Antisipasi Virus Corona di Depok

Dana Bansos Dipotong Rp50 Ribu untuk Perbaikan Ambulans di Depok, Polisi Tak Temukan Unsur Pidana

Polisi telah rampung menggelar perkara kasus dugaan pemotongan dana bantuan sosial tunai (BST) yang terjadi di RW 05, Beji, Kota Depok.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
Mobil ambulans RW 05, Beji, Kota Depok, yang mengalami turun mesin, Kamis (29/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Polisi telah rampung menggelar perkara kasus dugaan pemotongan dana bantuan sosial tunai (BST) yang terjadi di RW 05, Beji, Kota Depok.

Sebelumnya ramai diberitakan, bahwa warga penerima bansos tunai sebesar Rp 600 di lokasi tersebut dipotong Rp 50 ribu dengan alasan untuk perbaikan mobil ambulans dan menunjang program kain kafan gratis.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, hasil gelar perkara, pihaknya tidak menemukan unsur pidana dari kejadian tersebut.

“Dari hasil gelar sementara tidak masuk unsur, baik tipikor (tindak pidana korupsi) maupun pidana lain,” ujar Yogen dikonfirmasi wartawan, Jumat (6/8/2021).

Dengan demikian, Yogen menuturkan bahwa kasus dugaan pemotongan bansos tunai ini tidak bisa naik ke tahap penyidikan.

“Benar (tidak naik tahap penyidikan). Pertama untuk tipikor tidak masuk karena Ketua RW bukan pegawai negeri atau pejabat negara hasil koordinasi BKN,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Yogen berujar bahwa hasil penyelidikan, pihaknya tidak menemukan adanya unsur penggelapan atau penyelewengan dana Rp 50 ribu dari bansos warga.

“Karena warga sendiri yang memasukkan ke kotak donasinya. Tidak ada unsur pemaksaan atau kekerasan dalam memberi donasi. Sekarang uang dikembalikan semua. Untuk biaya perbaikan ambulans dan lainnya dibayar akhirnya oleh Ketua RW sendiri,” jelas Yogen.

Baca juga: Uang untuk Ambulans dan Kafan Jenazah, Pengurus RW 05 Beji Kembalikan Donasi Rp 50 Ribu ke Warga

Sebelumnya juga telah diwartakan, Ketua RW 05, Beji, Kota Depok, Kuseri, mengatakan bahwa donasi Rp 50 ribu yang diambil dari bantuan sosial tunai (BST) sebesar RP 600 ribu ini, digunakan untuk perbaikan mobil ambulans dan program kain kafan gratis di lingkungannya.

Donasi ini pun bersifat terbuka untuk seluruhnya, tidak hanya dari warga penerima bansos tersebut.

Mobil ambulans RW 05, Beji, Kota Depok, yang mengalami turun mesin, Kamis (29/7/2021).
Mobil ambulans RW 05, Beji, Kota Depok, yang mengalami turun mesin, Kamis (29/7/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA)

“Ini donasi yang sudah berjalan, bukan hanya sekarang dalam menghadapi pandemi kita semua swadaya bersama masyarakat termasuk bikin sembako dan sekarang kita sedang sampai urusan nyari untuk oksigen ,” ujar Kuseri di Posko Kampung Siaga Tangguh Jaya RW 05.

Soal perbaikan ambulans, Kuseri mengungkapkan biaya yang dibutuhkan tidaklah sedikit dan cukup besar, menyentuh angka Rp 6,5 juta.

Kuseri mengatakan, ambulans tersebut mengalami turun mesin musabab mobilitasnya yang tinggi.

“Operasional ambulans yang memang ambulans itu sangat diperlukan saat ini selain untuk mengantar orang positif Covid-19, juga orang dengan sakit lain. Ini donasi bukan hari ini saja,” tuturnya.

Baca juga: Bansos Dipotong Rp50 Ribu di Depok, Pengurus Beralasan untuk Perbaikan Ambulans & Kain Kafan Gratis

“Sebelumnya kami sudah mensosialisasikan lewat  RT, tolong kita nanti mohon ada bantuan donasi ambulans kita yang turun mesin, seher, ganti aki, dan lain-lain yang butuh Rp 6,5 juta,” timpalnya lagi.

Saat ini, mobil ambulans tersebut sudah bisa beroperasi setelah diperbaiki.

Uang yang sudah terkumpul dikembalikan

Pengurus lingkungan RW 05, Beji, Kota Depok, mengembalikan kembali uang donasi dari para warga penerima bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 50 ribu.

Diberitakan sebelumnya, donasi Rp 50 ribu dari uang bansos tunai sebesar Rp 600 ribu yang didapatkan warga ini untuk keperluan perbaikan mobil ambulans, dan menunjang program kain kafan gratis di lingkungan RW 05.

“Iya dibalikin, saya tidak mau berlarut-larut jadi saya ikutin aja mekanismenya. Saya kembalikan semua uang,” jelas Ketua RW 05, Kuseri, di Posko Kampung Siaga Tangguh Jaya RW 05 Beji, Kamis (29/7/2021).

Dari 231 warga penerima bantuan, Kuseri mengatakan, donasi yang terkumpul untuk perbaikan mobil ambulans dan program kain kafan gratis ini terkumpul sebesar Rp 11.550.000.

“Rp 11.550.000, hari ini sedang dikembalikan. Saya maunya semua. Tidak ada lagi istilah uang sisa,” tegasnya.

Kuseri mengatakan, sesungguhnya ada 251 warga penerima bansos tunai ini di lingkungannya.

Namun demikian, 20 di antaranya tidak memiliki alamat yang jelas, dan domisilinya kemungkinan besar sudah pindah dari lingkungan tersebut.

Baca juga: Kertas Hasil Swab Positif Covid-19 Jadi Bungkus Gorengan Viral di Medsos, Polisi Depok Turun Tangan

“Ada 251, yang dapat 231. Yang 20 karena alamatnya tidak tahu, tidak jelas, kita kembalikan 20 ke kantor pos,” tuturnya.

Terakhir, Kuseri menegaskan, bahwa donasi ini bukanlah pemotongan, lantaran warga lainnya yang tidak menerima bansos tunai pun ikut berpartisipasi dalam donasi tersebut.

“Saya kembalikan semua uang. Nanti masalah masyarakat akan memberi kepada kami ya silahkan saja tapi jangan sekarang. Kapan terserah, biar donasi jangan dikira pemotongan. Ngasih berapa terserah, kita tidak ada bahasa pemotongan-pemotongan itu,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved