Antisipasi Virus Corona di DKI

Angka Kematian Meroket, Anies Didesak Buat Tempat Krematorium Khusus Jenazah Covid-19 di Jakarta

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyediakan fasilitas krematorium bagi jenazah Covid-19.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
Suasana terbaru di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara, yang sudah mulai menerima jenazah Covid-19, Minggu (18/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyediakan fasilitas krematorium bagi jenazah Covid-19.

Pasalnya, DKI Jakarta hingga saat ini tak memiliki tempat khusus bagi masyarakat yang ingin mengkremasi jenazah keluarganya yang meninggal usai terpapar virus Corona.

Anggota Fraksi PSI August Hamonangan pun mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat yang terpaksa membawa jenazah keluarga mereka yang terpapar Covid-19 ke lokasi krematorium yang ada di luar ibu kota.

"Perlu dipahami kalau warga Jakarta terdiri dari berbagai macam latar belakang agama dan budaya, yang tentunya tidak bisa semua dimakamkan di TPU sehingga perlu ada alternatif dan solusi dari Pemprov DKI Jakarta,” ucapnya Senin (19/7/2021).

Menurutnya, dana Belanja Tak Terduga (BTT) yang tersisa sebanyak Rp186 miliar bisa dimanfaatkan untuk membangun fasilitas krematorium.

Dengan demikian, warga tak perlu ke luar kota untuk mengkremasi keluarga mereka yang meninggal terpapar Covid-19.

Baca juga: Biaya Kremasi Jenazah Covid Rp 10 Juta, Manajemen Krematorium Cilincing: Bisa Gratis, Ini Syaratnya

Baca juga: Antisipasi Calo Main Harga Kremasi Jenazah Covid-19, Krematorium Cilincing Tawarkan Paket Rp 10 Juta

"Jangan sampai ada yang merasa tidak dipedulikan di masa darurat seperti sekarang ini," ujarnya dalam keterangan tertulis.

"Penggunaan dana BTT ini jelas akan sangat membantu keluarga yang membutuhkan layanan kremasi," tambahnya menjelaskan.

Tak hanya itu, ia juga mewanti-wanti Gubernur Anies untuk sigap terhadap pengaduan masyarakat soal pungutan liar (pungli) di masa sulit seperti saat ini.

"Jangan sampai ada yang meraup untung dari kemalangan yang diderita orang lain, karena itu tindakan yang amat keji," kata dia.

Sebagai informasi, angka pemakaman menggunakan protokol Covid-19 di DKI Jakarta terus meroket.

Data dari website tanggap Covid-19 milik Pemprov DKI (corona.jakarta.go.id), jumlah pemakaman dengan protokol Covid-19 mencapai 401 jenazah pada 8 Juli 2021 lalu.

Berselang dua hari kemudian, angka pemakaman dengan protap Covid-19 kembali melonjak jadi 407 jenazah.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima keluhan warganya perihal paket kremasi jenazah yang biayanya mencekik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved