Cerita Kriminal

Pemilik Lapangan Futsal Diserang Gerombolan Orang Bawa Senjata Tajam di Depok, Begini Kata Saksi

Tak berselang lama, gerombolan orang ini pun meninggalkan korban yang tersungkur di tanah dan terluka parah.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
Korban ketika menjalani perawatan di Rumah Sakit. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Kegaduhan yang terjadi pada Senin (26/7/2021) dini hari membuat Dudung tersentak dari tidur nyenyaknya.

Mencoba keluar dari dalam rumah untuk melihat apa yang sesungguhnya terjadi, niat Dudung tersebut dihalangi oleh istrinya tercinta.

“Pas kejadian saya mau keluar sama bini saya gak boleh,” ujar Dudung di lokasi kejadian, Kampung Bulak Timur, Cipayung, Kota Depok, Rabu (28/7/2021).

Menebus rasa penasarannya, Dudung pun mengintip dari balik pintu dan mendapati seseorang tengah menjadi bulan-bulanan gerombolan orang tak dikenal menggunakan senjata tajam.

Tak berselang lama, gerombolan orang ini pun meninggalkan korban yang tersungkur di tanah dan terluka parah.

“Saya ngintip doang keluar, yang menyerang teriak mati lu, mati lu. Saya gak tahu kalau itu teman saya Nawan yang jadi korbannya. Pas saya keluar, yaitu korban sudah robek tangan dan kepalanya,” ungkap Dudung.

Dudung mengatakan, para terduga pelaku penyerangan Nawan kurang lebih berjumlah sembilan orang, dan setengahnya bersenjatakan celurit dan klewang.

Baca juga: Kertas Hasil Swab Positif Covid-19 Jadi Bungkus Gorengan Viral di Medsos, Polisi Depok Turun Tangan

“Sembilan orang, yang bawa sajam empat orang, celurit tiga, klewang satu. Saya ngintip dari atas doang,” bebernya.

Dudung menduga, bahwa Nawan menjadi korban salah sasaran dari gerombolan ini.

“Gak ada yang kenal orang sini, itu kayaknya salah sasaran. Yang diincar siapa, tapi yang jadi korban siapa,” imbuhnya.

Tak hanya menyerang korban, Dudung berujar gerobak mie ayam bakso miliknya pun tak luput dari sasaran kebrutalan gerombolan ini.

Kaca gerobaknya pecah berantakan, hingga menyebabkan dirinya tak bisa berdagang hingga selama beberapa hari kedepan.

“Gerobak saya nih hancur, saya gak bisa jualan. Polisi sudah datang langsung kesini abis kejadian,” kata Dudung.

Sebelumnya juga diberitakan, Kapolsek Pancoran Mas, Kompol Triharjadi, menjelaskan, penganiayaan tersebut bermula ketika ada sejumlah remaja yang tengah asik berkumpul di lokasi kejadian, dan tiba-tiba dihampiri oleh kurang lebih 10 orang menggunakan sepeda motor, dan membawa senjata tajam berjenis celurit.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved