Antisipasi Virus Corona di DKI
50 Hari di Rumah Tak Berinteraksi dengan Warga Sekitar, Wanita Ini Syok Positif Terpapar Covid-19
Wanita ini tak peduli dengan ajakan teman-teman dan sanak saudaranya yang mengajak berkegiatan di luar rumah.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Wanita ini tak peduli dengan ajakan teman-teman dan sanak saudaranya yang mengajak berkegiatan di luar rumah.
Diajak bertemu atau sekadar ngopi pun dia tegas menolak.
TONTON JUGA
Adalah Eka P, wanita berusia 40-an ini pernah merasakan pengalaman di rumah tanpa keluar selama 50 hari.
"Tidak berinteraksi dengan orang lain, kecuali dengan anak-anak saya," kata Eka, menceritakan kisahnya kepada TribunJakarta.com, Minggu (1/8/2021).
"Di rumah pun, saya marahi anak-anak kalau membawa temannya ke rumah. Saya suruh pulang temannya," lanjut Eka.

Dia melakukan hal tersebut guna mencegah terpaparnya Covid-19 terhadap keluarga.
"Saya juga pernah dibilang berlagu tidak mau diajak bertemu. Sok tahu soal Covid-19 atau apalah. Saya bodo amat," kata Eka, yang bekerja sebagai ibu rumah tangga ini.
Baca juga: Tim Vaksinator Tak Datang, Pengurus RW Bingung dengan Vaksinasi Merdeka di Jakarta Timur
Eka tinggal di rumah bersama seorang putranya yang berusia 30 tahun.
Selama 50 hari di rumah, Eka mengaku jenuh terhadap suasana yang monoton.
Menonton televisi, bermain smartphone, memasak, dan sebagainya.
"Itu rutinitas yang membosankan selama lima puluh hari, ya. Tapi untungnya saya sama anak juga di rumah, karena kantornya anak saya menyuruh untuk kerja dari rumah," tutur Eka.
"Nah, mungkin anak saya bosan jadi menyuruh temannya ke rumah. Tapi saya omelin, saya suruh pulang temannya," lanjut dia, tegas.
Tapi siapa sangka, 50 hari di dalam rumah tak menjamin dirinya bebas dari Covid-19.