Kelanjutan Kisruh Sumbangan 2 Triliun, Giliran Penjaga Makam Akidi Tio Ngaku Tak Dibayar Heriyanti

Alih-alih punya uang Rp 2 triliun untuk disumbangkan, Heriyanti nyatanya tak membayar penjaga makam Akidi Tio.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNSUMSEL.COM/Rachmad Kurniawan
Penjaga makam, Sulaiman (56) sedang membersihkan makam Akidi Tio di TPU Talang Kerikil Jalan Gotong Royong III Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako Palembang, Senin (9/8/2021). DIa mengaku upahnya sudah setahun terakhir tak dibayar oleh Heriyanti. 

TRIBUNJAKARTA.COM, PALEMBANG - Alih-alih punya uang Rp 2 triliun untuk disumbangkan, Heriyanti nyatanya tak membayar penjaga makam Akidi Tio.

Hal itu dikatakan Sulaiman (56) yang dipercayakan untuk menjaga makam Akidi Tio.

Bersama keponakannya, Sulaiman sudah menjaga makam Akidi Tio sejak tahun 2009 ketika ayahanda Heriyanti itu wafat.

Mereka diberikan upah oleh Heriyanti Rp 2,5 juta pertahunnya.

Namun sejak tahun 2020, dirinya belum diberikan upah oleh Heriyanti tanpa adanya alasan yang jelas.

Baca juga: Heriyanti Akidi Tio Dilaporkan Penipuan Rp 2,3 M, Rencana Sahabat Cabut Laporan: Dia Susah Finansial

Kata dia, dirinya hanya dijanjikan oleh Heryanti yang menyebut upahnya akan segera dibayar.

"Sudah dari tahun kemarin sama yang tahun ini belum dibayar. Ibu Heryanti sempat janji katanya mau bayar waktu sebelum ada yang viral (sumbangan Rp 2 triliun) ini," kata Sulaiman dilansir dari Tribun Sumsel, Selasa (10/8/2021).

Namun, lanjut Sulaiman, kini nomor ponsel Heriyanti justru tak bisa dihubungi usai viral sumbangan Rp 2 triliun.

"Tapi sekarang malah nomor dia sudah tidak aktif lagi, " kata Sulaiman.

Selain upah yang belum dibayar, Sulaiman mengaku dirinya dijanjikan Heriyanti akan mendapatkan pakaian dan beras.

Tak hanya untuknya, tetapi kepada sejumlah penjaga makam dan penggali kubur yang ada di TPU tempat dimakamkannya Akidi Tio.

Adapun Akidi Tio dimakamkan di TPU Talang Kerikil Jalan Gotong Royong III Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako Palembang.

Gaya arsitektur makam Akidi Tio sama dengan makam warga tionghoa pada umumnya, dibuat dengan ukuran yang cukup besar. Batu nisan berwarna abu-abu dan bersebelahan dengan makam istrinya yang bernama Ratna.

Baca juga: Berawal dari kehebohan Keluarga Akidi Tio, Pemilik Warteg Ini Bikin Gebrakan Bagikan 2T di Masa PPKM

Makam Akidi Tio tampak bersih dari rumput liar yang sudah dicabut dengan taburan bunga diatasnya.

Dari batu nisan makam, diketahui Akidi Tio meninggal pada 21 Juni 2009 silam. Terdapat lambang salip dan aksara Tionghoa

"Bulan April ibu Heriyanti bilang begitu janjinya, sempat menjanjikan uang beras dan pakaian. Tapi sampai sekarang belum ada, " ujarnya.

Penjaga makam , Sulaiman (56) sedang membersihkan makam Akidi Tio di TPU Talang Kerikil Jalan Gotong Royong III Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako Palembang,Senin (9/8/2021).
Penjaga makam, Sulaiman (56) sedang membersihkan makam Akidi Tio di TPU Talang Kerikil Jalan Gotong Royong III Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako Palembang,Senin (9/8/2021). (TRIBUNSUMSEL.COM/Rachmad Kurniawan)

Minta Penjagaan

Setiap bulan Maret, Sulaiman dan keponakan sudah mulai membersihkan makam Akidi Tio,'

Hal ini dilakukan menjelang ritual Cheng Beng.

Sulaiman mengungkapkan, ketika hendak berziarah ke makam mendiang Akidi Tio, Heriyanti selalu menghubunginya untuk membersihkan makam terlebih dahulu.

Kemudian secara khusus meminta penjagaan supaya tidak diganggu ketika ziarah.

"Dia (Heriyanti) tidak suka diganggu kalau lagi sembahyang dan ziarah, kan kadang ada yang suka minta uang rokok atau apalah. Nah itu saya pesan juga ke keponakan tolong jagain aja, jangan sampai ada yang ganggu ibu Heriyanti, " tuturnya.

Kemudian, Sulaiman sedikit becerita saat pemakaman Akidi Tio pada Tahun 2009 lalu.

Sebelum mendiang Akidi Tio meninggal dunia, keluarga sudah memesan tanah makam seluas 10 meter x 6 meter tersebut.

Baca juga: Sumbangan Rp 2 Triliun Tak Jelas, Heriyanti Akidi Tio Kini Dilaporkan Sahabat Perkara Uang Rp 3 M

Ketika persiapan pemakaman Akidi Tio, Sulaiman adalah orang yang ditemui oleh Heriyanti.

Ia diminta untuk membuatkan makam ayahnya yang meninggal tahun 2009 silam.

"Waktu itu saya dikasih uang, terus ngajak keponakan dan beberapa penggali kubur untuk membuat makam. Uangnya Rp18 juta sudah termasuk izin kubur, tenda dan material. Pakai besi juga supaya tidak ambles," bebernya.

Didatangi Kapolda Sumsel

Pasca viralnya kasus sumbangan Rp 2 triliun yang nyatanya fiktif, nama Akidi Tio jadi sorotan.

Adapun Akidi Tio adalah kenalan dari Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri.

Lantaran namanya terseret dari ulah anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti, Kapolda Sumsel baru-baru ini berziarah ke makam mendiang Akidi Tio.

Jenderal Bintang Dua ini pun menjelaskan alasannya ziarah ke makam Akidi Tio.

"Ya kewajiban kita sebagai manusia untuk mendoakan (orang yang sudah meninggal)," ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsapp, Senin (9/8/2021).

Foto kapolda Sumsel saat mengunjungi makam Akidi Tio yang tersebar di pesan whatsapp.
Foto kapolda Sumsel saat mengunjungi makam Akidi Tio yang tersebar di pesan whatsapp. (via Tribun Sumsel)

Dikatakan Eko, dirinya banyak mengambil hikmah dari kehebohan yang turut mengkaitkannya dalam rencana sumbangan dana Rp 2 triliun dari Heryanty, anak bungsu mendiang Akidi Tio.

Ia berujar, adanya "Akidi Effect" juga sudah membuat banyak orang bahu membahu dalam membantu menuntaskan persoalan COVID-19.

"Khususnya membantu masyarakat yang terdampak covid ini. Tentunya ini fenomena yang baik dan terus dilestarikan untuk kepentingan masyarakat," ucapnya.

Baca berita lainnya tentang Akidi Tio

Artikel ini disarikan dari TribunSumsel.com dengan Topik Kasus Sumbangan Rp 2 Triliun

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved