Tudingan Bermain Kasar Berujung Pengeroyokan, Pemain Futsal Dianiaya 5 Orang Saat Istirahat

Pemain futsal M.Suryo Bagus Dwi Prasetyo (17) dianiaya saat istirahat seusai laga di Sport Center Lamongan. Apa pemicunya?

TribunKaltim
Ilustrasi Penganiayaan. Seorang pemain futsal M.Suryo Bagus Dwi Prasetyo (17) dianiaya saat istirahat seusai laga antara Tim Simbatan melawan Tim Boranan di Sport Center Lamongan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pemain futsal M.Suryo Bagus Dwi Prasetyo (17) dianiaya saat istirahat seusai laga antara Tim Simbatan melawan Tim Boranan di Sport Center Lamongan.

Suryo yang membela tim Simbatan dianggap bermain kasar oleh dua orang yang tak dikenalnya.

Peristiwa penganiayaan pemain futsal itu terjadi pada Minggu (25/7/2021).

"Ya, pelapor jadi korban penganiayaan, " kata Subbag Humas Polres Lamongan, Iptu Estu Kuwindardi dikutip Surya.co.id , Minggu (25/7/2021).

Peristiwa penganiayaan itu berawal saat Suryo berangkat dari rumah menuju Sport Center untuk mengikuti pertandingan futsal bersama Tim Simbatan melawan Tim Boranan.

Baca juga: Siasat Licik Petugas Kebersihan Puskesmas Bisnis Surat Swab Palsu, Untung Rp 150 Ribu per Surat

Suryo lalu beristirahan di belakang halaman Sport Center bersama Sandi (14) dan Ridho (17) setelah pertandingan.

Saat sedang bersantai, Surya didatangi dua orang yang tak dikenalnya.

Mereka menuding dirinya sudah bermain kasar waktu pertandingan futsal yang baru dijalani.

Korban membantahnya serta mengatakan bahwa ia main wajar dan tidak sedikitpun terbesit untuk main kasar.

Baca juga: Bukannya Kasih Setoran, Sopir Angkot Datangi Rumah Juragan Malah Nodai Anak SMP Majikan

Tak terima dengan jawaban korban, dan berlanjut adu mulut.

Namun diluar dugaan, tiba-tiba dua orang tersebut memukul berkali-kali dengan menggunakan helm ke kepala Suryo yang mengakibatkan luka lebam di bagian wajah.

Tidak hanya dua pelaku, tiga teman pelaku lainnya datang dan ikut menendang, memukul korban dengan tangan kosong.

Baca juga: Misteri Temuan Jasad Wanita Hamil Tak Berbusana di Kos Jepara, Berawal Kecurigaan Keluarga

Tak sebanding, korban dikeroyok lima pelaku.

Dua saksi teman korban, Sandi dan Ridha berusaha melerai namun pelaku tetap membabi buta menganiaya korban.

Puas menganiaya, para pelaku meninggalkan korban begitu saja.

Peristiwa yang dialami korban berlanjut dilaporkan ke Polres Lamongan.

"Korban dan dua saksi sedang dimintai keterangan oleh penyidik, " kata Estu.

Peristiwa Lain

Pria di Depok Diserang Gerombolan Tak Dikenal

Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi Penganiayaan (Net)

Peristiwa penganiayaan dialami oleh seorang pria berinisial ND (33) dini hari tadi sekira pukul 02.00 WIB, di Kampung Bulak Timur, Cipayung, Kota Depok.

Kapolsek Pancoran Mas, Kompol Triharjadi, menjelaskan, penganiayaan tersebut bermula ketika ada sejumlah remaja yang tengah asik berkumpul di lokasi kejadian, dan tiba-tiba dihampiri oleh kurang lebih 10 orang menggunakan sepeda motor, dan membawa senjata tajam berjenis celurit.

Melihat hal tersebut, korban pun mencoba melerai dan mengusir segerombolan orang yang bersenjatakan celurit ini.

Namun naas, korban malah menjadi target serangan para terduga pelaku hingga mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.

“Korban mencoba melerai dengan cara mengusir para penyerang, namun diserang dengan menggunakan senjata tajam sehingga menyebabkan luka pada bagian lengan atas (kanan), jari kelingking, dan kepala,” kata Tri dikonfirmasi wartawan, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Kasus Penganiayaan Ojol kepada Kakek 72 Tahun di Polres Jaktim Akan Dilaporkan Keluarga ke Polda

Selesai melukai korban, para terduga pelaku pun tunggang langgan melarikan diri dari lokasi kejadian.

“Selanjutnya para pelaku melarikan diri kemudian korban ditolong oleh warga di bawa ke RS Citama Pabuaran guna mendapatkan pertolongan dan penanganan medis,” beber Tri.

Tri menuturkan, menurut korban sejumlah saksi di lokasi kejadian, tidak ada yang mengenal sosok para terduga pelaku.

“Menurut keterangan saksi tidak mengenal para pelaku penyerangan karena memakai sweater dan masker, juga topi sehingga tidak dikenali bagian wajahnya,” paparnya.

Saat ini, korban masih menjalani perawatan di rumah sakit, sementara kasusnya ditangani Unit Reskrim Polsek Pancoran Mas.

Kesal Kalah Main Game Online Buat Pria Ini Emosi Aniaya Anaknya

M Rizal yang mnganiaya anaknya yang masih balita saat dibeber di Polresta Sidoarjo, Selasa (13/7/2021).
M Rizal yang mnganiaya anaknya yang masih balita saat dibeber di Polresta Sidoarjo, Selasa (13/7/2021). (Surya.co.id/M Taufik)

Kesal karena kalah main game online membuat emosi seorang bapak muda makin menjadi karena melihat anak balitanya tak mau mandi.

Bahkan, bapak muda itu sampai tega menganiaya buah hatinya sendiri.

Perbuatan itu dilakukan Rizal (24) warga Sidoarjo, Jawa Timur.

Kini akibat perbuatannya, pelaku sudah mendekam di Polresta Sidoarjo usai ditangkap di kediamannya.

Ketika tersangka diinterogasi penyidik, ia tega menganiaya anaknya sendiri yang masih berusia 3 tahun, hanya gara-gara sang anak tak segera bergegas ketika disuruh mandi.

“Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, pelaku ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik. Dia dijerat pasal 80 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, Selasa (13/7/2021).

Di sela menjalani pemeriksaan, tersangka mengaku saat kejadian sedang emosi.

Ketika itu, dia baru pulang ke rumah. Dia mengaku sedang sangat kesal lantaran habis kalah main game online.

Baca juga: Korban Penganiayaan Pengemudi Pajero, Sopir Truk Ungkap Momen Mencekam:Ditodong Pistol, Dipukul Stik

Sehingga emosinya mudah tersulut melihat anak keduanya itu susah disuruh mandi.

Peristiwa itu terjadi 29 Juni 2021 sore.

Ketika itu, Rizal baru saja pulang ke rumah usai kerja.

Dalam kondisi kesal habis kalah main game online, bapak dua anak ini mulai tersulut emosinya melihat rumah dalam kondisi berantakan.

Di sisi lain, dia melihat anak perempuannya yang masih kecil itu belum mandi.

Ketika disuruh mandi, anaknya itu tidak mau.

Dipaksa juga malah menangis, sampai Rizal sempat cekcok mulut dengan istrinya.

Dalam keadaan emosi, Rizal memaksa melepas baju anaknya dan memaksa agar segera mandi.

Sambil melepas baju itu, dia sempat memukuli anaknya.

“Baju korban dibuka paksa, lalu punggung belakangnya dipukul sekali dengan telapak tangan kanan sambil berkata keras pada anaknya.

Tidak berhenti sampai di situ saja, pelaku juga memukuli wajah korban dengan baju,” urai kapolres.

Dari sana, video berdurasi 17 detik tentang aksi kekerasan itupun beredar luas di berbagai media sosial. Publik sangat geram melihat seorang ayah yang tega menganiaya anak balita.

Petugas kepolisian pun bergerak.

Dari penelusuran yang dilakukan, pelaku ditemukan di rumah orang tuanya di Tanggulangin, Sidoarjo.

Tersangka langsung digelandang ke Polresta Sidoarjo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dalam penyelidikan perkara ini, petugas juga telah melakukan visum kepada korban.

Hasilnya, diketahui ada luka di bagian telinga, pipi, dan kepala bocah berusia 3 tahun tersebut.

Setelah berstatus tersangka, Rizal dijebloskan ke tahanan. Dia harus bertanggungjawab atas perbuatan kasar yang telah dilakukannya terhadap anaknya itu.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pemicu Seorang Pemain Futsal di Lamongan Diduga Dikeroyok 5 Orang seusai Laga, 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved