Antisipasi Virus Corona di DKI

Tenaga Kesehatan Puskesmas di Jakarta Timur Mulai Divaksin Booster

Tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kecamatan, Jakarta Timur mulai menjalani vaksinasi dosis tiga atau booster pada Jumat (6/8/2021).

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Tenaga Kesehatan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati saat menunjukkan sertifikat vaksinasi Covid-19 dosis tiga atau booster di Jakarta Timur, Jumat (6/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kecamatan, Jakarta Timur mulai menjalani vaksinasi dosis tiga atau booster pada Jumat (6/8/2021).

Di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, pada hari pelaksanaan pertama tercatat sebanyak 70 tenaga kesehatan mendapat vaksin booster yang bertujuan meningkatkan daya tahan tubuh.

TONTON JUGA

Mereka termasuk bagian dari 1,5 juta tenaga kesehatan di ndonesia yang berdasar data Kementerian Kesehatan jadi sasaran penerima booster dengan vaksin Covid-19 jenis Moderna.

Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara mengatakan pelaksanaan vaksin booster yang diperuntukkan hanya untuk tenaga kesehatan bakal dilakukan bertahap.

"Untuk hari pertama kami mengefektivitaskan pemakaian dosis dalam vialnya, karena untuk Moderna satu vial (tabung vaksin) ada 14 dosis," kata Inda di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (6/8/2021).

Tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati saat mengikuti vaksinasi dosis tiga atau booster di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (6/8/2021). 
Tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati saat mengikuti vaksinasi dosis tiga atau booster di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (6/8/2021).  (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Alur pelaksanaan vaksin booster serupa dengan vaksinasi Covid-19 umumnya, di mana sebelum penyuntikan para tenaga kesehatan melewati tahap pemeriksaan atau screening.

Bila dari pemeriksaan yang meliputi tensi, riwayat penyakit bawaan, dan apa dalam tiga bulan terakhir terkonfirmasi Covid-19 atau tidak dinyatakan sehat maka dilakukan penyuntikan.

Baca juga: Bayi Baru Lahir Ditemukan di Dalam Kardus Mie Instan di Depok, Kondisi Saat Ditemukan Memprihatinkan

Setelah penyuntikan para tenaga kesehatan harus menjalani observasi sekitar 15 menit untuk memastikan ada atau tidaknya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) lalu mendapat sertifikat.

"Untuk hari pertama ini ada 70 nakes, jadi kurang lebih ada lima vial yang akan disuntikkan. Tentunya kalau dosis tiga nakes yang akan disuntik ini harus sudah lengkap dosis satu dan dua," ujarnya.

Inda menuturkan dalam pelaksanaan vaksin booster pihaknya memprioritaskan tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 karena memiliki risiko lebih tinggi terpapar dibanding petugas lain.

Tim vaksinator Puskesmas Kecamatan Kramat Jati saat menunjukkan vial vaksin Covid-19 jenis Moderna yang digunakan untuk booster, Jakarta Timur, Jumat (6/8/2021).T
Tim vaksinator Puskesmas Kecamatan Kramat Jati saat menunjukkan vial vaksin Covid-19 jenis Moderna yang digunakan untuk booster, Jakarta Timur, Jumat (6/8/2021).T (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Dia mencontohkan dirinya sebagai kepala Puskesmas yang intensitas kontak dengan pasien Covid-19 lebih minim sehingga pada hari pertama pelaksanaan belum menerima vaksin booster.

"Seperti tim analis (Labolatorium), swabber (petugas tes swab PCR), surveillance (petugas penelusuran kontak langsung), kemudian tim rujukan 24 jam, driver ambulans, kemudian tim poli batuk pilek. Itu kan setiap harinya berhadapan dengan pasien yang berisiko," tuturnya.

Meski membagi jadwal peserta pelaksanaan berdasar skala prioritas, Inda memastikan seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati bakal mendapat vaksin booster.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved