Viral di Media Sosial

Manfaatkan Momen Viral, Cafe di Kalibata Ini Bikin Menu Kopi Campur Susu Beruang

Pemilik kedai kopi Bang Alay, Ali, mengatakan ia membuat menu kopi susu dengan campuran susu beruang hanya sekadar memanfaatkan momen viral

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
Istimewa
Menu baru Kopi Bang Alay, segelas kopi kekinian dicampur dengan susu beruang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Susu bermerek bear brand atau yang kerap disebut susu beruang sempat menjadi perbincangan masyarakat lantaran diyakini dapat menangkal Virus Covid-19.

Sebagian masyarakat percaya akan hal itu meski tidak benar.

Memanfaatkan momen viral itu, sebuah kedai kopi di kawasan Apartemen Kalibata City menyuguhkan menu baru kopi kekinian dengan campuran susu beruang.

Pemilik kedai kopi Bang Alay, Ali, mengatakan ia membuat menu kopi susu dengan campuran susu beruang hanya sekadar memanfaatkan momen viral itu.

Ali sempat melihat berita di media sosial banyak orang berebut atau panic buying susu beruang. Mereka meyakini susu itu dapat mencegah virus Corona.

Berangkat dari sana, ia harus membuat sebuah inovasi meningkatkan penjualan yang menurun akibat dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Saya harus memikirkan suatu inovasi produk lagi agar bisa meningkatkan penjualan terutama produk kopi. Minum kopi itu sendiri ada manfaat untuk kesehatan apalagi dipadukan susu bear brand yang sedang viral," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Kamis (15/7/2021).

Suasana kedai kopi Bang Alay di Apartemen Kalibata City Tower Cendana CT 01, Jakarta.
Suasana kedai kopi Bang Alay di Apartemen Kalibata City Tower Cendana CT 01, Jakarta. (Istimewa)

Sebagai pemilik usaha di bidang minuman dan makanan, Ali mengaku penjualannya menurun drastis. Sebab, sebagian besar pemasukan berasal dari pembeli yang dine in.

Ia lebih menjual suasana yang nyaman bagi para pembeli ketimbang penjualan secara take away.

PPKM darurat ini sangat berimbas kepada penurunan omzet kedainya.

"Sebab, di sini orang bisa sambil kerja, sambil mengerjakan tugas, main games atau sekadar nongkrong," lanjutnya.

Dengan kebijakan darurat ini, Ali terpaksa menolak para pembeli yang datang untuk dine in.

"Ketika ditawari untuk take away, kebanyakan pembeli memilih balik kanan tidak jadi beli," tambahnya.

Dengan terobosan menu baru ini, penjualan online-nya ternyata meningkat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved