Janji Manis Heriyanti Akidi Tio: Jangankan Sumbang Rp 2 Triliun, Gaji Rp 2,5 Juta Saja Tak Diberikan
Usai kasus sumbangan Rp 2 triliun ternyata fiktif, satu per satu aib yang dilakukan Heriyanti mulai terbongkar.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Dia meminta agar makam ayahnya dibersihkan terlebih dahulu.
Kemudian secara khusus Heriyanti meminta penjagaan supaya tidak diganggu ketika ziarah.
"Dia (Heriyanti) tidak suka diganggu kalau lagi sembahyang dan ziarah, kan kadang ada yang suka minta uang rokok atau apalah.
Nah itu saya pesan juga ke keponakan tolong jagain aja, jangan sampai ada yang ganggu ibu Heriyanti," tuturnya.
Biasanya, setiap bulan Maret, Sulaiman dan keponakan sudah mulai membersihkan makam Akidi Tio,'
Hal ini dilakukan menjelang ritual Cheng Beng.

Sulaiman menuturkan, dirinya sudah ditunjuk oleh Heriyanti untuk menjaga makam Akidi Tio sejak pengusaha asal Aceh itu dimakamkan di TPU itu pada tahun 2009 silam.
Ketika persiapan pemakaman Akidi Tio, Sulaiman adalah orang yang ditemui oleh Heriyanti.
Dia juga yang diminta Heriyanti untuk membuatkan makam Akidi Tio dengan memberikan uang Rp 18 juta.
Adapun sebelum mendiang Akidi Tio meninggal dunia, keluarga memang sudah memesan tanah makam seluas 10 meter x 6 meter tersebut.
"Uangnya Rp18 juta sudah termasuk izin kubur, tenda dan material. Pakai besi juga supaya tidak ambles," kata dia.
Gaya arsitektur makam Akidi Tio sama dengan makam warga tionghoa pada umumnya, dibuat dengan ukuran yang cukup besar.

Batu nisan berwarna abu-abu dan bersebelahan dengan makam istrinya yang bernama Ratna.
Makam Akidi Tio tampak bersih dari rumput liar yang sudah dicabut dengan taburan bunga diatasnya.
Dari batu nisan makam, diketahui Akidi Tio meninggal pada 21 Juni 2009 silam.