Antisipasi Virus Corona di DKI

Gubernur Anies: Pasokan Oksigen Bagi Pasien Covid-19 Aman, Tapi Terkendala Proses Pendistribusian

Gubernur DKI Anies Baswedan tak menampik ibu kota sempat mengalami krisis ketersediaan oksigen bagi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Gubernur DKI Anies Baswedan tak menampik ibu kota sempat mengalami krisis ketersediaan oksigen bagi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak menampik ibu kota sempat mengalami krisis ketersediaan oksigen bagi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Tapi, hal ini bukan disebabkan oleh pasokan Oksigen yang terbatas, tapi karena adanya kendala dalam proses pendistribusian.

TONTON JUGA

Hal ini dikatakan Anies berdasarkan hasil rapat bersama sejumlah distributor oksigen pada Jumat (25/6/2021) kemarin.

"Mereka menyampaikan bahwa pasokannya cukup. Tapi… mereka kekurangan kendaraan dan kekurangan personalia untuk mendistribusikannya," ucapnya, Senin (28/6/2021).

"Karena biasanya mereka tidak mendistribusikan dengan volume sebanyak itu," tambahnya menjelaskan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disambut Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mulyo Aji, dalam kegiatan vaksinasi Covid-19, di GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (26/6/2021).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disambut Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mulyo Aji, dalam kegiatan vaksinasi Covid-19, di GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (26/6/2021). (TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat)

Guna mengatasi masalah ini, Anies mengaku telah mengerahkan jajaranya untuk membantu dalam proses pendistribusian oksigen.

Mobil hingga truk dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Lingkungan Hidup, hingga Dinas Bina Marga pun dikerahkan untuk mengangkut tabung-tabung oksigen menuju rumah sakit rujukan Covid-19.

Baca juga: Euro 2020: Langkah Portugal Berakhir, Momen Lukaku Peluk Ronaldo dapat Apresiasi

Baca juga: Puluhan Tahanan Titipan Kejaksaan di Polsek Jatinegara Terkonfirmasi Covid-19

Baca juga: Harga Tabung Oksigen di Jaksel Naik Dua Kali Lipat, Pedagang: Sekarang Tembus Rp 2 Juta

"Sabtu-Minggu kemarin dikerahkan mobil-mobil mereka dan personalia untuk mengambil Oksigen dan mengantarkannya ke rumah sakit di seluruh Jakarta," ujarnya di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun memastikan, pasokan Oksigen di ibu kota masih sangat aman.

"Jadi produksinya cukup, tapi distribusinya dibantu karena jumlahnya terlalu banyak untuk didistribusikan," tuturnya.

TONTON JUGA

"Akhirnya kami dari Pemprov yang menjemput, mengantarkan, dan kalau ada kekurangan kami antarkan ke tempat produksi lagi. Dengan cara begitu maka pasokan Oksigen di RS bisa terpenuhi," sambungnya menjelaskan.

Update Tempat Tidur di RS Rujukan Covid-19 di DKI

Kapasitas 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta terus menipis.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di ruang isolasi RS rujukan Covid-19 sudah lebih dari 90 persen.

Hal yang sama juga terjadi pada ruang Intensive Care Unit (ICU) yang kini sudah hampir menyentuh angka 90 persen.

TONTON JUGA

“Okupasi ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 itu 93 persen dan ICU 87 persen,” ucapnya dalam video yang diunggah di instagram @arizapatria, Senin (28/7/2021).

Artinya, ruang isolasi di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta kini hanya tersisa 7 persen dan ICU 13 persen.

Walau terus menipis, Ariza menegaskan, Pemprov DKI bakal berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19.

Tujuannya agar seluruh pasien Covid-19 di ibu kota bisa tertangani dengan baik.

“Kami terus meningkatkan dan mengupayakan penambahan tempat tidur ICU, tenaga kesehatan, dan laboratorium,” ujarnya.

Baca juga: Gubernur Anies: RS Covid-19 Penuh, Lobi Kini Jadi Ruang Rawat Inap Pasien hingga Tenda Disiapkan

Dalam video tersebut, politisi Gerindra ini terus mengingatkan masyarakat untuk taat dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.

"Yang penting bukan bagaimana baiknya ketersediaan berbagai fasilitas, tapi jauh lebih penting optimalisasi kesungguhan kita dalam rangka melakukan protokol kesehatan,” kata Ariza.

Bila tak ada kebutuhan mendesak, Ariza meminta masyarakat tetap berada di rumah dan tidak bepergian.

"Kita harus mulai dari hulu, diri sendiri, keluarga kita, untuk memastikan protokol kesehatan agar kasus Covid-19 tak bertambah lagi,” tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved