Belum Pernah Dapat Bansos, Puluhan Emak-emak Geruduk Kantor Desa: Di Sini Banyak yang Kurang Mampu

Lantaran belum pernah sekalipun mendapatkan bantuan sosial (bansos), puluhan emak-emak menggeruduk Kantor Desa Cikijing, Kecamatan Cikijing.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Emak-emak Desa/Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka menggeruduk kantor desa dengan tujuan memprotes pelaksanaan pendistribusian yang tak sesuai harapan. 

Kedatangan puluhan emak-emak ini kemudian diterima oleh perangkat Desa Cikijing.

Pamong Desa Cikijing, Asep menjelaskan, saat ini pihaknya baru bisa menampung aspirasi dari warga yang datang mempertanyakan daftar penerima bansos tersebut.

"Berdasarkan informasi bahwa masih terdapat warga kurang mampu belum menerima bantuan baik dari pemerintah pusat hingga pemerintah desa. Maka akan ditampung semua keluhan warga yang diupayakan akan menjadi prioritas pada program bantuan sosial selanjutnya," ujar Asep.

Baca juga: Semangat Tulus Emak-emak Memasak untuk Warga Isoman di Limo Depok: Tiap Hari Siapkan Makan Siang

Emak-emak Antusias Vaksin Demi Bisa Belanja

Persyaratan menunjukkan bukti vaksinasi Covid-19 untuk masuk pasar membuat antusias emak-emak di Kelurahan/Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengikuti vaksinasi melonjak.

Dalam gelaran vaksinasi massal Covid-19 di permukiman warga RW 10, Kelurahan Ciracas pada Selasa (27/7/2021) ratusan emak-emak antusias mengikuti kegiatan vaksinasi di sekretariat RW 10.

Lurah Ciracas Rikia Marwan mengatakan dari target harian 1.000 warga, hingga pukul 11.00 WIB tercatat sekitar 500 warga yang didominasi kaum ibu mendaftar mengikuti vaksinasi.

"Karena sekarang dari PD Pasar Jaya kan mewajibkan warga untuk menunjukkan bukti vaksinasi, jadi antusiasme kaum ibu mengikuti vaksinasi melonjak," kata Rikia di Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (27/7/2021).

Sejak pukul 09.00 WIB, warga antre mengikuti vaksinasi Covid-19 yang melibatkan Puskesmas Kelurahan Ciracas sebagai tim vaksinator dan pengurus RW 10 di bagian pendaftaran.

Baca juga: Semangat Tulus Emak-emak Memasak untuk Warga Isoman di Limo Depok: Tiap Hari Siapkan Makan Siang

Setelah mendaftar dengan menunujukkan fotokopi KTP untuk orang dewasa dan kartu keluarga (KK) untuk anak para peserta melakukan pemeriksaan tensi dan penyakit komorbid atau penyakit penyerta.

"Vaksinasi diselenggarakan di permukiman untuk memudahkan warga menjangkau lokasi vaksinasi, jadi lebih dekat dengan rumah warga. Vaksinasi di permukiman ini akan terus digelar berkelanjutan," ujarnya.

Sulastri (53), satu warga RW 10 Kelurahan Ciracas menuturkan tidak keberatan dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menjadikan bukti vaksinasi jadi syarat masuk pasar tradisional.

Menurutnya kebijakan tersebut efektif mengajak warga agar mau mengikuti vaksinasi Covid-19 yang bertujuan menciptakan herd immunity atau kekebalan komunal Covid-19.

"Sekarang kan masuk pasar untuk perjalanan naik bus di Terminal juga syaratnya harus menunjukkan bukti vaksinasi Covid-19, jadi warga antusias ikut vaksinasi Covid-19 di sini," tutur Sulastri.

Sulastri menyebut banyak dari warga RW 10 yang sebelumnya urung melakukan vaksinasi Covid-19 karena sejumlah alasan kini bersedia mengikuti kegiatan karena jadi syarat masuk pasar tradisional.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved