Waspada! Jangan Mencuci Daging Sebelum Dimasak, Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan

Simak bahaya mencuci daging sebelum dimasak, benarkah berbahaya bagi kesehatan?

Editor: Muji Lestari
freepik.com
Ilustrasi daging sapi. Bahaya mencuci daging sebelum dimasak, benarkah berbahaya bagi kesehatan? 

TRIBUNJAKARTA.COM - Simak bahaya mencuci daging sebelum dimasak, benarkah berbahaya bagi kesehatan?

Daging mengandung bakteri yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh.

Karena itu, beberapa orang mencuci daging sebelum mengolahnya.

Namun, cara ini ternyata tidak perlu dan bahkan berpotensi membahayakan kesehatan.

Secara umum, mencuci daging adalah ide yang buruk.

Melansir dari Medical News Today, mencuci daging tidak akan membunuh semua bakteri, tetapi akan meningkatkan risiko penyebaran bakteri yang berpotensi berbahaya.

Bakteri hadir dalam cairan yang terdapat dalam daging mentah.

Baca juga: Berikut Golongan yang Berhak Menerima Daging Kurban, Ada Fakir Miskin hingga Shohibul Kurban

Campylobacter dan Salmonella adalah dua jenis bakteri yang biasa mencemari daging.

Mencoba mencuci daging dapat menyebabkan bakteri ini menyebar ke peralatan atau permukaan memasak lainnya.

Mereka juga dapat berpindah ke tangan dan pakaian seseorang atau bersentuhan dengan makanan lain.

Baca juga: Masih Punya Stok Daging Kurban? Simak Cara Menyimpannya di Kulkas Agar Segar Lebih Lama

Kontaminasi silang ini dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit, seperti keracunan makanan.

Sulit untuk menghilangkan beberapa jenis bakteri dari daging mentah, bahkan dengan mencucinya berkali-kali.

Beberapa orang merendam daging dalam air asin sebelum dimasak, tetapi ini tidak berpengaruh pada keamanan pangan, dan masih ada risiko kontaminasi silang selama proses.

Memasak daging pada suhu tinggi sudah cukup untuk membunuh semua bakteri.

Setidaknya, ketika memasak, suhu yang digunakan adalah 62 °C ke atas.

Ilustrasi Daging Kambing
Ilustrasi Daging Kambing (Google)

Selain itu, apabila ingin membekukan daging, tidak perlu mencuci daging sebelum dibekukan.

Melakukan hal ini dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang dengan cara yang sama. Anda hanya perlu menyimpan daging dalam suhu di bawah -18 °C.

Pada suhu ini, bakteri akan menjadi tidak aktif, dan dalam keadaan ini, mereka tidak berbahaya dan tidak dapat tumbuh.

Dalam pengolahannya, setelah daging dikeluarkan dari freezer, daging hanya perlu dicairkan, kemudian langsung dimasak.

Mengonsumsi daging beku aman setelah waktu yang lama.

Namun, kualitas dan rasanya akan menurun seiring waktu.

Setelah mencairkan daging, bakteri dapat tumbuh di atasnya dengan kecepatan yang sama seperti sebelum dibekukan.

Baca juga: Cara Hilangkan Bau Prengus Daging Kambing, Cek Juga Resep Bumbu Sate dari Chef Profesional

Gejala ketika terinfeksi bakteri

Kontaminasi silang adalah risiko utama mencuci daging.

Bakteri yang ada pada daging dapat menyebabkan penyakit jika masuk ke dalam tubuh.

Bakteri Campylobacter dapat tumbuh pada banyak jenis daging.

Infeksi Campylobacter adalah bakteri penyebab utama gastroenteritis, yakni salah satu bentuk diare yang banyak dialami di dunia.

Gejala yang paling umum dari infeksi ini adalah diare yang sering mengandung darah. Gejala lain termasuk:

- sakit perut

- demam

- sakit kepala

- mual

- muntah

Gejala-gejala ini biasanya berlangsung selama 3–6 hari.

Bakteri lain yang biasa terdapat pada daging adalah Salmonella.

Gejala infeksi Salmonella mirip dengan infeksi Campylobacter.

Dalam beberapa kasus, infeksi Salmonella bisa serius dan terkadang memerlukan perawatan di rumah sakit.

Cara Menyimpan Daging di Kulkas

Berikut adalah sederet tips menyimpan daging di kulkas:

Baca juga: Haram Berpuasa di Hari Tasyrik, Ini Sederet Amalan yang Bisa Dilakukan untuk Menambah Pahala

Cuci tangan terlebih dahulu

Cuci tangan dengan bersih terlebih dulu sebelum memegang daging kurban.

Tangan yang kotor dapat menjadi sumber kuman dan aneka mikroba penyebab penyakit (patogen) yang dapat berpindah dan berkembang biak di daging segar.

Hati-hati saat meletakkan daging

Jangan meletakkan daging di tempat yang kotor karena sangat rentan terkontaminasi.

Mikroba dapat berkembang biak hingga 10.000-100.000 kuman per menit di tempat yang tidak bersih.

Ilustrasi
Ilustrasi (Freepik)

Perhatikan etika batuk atau bersih

Jika hendak batuk atau bersin di sekitar daging, terapkan etika yang tepat agar tidak menyebarkan kuman dan virus.

Hindari batuk ke arah daging agar menekan risiko kontaminasi daging oleh mikroba perusak maupun patogen.

Masak daging

Sebaiknya, daging harus segera dimasak setelah penyembelihan. Cuci bersih dan sisihkan dalam porsi yang sesuai dengan jumlah yang ingin dikonsumsi.

Simpan tanpa dicuci

Daging yang ingin disimpan di kulkas tidak perlu dicuci terlebih dulu. Air bisa menjadi pengantar bakteri untuk daging sehingga menurunkan kualitasnya.

Cuci daging ketika sudah dikeluarkan dari lemari pendingin dan ingin dimasak.

Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Amis Daging Kurban Pakai Jeruk Nipis, Catat Juga Bahan Alami Lainnya!

Simpan daging sesuai porsi

Jangan simpan daging dalam satu kemasan besar di kulkas.

Sisihkan dalam ukuran setengah atau satu kilogram, sesuai dengan porsi yang biasanya kita masak di rumah.

Simpan daging dalam plastik transparan dan masukkan dalam kontainer plastik sesuai dengan ukurannya.

Letakkan di dalam freezer jika ingin menyimpannya jauh lebih lama.

Perhatikan udara dalam plastik

Kurangi udara di dalam plastik daging sebelum disimpan di kulkas agar tidak menjadi tempat pernapasan mikroba pembusuk.

Kita bisa melakukannya dengan menggunakan pompa vacuum. Cara lainnnya, gunakan ember kecil atau baskom berisi air bersih.

Masukkan daging ke dalam plastik dan rendam pelan-pelan ke dalam air.

Permukaan air akan mendorong udara di dalam plastik daging naik ke atas.

Setelah udara habis, segera ikat plastik kantung daging tersebut agar udara tidak masuk kembali.

Jangan langsung masukkan ke freezer

Agar kualitasnya tetap terjaga, jangan langsung menyimpan daging ke dalam freezer.

Simpan daging di rak kulkas selama 10-20 jam baru pindahkan ke bagian terdingin itu.

Hal ini untuk mencegah daging mengkeret dan merusak kulitasnya karena beku mendadak.

Lama penyimpanan daging tergantung kualitas kulkas dan seberapa sering kita membuka freezer tersebut.

(TribunJakarta/Muji)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved