Sisi Lain Metropolitan
Kisah Warga Cipete Bikin Warung Makan Bagi yang Terdampak PPKM: Per Bungkus Hanya Rp 2 Ribu
Warga di Cipete Utara, membuat program nasi bungkus Rp 2 ribu untuk membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Di masa sulit saat ini, kepedulian warga untuk saling membantu tetap menyala.
Warga di Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, membuat program nasi bungkus Rp 2 ribu untuk membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19.
Sejak pagi, sejumlah ibu-ibu sudah berdiri di depan gerbang sebuah rumah di Jalan Kirai RT 002 RW 001 pada Rabu (11/8/2021).
Di depan mereka berdiri, tersaji deretan lauk pauk di atas sebuah meja.
Mereka memanggil begitu ada pengendara ojek daring yang melintas.

"Gojek.. gojek..,"teriak salah satu emak sambil melambaikan tangan.
Pengendara ojol itu menepi sebentar.
Baca juga: Kisah Pilu Emi: Hidup Sebatang Kara, Tak Diakui Ibu Hingga Ditemukan Tewas di Kontrakan Cipete
Ia diminta membayar Rp 2 ribu untuk mendapatkan nasi bungkus dengan tiga jenis lauk yang tampak menggoda selera.
Warga yang datang bukan hanya pengendara ojol.
Ada kurir dan warga setempat.
Program sosial ini diadakan oleh Warung Nasi Ternak Rezeki.
Menurut pengawas warung tersebut, Santoso, kegiatan ini sudah berlangsung sejak Senin (9/8/2021) silam.

Namun, hari itu sepertinya lebih sepi ketimbang dua hari sebelumnya lantaran tanggal merah.
Dari hari pertama, antusias masyarakat sangat tinggi.
Santoso bercerita program ini bermula dari seorang pemuda bernama Dimas. Dimas merupakan penggagas dari program Warung Ternak Rezeki.
Santoso mengenal Dimas melalui teman istrinya bernama Rea. Ia sering membuatkan pesanan nasi bungkus dari Rea untuk kegiatan sosial.
Baca juga: Kudanya Dievakuasi Usai Terjeblos Selokan Jalan Pangeran Antasari, Ayah Kusir Datangi Damkar Cipete
"Jadi bu Rea itu hampir dua minggu sekali selalu order buat Jumat Berkah ke kita. Sekitar 100-150 bungkus untuk anak-anak yatim. Bu Rea kemudian mengenalkan saya ke mas Dimas," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (11/8/2021).
Santoso kemudian bergabung dengan program sosial yang dibuat Dimas.
Sebelumnya, Dimas telah membuat Warung Nasi Ternak Rezeki di kawasan Gading Serpong, Tangerang.
Untuk cabang kedua di Cipete, Dimas memercayai Santoso untuk mengelolanya.
Dana nasi bungkus berasal dari dana Dimas yang dikirimkan ke Santoso.

"Sokongan dana ini dari mas Dimas. Dana diberikan tergantung habisnya nasi bungkus. Misalkan 50 bungkus per hari, nanti mas Dimas akan menyiapkan dananya," katanya.
Dana tak hanya semata dari Dimas saja, sejumlah donatur turut menyumbang seperti bahan-bahan pangan untuk membuat lauk.
Sejak pukul 04.00 WIB, istri Santoso, Yusnia dan beberapa saudaranya sudah mulai memasak lauk pauk.
Ada sekitar 8 lauk pauk yang disajikan.
Pukul 09.00 WIB, mereka lauk pauk, nasi dan teh tawar panas telah tersaji di depan rumah.
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Seluruh Titik Penyekatan di Kota Bekasi Dibuka
Lauk dan nasi habis biasanya setelah jam 12.00 WIB.
Serba Rp 2 Ribu
Santoso mengatakan warung nasi ternak ini menjual nasi bungkus serba Rp 2 ribu.
Dari hanya uang Rp 2 ribu itu, warga bisa mendapatkan nasi, ayam atau telor dan dua lauk lainnya.
"Kami berpikir bahwa nasi bungkus seharga Rp 2 ribu tak memberatkan masyarakat kecil yang benar-benar terdampak," ungkapnya.

Uang Rp 2 ribu yang dikumpulkan dari setiap nasi bungkus akan digunakan kembali untuk membuat nasi bungkus.
Nasi bungkus itu nanti akan diberikan kepada orang-orang di pinggir jalan raya.
Sebenarnya, Santoso dan Istri, Yusnia turut terdampak pandemi Covid-19.
Namun, semangat mereka untuk berbagi kepada sesama warga tak surut.
Baca juga: Merantau di Usia Muda, Nyawa ART Harus Terbuang Percuma, Keluarga: Terakhir Berangkat Bersama Pacar
"Kalau dibilang itu sudah panggilan jiwa. Ya alhamdulilah ini memang niat baik saya dan keluarga. Mereka turut membantu memasak nasi bungkus," pungkasnya.