Permukiman Pemulung di Bekasi Ludes Terbakar, 300 Jiwa Korban Kebakaran di Bekasi Mengungsi
BPBD Kota Bekasi mendirikan tenda pengusian untuk korban kebakaran di Jalan Prof Moh. Yamin, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mendirikan tenda pengusian untuk korban kebakaran di Jalan Prof. Mohammad Yamin, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bekasi Toni Kurniadi mengatakan, pihaknya mendirikan sebanyak dua tenda untuk 77 keluarga korban kebakaran.
TONTON JUGA
"Ada dua tenda yang didirikan sesuai arahan dari kelurahan, berdasarkan data yang kami terima ada 77 keluarga atau 300 jiwa mengungsi," kata Toni saat dikonfirmasi, Minggu (1/8/2021).
Toni menjelaskan, tenda yang dibangun berukuran 6×12 meter. Satu unit tenda dapat menampung sekitar 150 orang.

"Kita bangun dua tenda agar setiap pengungsi bisa lebah aman, karena kita tahu saat ini kondisi pandemi semua harus tetap memperhatikan protokol kesehatan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga medirikan dapur umum untuk memasok kebutuhan pangan para pengungsi selama masa pengungsian.
Baca juga: Pelajar di Jakarta Timur Batal Ikuti Vaksin Covid-19, Orangtua Tak Beri Izin: Mungkin Belum Percaya
"Kita siapkan logistik pangan, sudah dikirim dari BPBD makanan siap saji, makanan balita juga kuta suplai," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat melanda komplek pemukiman pemulung di Jalan Prof. Moh. Yamin, RW 05 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (31/7/2021).
Kebaran tersebut menghanguskan puluhan bangunan semi permanen, gudang barang rongsok serta beberapa kios pedagang ayam dan ikan di dekat lokasi.
TONTON JUGA
Api Merambat Begitu Cepat
Bangunan semi permamen rata dengan tanah akibat kebakaran yang terjadi di permukiman pemulung, Jalan Prof. Moh. Yamin, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (31/7/2021) malam.
Bau gosong terasa menyengat ketika TribunJakarta.com melihat langsung lokasi kebakaran pada, Minggu (1/8/2021).
Baca juga: 50 Hari di Rumah Tak Berinteraksi dengan Warga Sekitar, Wanita Ini Syok Positif Terpapar Covid-19
Kebakaran hebat telah meluluhlantakkan puluhan bidang rumah, sekaligus tempat penyimpanan barang rongsok hasil mulung warga pemukiman setempat.
Tanah tempat berpijak telah menumpuk puing bekas bangunan, pecahan asbes, kayu gosong, serta gundukan plastik yang melebur usai terpanggang semalaman.
Sejauh mata memandang, hanya ada puluhan warga sibuk mengorek-ngorek tumpukan puing. Mereka berharap, masih ada sedikit barang bekas yang bernilai.

"Masing-masing yang punya lahan ngumpulin sisa-sisa aja, besi, asbes kan masih bisa dijual lagi," kata Eko Heru (36) korban kebakaran.
Heru sudah tinggal sekitar kurang lebih dua tahun di komplek pemulung, Jalan Prof. M. Yamin, Bekasi Timur.
Di sana, dia tinggal bersama penyewa lahan bernama Pak Leno. Sosok Pak Leno bisa dibilang pengepul barang bekas, ia memiliki sekitar 10 anak buah salah satunya Eko.
Baca juga: Kebakaran di Kalideres Menyebabkan Kerugian Rp 1,7 Miliar
Menurut Eko, di tempat tinggalnya ada sekitar lima sampai enam orang seperti Pak Leno. Tiap pengepul kurang lebih memiliki sekitar 10 orang anak buah bahkan lebih.
"Kalau saya anak buah, tiap hari nyari barang bekas kaya botol aqua, besi bekas, plastik, kardus, saya tinggal di sini juga bareng-bareng sama anak buah yang lain," jelasnya.
