Politisi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth Yakin Risma Tak Ada Maksud Menyinggung atau Merendahkan

Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat ke Papua jika tidak becus bekerja, menyita perhatian publik.

Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik pernyataan Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma), yang mengancam memindahkan aparatur sipil negara (ASN) di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat ke Papua jika tidak becus bekerja, menyita perhatian publik.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth meminta publik agar tidak menanggapi secara berlebihan serta menambah keruh suasana atas pernyataan mantan Wali Kota Surabaya itu.

Menurutnya, Mensos Risma tidak bermaksud untuk menyinggung warga Papua.

"Saya memohon agar publik tidak menambah keruh suasana atas pernyataan Ibu Risma tersebut. Saya paham betul apa yang dimaksud Ibu Risma, Saya yakin sekali bahwa beliau tidak bermaksud merendahkan warga Papua saat memberikan arahan di Balai Wyata Guna," kata Kenneth dalam keterangannya, Kamis (15/7/2021).

Pria yang akrab disapa Kent itu menilai, Mensos Risma secara psikologis dalam keadaan geram lantaran sejumlah ASN di dapur umum yang dibuat Kementerian Sosial, tidak ikut membantu kegiatan memasak di sana untuk melayani kebutuhan makanan masyarakat.

"Mungkin beliau dalam kondisi lelah dan capek, lalu melihat kinerja ASN disana yang tidak maksimal. Saya yakin beliau hanya bertujuan ingin meningkatkan motivasi kepada para ASN, agar selalu siap siaga dalam setiap waktu dan keadaan. Saya yakin sekali beliau tidak ada maksud untuk merendahkan warga Papua," kata Kepala Baguna PDIP Provinsi DKI Jakarta itu.

Kent menjelaskan, pada waktu Risma masih menjadi Wali Kota Surabaya ia menganggap warga Papua yang tinggal dan menetap di Surabaya di Surabaya sebagai anak-anaknya.

Selain itu, Risma juga beberapa kali mengunjungi Papua, seperti ke Jayapura, Manokwari, dan Merauke, hal tersebut membuat Risma mendapat julukan Mama Papua.

"Beliau juga mendapat julukan Mama Papua," kata Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.

Oleh karena itu, Kent meminta kepada seluruh masyarakat dan para tokoh untuk memikirkan masa depan Indonesia agar lebih baik lagi kedepannya, dan hidup dalam kebersamaan tanpa membeda-bedakan serta bisa memaafkan berbagai macam kesalahan.

"Saat ini waktunya kita bergandengan tangan untuk memikirkan masa depan Indonesia dan menjunjung tinggi rasa kebersamaan. Saya harap tidak ada oknum yang menunggangi dan membuat keruh keadaan dalam menanggapi pernyataan Ibu Risma tersebut," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Menteri Sosial Tri Rismaharini tengah menjadi sorotan publik setelah mengancam akan memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak becus ke Papua.

Pernyataan tersebut rupanya memantik kritik dari publik hingga hingga namanya menjadi trending topik di Twitter.

Hal ini bermula saat Risma memarahi seluruh pegawai Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Wyata Guna Bandung pada Selasa 13 Juli 2021.

Kemarahan Risma meluap setelah meninjau kesiapan dapur umum yang sengaja dibuat Kementerian Sosial untuk memasok telur matang kepada masyarakat, tenaga kesehatan, petugas pengamanan, dalam kegiatan PPKM Darurat.

Selain karena kekurangan peralatan memasak, dapur umum yang sudah dibuat rupanya kekurangan personel.

Sementara, banyak pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung yang masih berada di dalam kantor, tidak ikut membantu operasional di dapur umum.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved