Rela Pisah dengan Buaya Berbobot 3 Kuintal Usai Dipelihara 20 Tahun, Purnawirawan TNI: Saya Sayang
Seorang purnawirawan TNI, Warsidin (75) memelihara buaya selama 20 tahun di di Desa/Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang purnawirawan TNI, Warsidin (75) memelihara buaya selama 20 tahun di di Desa/Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.
Warsidi akhirnya rela melepas buaya muara yang kini berbobot 3 kuintal dan panjang 2,8 meter ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.
Berikut kisah purnawirawan TNI pelihara buaya puluhan tahun serta alasan rela melepasnya ke BKSDA Jawa Tengah.
Warsidin merawat Buaya Muara itu selama 20 tahun. Kandang buaya hanya terpaut belasan meter dengan rumah warga.
Kondisi kandang itu juga sederhana hanya ditutup bangunan semi permanen berlapis lempengan drum bekas.
Baca juga: Nasib Tragis Pria Pemberi Makan Buaya, Kondisi Badan Tidak Utuh, Nyawa Melayang di Tangan Predator
Warsidin memelihara buaya muara sejak dirinya pensiun dari TNI pada tahun 2001.
"Awalnya buaya itu kan gini, waktu di Indramayu, ada orang yang mau bangun masjid, kebetulan orang tersebut punya buaya kecil," ujar Warsidin dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (25/6/2021).
Warsidin mengatakan terdapat penangkaran buaya yang besar di Kabupaten Indramayu.
Ia menduga anak buaya itu hanyut di sungai yang mengalir ke bawahnya.

"Kemudian ditemukan oleh orang tersebut," jelas dia.
Warsidin yang mengaku pecinta hewan akhirnya membawa buaya itu dengan membayar Rp 1 juta.
"Kemudian saya tukar uang, waktu tahun 2001 itu saya bayar Rp 1 juta," imbuhnya.
Warsidin memelihara buaya tersebut di rumahnya di Sambungmacan karena purna tugas.
Baca juga: Kisah Pria Pemberi Makan Buaya Berakhir di Tangan Predator, Jasad Korban Dijaga 2 Hewan Ganas
Kemudian, ia rawat dengan penuh kasih sayang hingga besar.
"Lama kelamaan saya senang, waktu itu juga dengar kabar berita, di kebun binatang Surabaya, ada buaya yang meninggal, apakah kurang makan?," jelasnya.