Penjaga Sekolah di Bekasi Meninggal Tak Wajar, Telepon Terus Berdering Bahas Utang Tak Terbayar
KS (54) penjaga sekolah di SD di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi ditemukan meninggal tak wajar, Rabu (11/8/2021). Sempat dihubungi leasing.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - KS (54) penjaga sekolah di SD di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi ditemukan meninggal tak wajar, Rabu (11/8/2021).
Penjaga sekolah tersebut diduga nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.
KS tercatat sebagai warga Subang, Jawa Barat.
Polisi telah mengumpulkan barang bukti antara lain ponsel, tali tambang dan identitas korban.
Petugas juga menemukan sepeda motor milik korban yang terparkir tak jauh dari lokasi tewasnya korban.
Baca juga: Kisah Tragis Rumah Tangga, Sang Istri Meninggal Tak Wajar Setelah Ikuti Pernikahan Massal
Kapolsek Bekasi Utara Kompol Gungun Gunadi masih menyelidiki kasus pria yang ditemukan gantung diri.
"Kami masih melakukan penyelidikan kasus ini," kata Gungun.

Dikutip TribunJakarta.com dari Warta Kota, penjaga sekolah itu diduga nekat mengakhiri hidup karena perusahaan jasa keuangan yang menagih utangnya.
SH (33) kerabat korban mengungkapkan KS terus dihubungi perusahaan Leasing sejak semalam.
Baca juga: Polisi Segera Bertindak Cegah Warga yang Mencoba Bunuh Diri Saat Isolasi Mandiri
Sebab, sang penjaga sekolah sudah tiga bulan tidak membayar utang.
"Semalem juga ditelfon dari apa itu namanya, ditagih katanya tiga bulan belum bayar terus ngomong secepatnya suruh bayar," katanya.
Bersama suami, SH mengaku kerap mengantarkan makanan untuk korban karena sudah dianggap sebagai orangtuanya sendiri.
Baca juga: Kronologi Wanita Ditabrak Kereta di Senen, Berjalan Sendiri dan dugaan bunuh diri
"Korban juga sering makan di rumah saya, kadang juga suami mengantarkan makanan ke sekolah untuk dia," ucapnya.
Peristiwa Lain
Pria Meninggal Tak Wajar Diduga Cekcok dengan Istri

Yohanes Salle (32) ditemukan meninggal tak wajar di rumahnya di Kampung Mude Tunga, Desa Aewoe, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Senin (9/8/2021).
Yohanes diduga nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.
Pria beristri dan memiliki anak itu meninggal tak wajar menggunakan seutas tali nilon berwarna biru.
Kronologi
Kapolsek Mauponggo, Ipda Yakobus K Sanam, SH mengungkapkan dugaan sementara Yohanes gantung diri karena selama ini tidak rukun dengan istrinya.
Korban sering merasa cemburu dengan istrinya.
Baca juga: Kronologi Wanita Ditabrak Kereta di Senen, Berjalan Sendiri dan dugaan bunuh diri
Akibatnya, sering kali terjadi pertengkaran antara korban dan istrinya dan barang di dalam rumah termasuk ponsel istrinya dirusak oleh korban.
"Korban kurang lebih sekitar dua Minggu tidak hidup serumah lagi dengan istrinya, dan istrinya pergi meninggalkan rumah dan tinggal bersama saudara kandungnya," kata Kapolsek Yakobus dikutip TribunJakarta.com dari Pos Kupang.
Peristiwa itu berawal saat anak kandung korban pulang ke rumah dan melihat pintu kamar dalam keadaan terkunci di Kampung Mude, Desa Aewoe, Senin (9/8/2021) pukul 14.30 Wita.
Merasa penasaran, anak korban melihat dari celah pintu kamar dan melihat ayahnya dalam posisi leher diikat dengan tali nilon tersebut.
Melihat kondisi tersebut, sang anak langsung memanjat dinding rumah untuk bisa masuk ke dalam kamar ayahnya.
Setelah masuk ke dalam kamar korban, sang anak langsung membuka tali yang terikat pada leher ayahnya.
Selesai membuka tali pada leher ayahnya, ia pun langsung ke rumah saksi lain bernama Fortunatus Waja untuk memberitahukan perihal peristiwa tersebut.
Tanpa berpikir panjang lagi, Fortunatus Waja memberitahukan kejadian tersebut kepada warga dan langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca juga: Tanggapan Polisi Terkait Maraknya Kasus Bunuh Diri di Apartemen Kalibata City
Mereka melihat korban dalam posisi terbaring di tempat tidur dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi.
Melihat peristiwa tersebut, pelapor atas nama Donatus Mere langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mauponggo.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Korban yang Meninggal Gantung Diri di Mauponggo-Nagekeo Diduga Karena Persoalan Keluarga, dan di WartaKotalive.com dengan judul Penjaga Sekolah Bekasi Utara Dikejar Perusahaan Leasing Gara-gara Belum Bayar Utang,