Viral di Media Sosial

Viral Video Warga Petojo Heboh dengan Penemuan Janin, Dokter Ungkap Ternyata Bukan Milik Manusia

Warga di Jalan Kebon Jahe, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat dihebohkan dengan penemuan janin. Tapi ternyata bukan janin manusia. Wah?

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
Tangkapan layar di Instagram
Warga di Jalan Kebon Jahe, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat dihebohkan dengan penemuan janin. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Warga di Jalan Kebon Jahe, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat dihebohkan dengan penemuan janin.

Janin yang masih terbungkus plasenta itu diduga merupakan janin bayi manusia.

TONTON JUGA

Video yang merekam penemuan janin tersebut viral di media sosial.

Pantauan TribunJakarta.com video penemuan janin itu diunggah di media sosial Instagram di @Jakarta.terkini.

Dalam video itu diperlihatkan sejumlah orang memadati area lokasi penemuan diduga janin bayi itu.

"Penemuan janin bayi di Jl. Kebon Jahe Kober Gg.2 Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat siang ini, Selasa, 29/6/2021.

Duh tega sekali orang tuanya, bagaimana komentar kamu, Jakartans?"

Baca juga: Berharap Ahok Segera Pensiun, Nicholas Sean Ungkit Kenangan Masa Kecil di Belitung

TONTON JUGA

Penemuan janin itu pun dibenarkan Kanit Reskrim Polsek Metro Gambir, AKP Donny Agung Harvida.

Namun, kata Donny Agung, janin tersebut bukan janin bayi manusia, melainkan janin anjing.

"Ternyata bukan janin bayi, itu janin binatang, anjing. Itu dari pemeriksaan dokter yang nanganin," kata Donny, Selasa (29/6/2021).

Menurut Donny, setelah mendapatkan laporan warga mengenai temuan janin itu, kepolisian Sektor Metro Gambir langsung menuju lokasi.

Lalu, polisi melakukan pemeriksaan terhadap janin tersebut.

Baca juga: Ashanty Kesal Ada Berita Hoaks Anang Hermansyah Meninggal, Aurel Ikut Geram: Orang Jahat Banget!

Saat ditemukan, janin yang masih merah terbungkus plasenta.

Petugas juga melakukan olah TKP hingga pemeriksaan warga setempat sebagai saksi.

Namun setelah janin tersebut dibawa ke RSCM, dokter yang melakukan pemeriksaan menyatakan bahwa janin itu bukan janin bayi manusia, melainkan hewan.

Baca juga: Jelang Nikahi Lesti Kejora, Rizky Billar Ungkap Sifat Asli Calon Istrinya: Baru Kelihatan Belakangan

"Tadi kita juga sudah olah TKP, sampai gledah-gledah. Ternyata Janin guguk. Kita juga tidak tahu karena kan masih terbungkus plasenta ya," ujar Donny.

Video Viral Lainnya

Viral Video Bayi Sakit Dibawa ke Dukun Beranak, Sang Ibu Menangis Lihat Kondisi Punggung Anaknya

Di media sosial TikTok dan Instagram beredar video yang merekam curhatan seorang ibu.

Ibu tersebut bercerita anak yang masih bayi jatuh sakit.

TONTON JUGA

Namun bukannya dibawa ke dokter, ibu tersebut malah membawa anaknya ke paraji atau dukun beranak.

Ibu itu mengaku takut anaknya disebut terinfeksi corona apabila dirawat di rumah sakit.

Video yang merekam peristiwa miris itu kini viral di media sosial.

"Mau dibawa ke rumah sakit takut dibilang corona," ucapnya.

Baca juga: Ramai Dihujat Karena Kalungnya Mirip Punya Nagita Slavina, Ayu Ting Ting Curiga Ada Dalangnya

TONTON JUGA

Siapa sangka, saat dibawa ke paraji bayi mungil tersebut punggungnya malah dikerok.

Pantauan TribunJakarta.com dipunggung bayi itu terlihat banyak guratan merah bekas kerokan.

"Akhirnya dibawa ke paraji, malah dikerok sampai kayak begitu," katanya.

Ibu tersebut mengaku kala anaknya dikerok, ia hanya bisa menahan tangis.

