopir Truk di Jakut, Ada yang Kabur ke Bogor

"Ditelusuri lagi ada beberapa TKP di  Jakpus, Jaksel dan di beberapa daerah termasuk di Jakut dengan diduga pelaku yang melakukannya," ia menambahkan.

Sementara terkait airsoft gun yang dipakai Ganay untuk menembak sopir pribadi di Balimester, pelaku membelinya dari aplikasi online senilai Rp 2 juta.

"Tersangka membeli senjata api jenis airsfot gun ini dari online dengan harga Rp 2 juta," jelas Kombes Erwin.

Terkait hal ini, petugas masih mendalami dan menelusuri lebih lanjut penjual air softgun.

"Kita perlu waktu untuk bekerja sama tentang kegiatan jual beli ini, memang ini akan kita tindak lanjuti kemudian," lanjutnya.

Penyidik menjerat pelaku Pasal 365 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.

Tembaki Sopir Pribadi

Dua bulan lalu, tanpa beban, remaja 24 tahun itu memaksa masuk gerbang besi setinggi dua meter rumah Susanti Teng di Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Semua enggak usah panik, semua tenang. Kedatangan saya mau merampok," ucap Ganay.

Susanti Teng dan Sofyan, sopir pribadinya, yang sempat mengobrol 15 menit, terheran-heran dengan tamu asing di depan mereka.

Sofyan, korban penembakan usai melawan perampok di rumah majikannya, Gang Mas Nomor 10 RT 04 RW 02, Kelurahan Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (19/4/2021)
Sofyan, korban penembakan usai melawan perampok di rumah majikannya, Gang Mas Nomor 10 RT 04 RW 02, Kelurahan Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (19/4/2021) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Dalam hati Sofyan bengong, bertanya-tanya siapa gerangan pria berperawakan tinggi dan rambut ikal tersebut. 

Di rumah dua lantai majikan Sofyan Minggu (18/4/2021) sekira pukul 09.00 WIB itu, hanya ada Susanti Teng dan dua keponakannya.

Sekian hari izin karena sakit pinggang, Sofyan memutuskan kembali masuk masuk karena bersiap mengantar majikannya.

Sofyan tak membayangkan akan menghadapi situasi riskan.

Sekali masuk setelah sekian hari izin sakit, malah menghadapi perampok di rumah majikannya.

"Soalnya kok main enak saja buka pintu," kenang Sofyan sambil bersandar di ruang tamu rumahnya dengan kondisi berantakan, Senin (19/4/2021).

Ia tidak bisa berbuat banyak saat Ganay memperlihatkan senjata jenis airsoft gun sambil mengancam.

Susanti Teng dan dua keponakannya pasrah ketika diminta oleh pelaku untuk segera menyerahkan ponsel dan barang elektronik lainnya. 

Sofyan, sopir pribadi korban penembakan usai melawan perampok di rumah majikannya di Kelurahan Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (19/4/2021). (Inset) Rizky Tazuddin alias Ganay (24), tersangka perampokan disertai penembakan saat dihadirkan dalam rilis perkara di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (21/6/2021).
Sofyan, sopir pribadi korban penembakan usai melawan perampok di rumah majikannya di Kelurahan Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (19/4/2021). (Inset) Rizky Tazuddin alias Ganay (24), tersangka perampokan disertai penembakan saat dihadirkan dalam rilis perkara di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (21/6/2021). (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Sebuah ponsel berhasil Ganay masukkan ke dalam tasnya.

Tiba-tiba Sofyan memanfaatkan situasi dengan menyerangnya. "Saya pukul dia," kata Sofyan.

Pelaku dan Sofyan berduel hingga ke halaman depan.

Terpojok, pelaku lalu menembakkan airsoft gun ke arah ubun-ubun kepala Sofyan.

"Rasanya kayak kena batu besar dan sakit. Ada lima tembakan dan saya baru menjalani perawatan di RSCM," cerita Sofyan.

Lima tembakan Ganay menyasar ubun-ubun, dahi, leher dan dada Sofyan.

Meski sudah lemas kena tembak, Sofyan bangun.

Dengan sisa tenaganya ia berusaha mengejar Ganay sampai 300 meter.

Sia-sia saja usahanya, Ganay kabur membonceng motor seorang pria komplotannya di ujung gang.

Kala itu ada warga yang menyaksikan perampokan di rumah Susanti. Tapi tak bisa berbuat banyak karena khawatir kena tembak.

"Memang, dia memegang senjata tadi," ucapnya lagi.

Di lokasi, Sofyan sempat melihat sebuah motor Yamaha Mio B 3678 TGL ditinggalkan begitu saja. 

Ia menduga motor tersebut milik perampok yang menembaknya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved