Sisi Lain Metropolitan
Stok Tabung Oksigen Terbatas, Bobhil Sering Bingung saat Ditelpon Pasien Covid-19: Bicara Gak Fokus
Jadi relawan dengan membantu meminjamkan tabung oksigen, Arief Bobhil (26) akui perang batin saat pasien Covid-19 tak bisa mendapatkan oksigen.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Jadi relawan dengan membantu meminjamkan tabung oksigen, Arief Bobhil (26) akui perang batin saat pasien Covid-19 tak bisa mendapatkan oksigen.
Imbas kelangkaan oksigen di tengah lonjakan kasus aktif Covid-19, sejumlah tempat pengisian oksigen dipadati warga.
Tak jarang beberapa di antaranya justru tak mendapatkan oksigen.
Hal tersebut lantaran pembelian yang dibatasi dan ketersediaan yang tak mencukupi.
Berangkat dari hal tersebut, kumpulan sejumlah masyarakat mulai dari muda-mudi hingga paruh baya yang tergabung dalam Aksi Gerakan Indonesia Kita atau GITA menyediakan peminjam tabung oksigen 1 m³ lengkap secara gratis kepada masyarakat.

Satu di antara anggotanya ialah Arief Bobhil atau akrab disapa Bobhil.
Bobhil telah menjadi relawan sedari Oktober 2020 lalu.
Baca juga: 2 Tempat Spa di Bekasi dan Jaksel Langgar PPKM Darurat, Polisi: Pijat Mana Ada Jaga Jarak
Baca juga: Emak-emak Ngaku Tak Takut Corona Diburu Polisi, Sebut Pemerintah Zalim: Kenapa di Jakarta Pada Panik
Kala itu ia dan teman-temannya tergabung lebih dulu dalam Gerakan Solidaritas Sejuta Antigen Untuk Indonesia.
Di mana mereka menyediakan swab antigen secara gratis untuk masyarakat.
Namun, seiring perkembangan covid di Ibu Kota yang tinggi, ia bersama rekan-rekan lainnya mencoba untuk kian melek terhadap kondisi sekitar.
Sehingga saat kelangkaan oksigen terjadi, mereka berupaya terlibat di dalamnya dengan meminjamkan tabung oksigen berukuran 1 m³ lengkap kepada masyarakat.
"Mulai terealisasinya memang pada awal bulan ini, Kamis (1/7/2021) lalu. Kita sudah tersedia puluhan tabung oksigen ya untuk membantu masyarakat," kata Bobhil kepada TribunJakarta.com, Senin (5/7/2021).
Menggalang dana melalui akun Instagram @sejutates, akhirnya puluhan tabungan oksigen tersedia dan sudah lebih dari 70 tabung oksigen dipinjam.
Namun, untuk peminjaman, kata Bobhil, masyarakat harus mengisi google form yang dikirimkan untuk admin lebih dulu.
Persyaratan ini memang wajib di isi agar admin bisa menyeleksi siapa penerima tabung oksigen lantaran ketersediaan yang tak memadai.
Baca juga: 2 Tempat Spa di Bekasi dan Jaksel Langgar PPKM Darurat, Polisi: Pijat Mana Ada Jaga Jarak
Sementara jumlah masyarakat yang mengajukan peminjam sudah melebihi 700 orang.
Adapun pertimbangan utama peminjaman ini yakni dengan melihat kadar oksigen pasien.
Bila kadar oksigen sudah di bawah 80%, maka individu tersebut berhak mendapatkan peminjaman tabung oksigen lengkap dan bisa datang ke Jalan Utan Kayu Nomor 68 H, Matraman, Jakarta Timur.
"Sampai kemarin siang saja sudah 700 orang yang mengajukan peminjaman."
Baca juga: Bak Paling Menderita Usai Belahan Jiwanya Tewas, Wanita Ini Ternyata Jadi Otak Pembunuhan Suaminya
"Sementara tabung oksigen kita hanya berkisar 90 tabung."
"Jadi mau nggak mau memang diseleksi lagi."
"Kita lihat kadar oksigennya dulu."
"Biasanya yang di bawah 80% karena mencari oksigen saat ini juga sudah sulit ya," lanjutnya.
Terkait hal tersebut, Bobhil mengaku seperti 'perang batin'.
Pasalnya masih banyak yang menghubunginya diluar jam operasional mereka dan membutuhkan tabung oksigen.
Upaya mencari ke sana ke mari dan tak membuahkan hasil.
Hal itu kerap didengarnya dari masyarakat yang sangat membutuhkan oksigen.
"Ini kan terbatas juga. Suka dukanya paling di situ. Banyak banget yang telepon dan sudah tengah malem. Itu yang genting dan mendesak."
"Cara bicara sudah gak fokus. Itu kadang merasa bingung, saya bimbang, kita pengen nolong tapi nggak di kantor, jam operasional sudah berakhir," ungkapnya.
Baca juga: Remaja di Ciputat Terjaring Razia Masker, Cekcok dengan Petugas Mengaku Keponakan Jenderal Bintang 2
Hatinya kian terenyuh, ketika telepon yang masuk dari pasien Covid-19 langsung.
Dengan suara napas yang sudah terengah-engah mencoba berbicara dengan Bobhil untuk diusahakan mendapatkan tabung oksigen.
Sayangnya, lagi-lagi Bobhil tak bisa berbuat banyak lantaran untuk meminjamkan oksigen perlu melalui alur yang ada dan banyak masyarakat dengan kondisi serupa.
"Ini yang saya bilang perang batin. Kondisi seperti ini membuat saya berpikir bagaimana kalau itu keluarga saya."
"Makanya saya merasa perang batin, kita tahu itu harus ditolong tapi enggak bisa berbuat apa-apa," jelasnya.
Terkait hal tersebut, Bobhil sangat berharap bila kondisi seperti ini bisa segera berakhir.
Ia berharap oksigen tak lagi menjadi barang yang langka dan harganya bisa stabil di pasaran.
"Harapan saya tentunya harganya bisa sesuai semula dan ketersediaan menjadi stabil."
"Sebab benar-benar banyak orang yang membutuhkan dan kondisi mereka juga mengkhawatirkan sehingga harus menggunakan oksigen," tandasnya.