Antisipasi Virus Corona di Tangerang

Semrawut Vaksinasi di Pemkot Tangerang, Wali Kota Ungkap Penyebabnya: Banyak yang Tak Sesuai Jadwal

Proses vaksinasi Covid-19 di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang sangat semrawut hari ini, Selasa (29/6/2021). Wali Kota ungkap penyebabnya.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Membludaknya vaksinasi Covid-19 di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang sampai menciptakan antrean yang sangat mengular, Selasa (29/6/2021) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Proses vaksinasi Covid-19 di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang sangat semrawut hari ini, Selasa (29/6/2021).

Sedari pagi hingga siang ini, antrean peserta vaksinasi tampak membanjiri kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Memang, pemerintah setempat menaruh target sampai 20 ribu warga Kota Tangerang divaksinasi Covid-19 setiap harinya.

Sementara, setiap hari ada 5.000 di antaranya akan dilaksanakan di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Dari hari ke hari, jumlah peserta vaksinasi di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang memang sangat membludak, terparahnya hari ini.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat ditemui di Mall Balekota pantau vaksinasi massal, Minggu (27/6/2021).
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat ditemui di Mall Balekota pantau vaksinasi massal, Minggu (27/6/2021). (ISTIMEWA)

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah beralasan kalau antrean yang membludak itu terjadi lantaran banyak peserta vaksin yang datang tidak sesuai dengan jadwal.

"Pada pendaftaran itu sudah jelas, ada waktu dan jamnya, jadi yang tidak mendapatkan waktu dan jam agar menyesuaikan kehadirannya," ungkap Arief di Pemkot Tangerang.

Baca juga: Air Perasan Jeruk Nipis Bisa Mengobati Sakit Gigi, Cek Juga 7 Bahan Alami Lainnya

Baca juga: Keterisian Tempat Tidur RSUD Kabupaten Bekasi Penuh, Layanan Noncovid-19 Sementara Dihentikan

Baca juga: Ingin Meningkatkan Daya Tahan Tubuh? Yuk Coba Resep Herbal Jeruk Nipis ala Ustaz Zaidul Akbar

"Yang belum dapat jadwal enggak usah memaksakan diri, karena tidak akan dilayani sementara," tambahnya lagi.

Pasalnya, kerumunan tersebut ternyata lantaran warga dari luar Kota Tangerang juga ikut mengantre untuk divaksinasi.

Padahal, aturan domisili hanya berlaku di Rumah Sakit Sitanala untuk daerah Tangerang.

"Bahwa yang bisa divaksinasi yang sudah mendaftarkan diri di vaksinasitangerangkota.go.id," jelas Arief lagi.

Peserta vaksinasi Covid-19 di Pusat Pemerintah Kota Tangerang yang membludak bahkan mengular antreannya sampai tiga kilometer, Selasa (29/6/2021).
Peserta vaksinasi Covid-19 di Pusat Pemerintah Kota Tangerang yang membludak bahkan mengular antreannya sampai tiga kilometer, Selasa (29/6/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Arief mengklaim, bila pada pendaftaran tersebut warga mendapatkan waktu dan jam untuk vaksinasi.

Warga tinggal datang saja sesuai jadwal yang didapat.

Bukan hanya di Puspemkot Tangerang saja, melainkan dipecah di 108 titik yang ada di Kota Tangerang.

Warga pun diminta untuk tetap bersabar dan datang sesuai jadwal yang dikeluarkan.

Baca juga: Cara Mengobati Sariawan Pakai Bawang Putih, Simak Juga 4 Bahan Alami Lainnya

Pasalnya, hingga saat ini, Pemkot Tangerang hanya melayani vaksinasi untuk warga yang memegang KTP dan berdomisili di Kota Tangerang.

"Pemkot Tangerang hanya melayani masyarakat ber-KTP dan berdomisili di Kota Tangerang," tutup Arief.

Sementara, Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan Kota Tangerang, Buceu Gartina menjelaskan asal muasal membludaknya peserta vaksinasi hari ini.

Diyakini, banyak dari calon penerima vaksin yang datang hari ini tidak tepat sasaran.

Mulai dari jadwal vaksinasi sampai domisili yang tidak sesuai.

"Jadi banyak yang hadir tidak sesuai jadwal, lalu belum mendaftar. Bahkan ada dari Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan," kata Buceu melalui pesan singkat.

Pasalnya, untuk vaksinasi di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang diperuntukan untuk 5.000 warganya dalam sehari.

Itu pun, lanjut Buceu, tidak sembarang warga Kota Tangerang bisa ikut vaksinasi di Puspemkot Tangerang.

"Jika berdomisili di Kota Tangerang maka siapkan pengantar domisili dari RW dimana dia tinggal. Vaksin yang tidak menggunakan surat domisili dilaksanakan oleh UPT Kemenkes yaitu di RS Sitanala," tutupnya.

Baca juga: Covid-19 Semakin Merajalela, Cek Daftar 55 RT Zona Merah di DKI: Jakarta Utara Terbanyak Capai 21 RT

Diberitakan sebelumnya, kerumunan peserta vaksinasi Covid-19 kembali terjadi di Pusat Pemerintah Kota Tangerang pada Selasa (29/6/2021).

Bak acuh protokol kesehatan, peserta berkerumun, terutama pada saat gerbang Pusat Pemerintahan Kota Tangerang dibuka.

Barisan manusia tampak membanjiri sekeliling Pusat Pemerintah Kota Tangerang yang ingin melakukan vaksinasi Covid-19.

Dorong-dorongan pun tak terhindarkan lagi seperti di pasar.

Tampak, antrean mengular hingga keluar seperti di Masjid Raya Al-Azhom, Taman Elektrik, bahkan sempat melingkari Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Petugas gabungan dari pihak Pemerintah Kota Tangerang dan TNI Polri nampak kewalahan mengatur kerumunan.

Ketika bergantian waktu untuk vaksinasi pagar pun sempat ditutup sekira pukul 09.30 WIB.

Lalu pada pukul 10.00 WIB, pihak Pemerintah Kota Tangerang membuka gerbang barat agar peserta vaksinasi dapat mengantre di area parkir.

Meski demikian, saat gerbang dibuka peserta pun dorong-dorongan dengan kerumunan yang berdempetan itu berebut antrean paling depan.

Aparat yang ada tengah berupaya untuk membuat jarak di antara peserta vaksinasi.

Seorang peserta vaksinasi, Selvi memilih untuk disuntik di lokasi itu karena dia belum menerima jadwal vaksin dari puskesmas.

Bila sebelumnya pihak puskesmas telah mengirimkan jadwal vaksinasi, dia lebih memilih untuk disuntik di puskesmas dari pada di kantor pemerintahan itu.

"Belom ada tanggalnya kalau dari puskesmas. Jadi belom pasti. Kalau di Pemkot kan sampai tanggal 1 Juli 2021 udah tertera," jelas Selvi.

Beda halnya dengam Fania, peserta vaksinasi lainnya yang mengeluhkan dan menyayangkan sistem antrean yang carut-marut.

Bahkan ia nekat sampai balik kanan tidak jadi disuntik vaksin Covid-19 karena merasa ngeri melihat kerumunan manusia.

"Saya datang dari jam 08.00 WIB, akhirnya putusin pulang tanpa vaksin. Lama-lama antrean enggak jelas jadi super berkerumun sampai tiga kilometeran. Petugas juga enggak ada, enggak ada arahan alur antre kemana, mau ngadu ke siapa," keluh Fania.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved