Dorong Geliat Ekonomi di Tengah Pandemi, PLN Lakukan Tambah Daya 40 MVA ke Industri di Cikarang
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat melakukan layanan tambah daya ke salah satu industri di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi sebesar 40 MVA
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat melakukan layanan tambah daya ke salah satu industri di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi sebesar 40 mega volt ampere (MVA).
Agung Nugraha, General Manager PT PLN UID Jabar mengatakan, realisasi tambah daya pelanggan tegangan tinggi dilakukan dalam 24 jam.
Tambah daya dilakukan ke PT Gunung Rajapaksi Tbk. sebesar 40 MVA dari daya 105 MVA menjadi 145 MVA.
"Melalui realisasi penambahan daya ini diharapkan akan memberikan tambahan penjualan sebesar 8 juta kWh per bulan dan tambahan pendapatan senilai Rp 8,2 miliar per bulan," kata Agung, Kamis (1/7/2021).
Dari segi teknis, PLN telah meningkatkan kapasitas Interbus Transformer (IBT) di GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi) Deltasmas sampai ke Gardu Induk (GI) Rajapaksi.
Agung menjelaskan, PT Gunung Rajapaksi Tbk. membutuhkan tambah daya listrik untuk meningkatkan produksi baja dengan mengoperasikan Electric Art Furnace tambahan.
Hal ini menyusul tingginya pesanan produk baja dari berbagai konsumen, baik kebutuhan dalam negeri maupun pasar global.
Baca juga: Terekam CCTV, 2 Pria Berhelm Kurir Maling Motor Penghuni Kos di Cideng, Jakarta Pusat
Baca juga: Kuasa Hukum Terdakwa Kebakaran Gedung Kejagung Optimistis Kliennya Divonis Bebas
"Hal ini tentu saja akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia, khususnya Jawa Barat,” ucap Agung.
Agung menambahkan, jumlah pelanggan premium yang dilayani PLN UID Jawa Barat sampai dengan Mei 2021 sebanyak 1.290 Pelanggan.
Jumlah total kWh jual sampai dengan bulan Mei 2021 yaitu sebesar 10,09 TWh, dengan kontribusi dari pelanggan golongan tarif Industri sebesar 48,96 persen.
"Di tengah pandemi, PLN UID Jawa Barat mencatat pertumbuhan penjualan segmen industri sebesar 9,06 TWh pada 2021 atau naik 6,95 persen dibandingkan dengan posisi Mei 2020 sebesar 8,41 TWh," tuturnya.