Antisipasi Virus Corona di Bekasi
RSUD Kota Bekasi Sulap Ruang IGD Jadi Tempat Isolasi Covid-19, Pasien Ngemper di Tenda Darurat
RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi menyulap ruang IGD menjadi rawat inap isolasi pasien Covid-19, ini menyusul lonjakan kasus di wilayah setempat
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi menyulap ruang IGD menjadi rawat inap isolasi pasien Covid-19, hal ini menyusul lonjakan kasus di wilayah setempat.
Direktur Utama RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi Kusnanto mengatakan, ruang IGD telah beroperasi sebagai tempat rawat inap dengan kapasitas 100 tempat tidur.
TONTON JUGA
"Insya Allah bisa 100 bed (tempat tidur), jadi penambahannya ada 100 bed dari 265 bed jadi 365 bed (kapasitas RUSD Kota Bekasi menampung pasien Covid-19)," kata Kusnanto, Kamis (24/6/2021).
Kusnanto menjelaskan, fungsi IGD rumah sakit saat ini dialihkan sementara di tenda darurat yang merupakan triase atau tempat identifikasi awal pasien.
"Selama ini triase ada di dalam IGD, triase ini adalah fungsinya untuk mengurai apakah pasien ini terindikasi Covid 19 atau tidak," jelasnya.

"Setelah terindikasi Covid-19 baru masuk ke dalam ruang IGD, jadi ruang IGD yang ada sekarang kita jadikan sebagai ruang rawat inap Covid-19," tambahnya.
Sedangkan untuk pasien non-Covid-19, mereka disatukan dalam triase yang sama.
Baca juga: Jadwal MotoGP Seri ke-9 di Sirkuit Assen, Live Pukul 19.00 WIB: The Doctor Ingin Ulangi Kesuksesan
Baca juga: Diduga Korsleting Listrik, Sebuah Kontrakan di Kramat Jati Terbakar: Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Baca juga: Bertengkar di Depan Anak, Ini Detik-detik Suami Bunuh Istri Sedang Hamil Lalu Dikubur di Septic Tank
Jika hasil identifikasi negatif mereka akan dibawa ke ruang rawat inap.
Itupun jika ruang rawat inap masih tersedia, pasien harus tetap menunggu di dalam triase sampai menunggu ruangan yang kosong.
Adapun triase atau tenda darurat sudah beroperasi selama dua hari terakhir, kondisinya saat ini juga sudah membeludak.

Pihak rumah sakit menyiapkan tiga tenda, di dalamnya didesain dapat menampung sebanyak 30 tempat tidur.
Tetapi karena membeludaknya pasien yang datang dan perlu mendapatkan penanganan, beberapa pasien terlihat menghampar tanpa tempat tidur.
Mereka hanya beralaskan tikar atau kasur lantai seadanya, bahkan lebih parah lagi mereka hanya dapat duduk di kursi roda sambil selang infus dan alat medis menempel ditubuhnya.