Pasalnya bayi mungil tersebut menjerit-jerit kesakitan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meroket, Gubernur Anies Sebut Rumah Sakit Hampir Kolaps

"Sakit hati banget lihat anak sakit," ucapnya.

"Lebih sakit lagi pas liat dia kesakitan dikerok, dan gue cuma bisa nahan air mata," imbuhnya.

Ia mengatakan sebenarnya saat itu masih bisa mencegah sang paraji untuk tidak mengerok bayinya, namun malah tak dilakukan.

"Masih bisa bilang enggak usah sebenarnya," katanya.

"Tapi..." imbuhnya.

Baca juga: Polisi Bekuk Rombongan Pengantar Jenazah yang Keroyok Sopir Truk di Jakut, Ada yang Kabur ke Bogor

Video yang diunggah akun TikTok Lubnaazkialovata itu sontak dibanjiri komentar negatif dari netizen.

Sebagian besar netizen menganggap tindakan sang ibu tidak tepat.

dedesitimiyati: ya Allah emak mcam ap lh ky gni

juzlikehoney: Ya Allah kasian bayinya punya ortu jaman purba di 2021

elookbeautycare: Knp ga di bawa ke dokter aja sih. Kl gada duit bisa ke puskesmas

Apakah Kerokan Efektif?

Istilah masuk angin kerap digunakan masyarakat Indonesia untuk menggambarkan rasa tidak enak badan tanpa penyebab yang jelas.

Untuk menyembuhkan gejala tersebut, banyak orang salah satunya kerap mengambil langkah pengobatan dengan kerokan.

Di mana, mereka akan meminta bantuan kepada orang lain untuk lebih dulu menggosokkan balsam atau minyak rempah sebelum kemudian menggoreskan uang logam ke bagian punggung dan dada hingga meninggalkan bekas berwarna kemerahan.

Banyak orang meyakini, bekas goresan berwarna merah tersebut adalah tanda adanya angin di dalam ke tubuh.

Semakin merah atau terlihat lebih hitam tanda tersebut, maka dipercaya kian banyak pula angin yang masuk ke dalam tubuh.

Orang-orang menganggap kerokan dapat melebarkan pembuluh darah tepi (vasodilatasi) sehingga aliran darah ke jaringan menjadi lebih baik dan penderita akan merasa badannya agak lebih enak.

Sementara, ada juga yang berpandangan, ketika orang yang dikerok sudah bersendawa, artinya angin telah berhasil dikeluarkan dari dalam tubuh dan sebentar lagi badan akan kembali bugar.

Entah sejak kapan istilah masuk angin beredar di masyarakat.

Namun, sudah jelas bahwa diagnosis masuk angin tidak dikenal dalam dunia kedokteran modern.

Fakta kerokan

Melansir Buku Ajar Ilmu Kesehatan (Memahami Gejala, Tanda dan Mitos) karya Dr. dr. Umar Zein, DTM & H., Sp.PD., KPTI., FINASIM dan dr. Emir El Newi, Sp.M., garis-haris merah yang muncul di tubuh setelah kerokan bukanlah pertanda angin keluar.

Bekas goresan berwarna merah itu melainkan dampak dari pecagnya pembuluh kapiler tepi yang berada di kulit.

Jadi, tidak mengherankan jika beberapa waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin bisa saja kembali menyerang seseorang.

Orang sehat pun apabila dikerok, akan meninggalkan jejak merah yang sama.

Tapi, jarang kan ada orang sehat yang dikerok?

Rasa tidak enak badan atau pegal otot yang hilang setelah kerokan bisa dibilang hanya kamuflase.

Pasalnya, kerokan akan menciptakan rasa sakit baru yang dapat menimbulkan rasa seolah-olah rasa sakit pertama berkurang atau "terlupakan".

Dalam buku Kontroversi 101 Mitos Kesehatan (2012) karya dr. Florentina R. Wahjuni, juga dijelaskan bahwa kerokan tidak membantu menyembuhkan masuk angin.

Bekas merah yang dihasilkan setelah kerokan bukanlah pertanda bahwa anginnya telah keluar.

Hal itu melainkan adalah dampak dari pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada di kulit. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Kerokan Bisa Sembuhkan Masuk Angin?" 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved