Antisipasi Virus Corona di DKI
Penjual Tabung Oksigen Nakal Naikkan Harga Saat PPKM Ditangkap, Raup Untung Sampai Rp 300 Juta
Dua penjual tabung oksigen nakal menaikan harganya saat pemerintah sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Septiana
Bahkan, sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di ibu kota pun sempat kehabisan stok oksigen.
TONTON JUGA
Ia menyebut, kelangkaan ini disebabkan oleh adanya oknum masyarakat yang sengaja menimbun oksigen.
"Memang terjadi crush sedikit, ada masyarakat yang tidak butuh oksigen, tidak sakit, beli oksigen, mengumpulkan oksigen di rumah," ucapnya, Minggu (11/7/2021).
Di tengah badai Covid-19 yang tengah melanda, Ariza mengakui, kebutuhan oksigen meningkat drastis dibanding sebelumnya.

Hal ini tidak terlepas dari lonjakan jumlah pasien Covid-19 di ibu kota dalam beberapa pekan terakhir.
Bahkan, kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta menembus angka 100 ribu pada Jumat (9/7/2021) kemarin.
Baca juga: Kekurangan Nakes Hadapi Covid-19, Pemkab Tangerang Rekrut Mahasiswa Kedokteran Jadi Relawan
Baca juga: Wagub Ariza Pastikan Pasokan Oksigen Cukup Bagi Semua Pasien Covid-19 di DKI Jakarta
Baca juga: Motif Pembunuhan Keji di Cisauk Mulai Terungkap, Saksi Gemetar Saat Temukan Jasad Wanita Terbakar
"Ini bukan kondisi normal, ini kondisi luar biasa, oksigen terbatas jumlahnya, produsen terbatas, distributor terbatas," ujarnya.
Kondisi ini pun kemudian dimanfaatkan oleh para produsen dan distributor untuk menaikan harga oksigen berkali-kali lipat.
Masyarakat pun semakin kesulitan dan harus merogoh kocek dalam-dalam bilang ingin mendapatkan oksigen.
TONTON JUGA
Guna mengatasi masalah ini, politisi senior Gerindra memperingatkan para produsen dan konsumen untuk tidak mempermainkan harga.
Sanksi berat pun bakal diberikan kepada produsen atau masyarakat yang sengaja menimbun oksigen.
"Bagi produsen, pengusaha, atau siapapun yang ingin mengambil keuntungan atas peningkatan kebutuhan oksigen yang tinggi, apabila menimbun, menumpuk, akan kami beri sanksi, kami akan tindak," kata dia.
"Aparat jajaran telah melakukan pengawasan dan akan menindak siapa saja," tambahnya menjelaskan.
Baca juga: Wagub Ariza Pastikan Pasokan Oksigen Cukup Bagi Semua Pasien Covid-19 di DKI Jakarta