Kebakaran semalam, Eko dan istrinya baru tiba mencari barang bekas. Dia kaget ketika api sudah terlihat dari bagian belakang lapak tempat tinggalnya.
"Baru pulang nyari (mulung), baru nurunin barang dari gerobak tahu-tahu udah ada api dari belakang," ucapnya.
TONTON JUGA
Kepanikan sudah tentu dia rasakan, terlebih api merambat begitu cepat dari rumah ke rumah lantaran mayoritas terbuat dari konstruksi semi permanen.
Ditambah, rumah tempat dia tinggal digunakan juga sebagai gudang penyimpanan barang bekas hasil memulung.
Barang-barang tersebut merupakan material mudah terbakar seperti; kardus, plastik serta material kayu yang menjadi penopang utama bangunan.
Baca juga: Kebakaran Hebat di Bekasi, Puluhan Lapak Pengepul Barang Bekas Ludes
"Enggak bisa nyelamatin barang-barangkan, mau enggak mau kita selamatin diri aja soalnya api cepat gedenya gitu," jelasnya.
Eko mengaku, dia sempat berpikir masuk ke dalam rumah di tengah api yang melalap. Tapi niat itu ia urungkan karena takut terjebak dan tak bisa selamatkan diri.
"Sempet mau masuk, tapi asapnya udah tebal, enggak berani saya mau ngedekat aja udah sesak," tuturnya.
Alhasil, tidak ada satupun barang yang dapat diselamatkan kecuali pakaian yang dia kenakan dan gerobak kendaraan memulung.
"Cuma gerobak aja sama baju yang saya pakai ini," ucapnya.
Baca juga: Kebakaran Lapak hingga Perahu Nelayan di Cilincing, Kerugian Ditaksir Rp 100 Juta
Sementara, Eko dan para pemukim korban kebakaran tinggal di tenda pengungsian yang disediakan BPBD Kota Bekasi.
Rencananya, dia akan tetap berupaya membangun kembali rumah dan tempat pengepulan barang bekas secara perlahan.
"Rencana mau ngumpulin barang-barang yang masih bisa jual aja, paling bangun sementara di sini lagi sedikit-sedikit," terang dia.
TONTON JUGA
Puluhan Lapak Pengepul Barang Bekas Ludes
Kebakaran hebat terjadi di komplek pemukiman Pengepul Barang Bekas di Jalan Prof. Mohammad Yamin, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (31/7/2021) malam.
Rusdi Danru Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi mengatakan, kebakaran terjadi sekira pukul 20.00 WIB.
"Karena lahannya luas juga dan bangunan tersebut terbakar dengan cepat karena angin cukup kencang serta barang-barang yang mudah terbakar," kata Rusdi saat dikonfirmasi, Minggu (1/8/2021).
Baca juga: Kebakaran Lapak hingga Perahu Nelayan di Cilincing, Kerugian Ditaksir Rp 100 Juta
Api yang merambat begitu cepat mengakibatkan, ada kurang lebih 30 kepala keluarga yang bermukim di lokasi kebakaran terdampak.
Dia tidak menyebutkan secara rinci berapa bidang bangunan yang dilalap si jago merah, tapi jenis bangunan yang terbakar diantaranya lapak rongkos, rumah tinggal serta kios penjual ayam.
Baca juga: Terkepung Api Di Dalam Kamar, Pria Pengidap Stroke Berhasil Selamat Saat Rumahnya Kebakaran
"Kalau jumlah unit mobil yang diterjunkan ada 29 unit pemadam, tiga diantarkan bantuan dari Kabupaten Bekasi" jelasnya.
Terkait penyebab kebakaran, dia belum dapat memastikan. Sebab, sejauh ini masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Kasus Kebakaran Kejagung: Hakim PN Jaksel Vonis 5 Tukang Bangunan 1 Tahun Penjara, Mandor Dibebaskan
"Kalau untuk penyebabnya belum tahu karena yabg pasti pemantiknya ada dari salah satu rumah ada lapak rongsokan, lalu merambat dengan cepat," jelasnya.