Cerita Kriminal
Begal Payudara Terciduk Saat Beraksi, Pelaku Tak Jadi Dibui karena Ternyata Korban Keluarga Sendiri
Hal itu diketahui saat pelaku, korban dan perwakilan keluarga mereka masing-masing mendatangi Polsek Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur.
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang begal payudara terciduk ketika sedang beraksi.
Namun pelaku yang sudah dibawa ke kantor polisi tak jadi meringkuk di bui karena ternyata korbannya itu adalah masih keluarganya sendiri.
Hal itu diketahui saat pelaku, korban dan perwakilan keluarga mereka masing-masing mendatangi Polsek Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur.
Alhasil, kendati menyimpan dendam dan sakit hati, korban berinisial AN (19) berusaha memaafkan pelaku ARF (19) dan mencabut laporannya sehingga pelaku tak sampai dipenjara.
Adapun perbuatan begal payudara itu dilakukan ARF di Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Selasa (22/6/2021) sekira pukul 22.20 WIB.
Kejadian ini bermula saat pelaku membuntuti motor korban.
Saat tiba di lokasi, tiba-tiba pelaku mendekati motor korban, dan langsung beraksi.
Sementara korban yang sudah merasa ada pengendara motor sedang membuntutinya, langsung menangkis tangan pelaku sewaktu hendak meremas bagian sensitifnya.
Korban juga menendang motor pelaku sehingga pelaku hampir jatuh.
Saat pelaku berhenti, korban juga berhenti.
Baca juga: Polisi Mengaku Masih Dalami Begal Payudara di Pondok Cina Depok, CCTV dan Tiga Saksi Sudah Diperiksa
Baca juga: Aksi Begal Payudara di Jalan Mahali Depok, Pelaku Incar Wanita yang Jalan Kaki Sendirian
Korban langsung bertanya alasan pelaku melakukan perbuatan tak pantas tersebut.
Keramaian ini menarik perhatian warga dan polisi.
Mengetahui bahwa sang pria ini adalah pelaku begal payudara, maka yang bersangkutan langsung dibawa ke Polsek Sukodadi.
Sementara korban menelepon pamannya untuk mendampingi penyelesaian kasus ini di kantor polisi.
Saat di kantor polisi itulah pelaku dan korban baru tahu bahwa masih ada hubungan keluarga.
Akhirnya korban tidak membuat laporan ke polisi, dan memilih penyelesaian kasus ini secara kekeluargaan.
"Korban memang tidak mau lapor karena masih ada hubungan saudara," kata Kasatreskrim Polres Lamongan, AKP Yoan Septi Hendri dilansir dari Surya Malang, Kamis (24/6/2021).
Kasus Serupa
Korban begal alat vital (payudara) di Jalan Mahali, Pondok Cina, Beji, Kota Depok, pada Senin (7/6/2021) malam, mengalami trauma hingga saat ini.
"Tentunya korban mengalami trauma ya," ujar Kasubag Humas Polres Metro Depok, Kompol Supriyadi, di Mapolrestro Depok, Kamis (10/6/2021).
Atas kejadian ini, Supriyadi mengatakan korban jadi lebih mawas diri, mengingat lokasi kejadian juga cukup sepi dan minim penerangan saat malam hari.
"Tentunya korban kedepannya lebih mawas diri, bahwa di jalan situ ternyata memang sepi dan penerangannya kurang," katanya.
Baca juga: Sudah Tiga Kali Lakukan Begal Payudara, Pria Beranak Satu: Istri Saya Tahu, Dia Marah
Soal tindak lanjut dari trauma yang dialami korban, Supriyadi berujar pihaknya akan melakukan pendampingan.
"Nanti kita akan tindaklanjuti, akan kita lakukan pendampingan," bebernya.
Untuk informasi, aksi pelecehan seksual ini bukan kali pertama terjadi di Jalan Mahali.
Pada bulan yang sama setahun silam tepatnya tanggal 22 Juni 2020, begal alat vital juga terjadi dan pelakunya menyasar seorang wanita yang juga tengah berjalan kaki sehabis pulang kerja.
Dengan modus yang sama, pelaku juga mengendarai sepeda motor berjenis matic, dan langsung tancap gas usai melampiaskan napsu bejatnya kepada korban.
Polisi terus mendalami kasus begal alat vital (payudara) yang terjadi di Jalan Mahali, Pondok Cina, Beji, Kota Depok, pada Senin (7/6/2021) malam.
Baca juga: Babak Belur Dipukuli, Santainya Pelaku Begal Payudara di Kemayoran Masih Bisa Tersenyum
Baca juga: Tangan Diborgol dan Diperban, Begini Wajah Pelaku Begal Payudara Pesepeda di Kemayoran
"Sampai saat ini Unit Reskrim Polsek Beji sedang mendalami CCTV yang ada, mudah-mudahan kita dapat petunjuk sehingga kita tahu siapa pelakunya," ujar Kasubag Humas Polres Metro Depok, Kompol Supriyadi, di Mapolrestro Depok, Kamis (10/6/2021).
Hingga saat ini, Supriyadi mengatakan sudah ada tiga saksi yang diperiksa.
Tiga saksi tersebut di antaranya adalah korban sendiri, ketua lingkungan setempat, dan pemilik kos tempat korban tinggal.
"Saksi yang diperiksa ada tiga, dari Ketua RT, kemudian pemilik kos-kosan, dan korban sendiri," jelasnya.
Sementara itu, Supriyadi menuturkan bahwa korban tak mengenal siapa pelaku dan tidak mengingat betul ciri-cirinya.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Begal Payudara Apes di Lamongan, Pria Ini Kaget Saat Tahu Identitas Korban