Virus Corona di Indonesia

Cerita Eddy, Pria Berusia 100 Tahun Sembuh dari Covid-19 Berkat Perlindungan Vaksin

Eddy Yoshawirja (100 tahun) penerima vaksin tertua di Indonesia berhasil sembuh dari  dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Editor: Kurniawati Hasjanah
DOK KPCPEN
Eddy Yoshawirja (100 tahun) penerima vaksin tertua di Indonesia berhasil sembuh dari  dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. 

Benny menjelaskan, kesembuhan sang ayah tidak terlepas dari peran vaksin Covid-19 yang diterima Eddy beberapa bulan sebelum ia tertular Covid-19.

"Saya bersyukur bahwa sebelumnya kami sekeluarga telah mempertimbangkan bahwa ayah harus divaksin untuk pencegahan Covid-19," ujarnya.

Lebih lanjut, Benny menilai sang ayah tidak merasakan gejala apapun setelah divaksin dan ia sendiri yang mendaftarkan ayahnya untuk divaksin.

Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin via HP, Ini Solusinya Jika Belum Muncul di Web pedulilindungi.id

Benny juga mengungkapkan bahwa pada saat proses screening di sentra vaksinasi, ayahnya sempat dinyatakan tidak lolos karena ada riwayat sakit ginjal.

Namun kondisi itu tidak mematahkan semangat keluarga untuk memberikan vaksin kepada Eddy.

"Kami pun berkonsultasi dengan dokter umum dan internis, sampai akhirnya ayah saya dinyatakan boleh divaksin," katanya.

Benny merasa lega karena sang ayah sudah divaksin dan berterima kasih karena pemerintah telah memberikan prioritas kepada warga lansia untuk menerima vaksin.

la juga mengimbau agar masyarakat tidak ragu untuk mendaftarkan, mengantarkan dan menemani anggota keluarga lansia mereka untuk vaksinasi.

Vaksinasi lansia

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan perlu peran proaktif keluarga sebagai "support system" untuk membangun 'kekebalan keluarga' dalam menuntaskan target vaksinasi lansia dan mencapai kekebalan komunal.

Sejak awal program vaksinasi Covid-19 dimulai secara nasional, kata Nadia, kelompok lansia ditetapkan sebagai target penerima vaksin yang diprioritaskan, karena kelompok ini paling rentan dan memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih tinggi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 12 Agustus 2021, dari total 21.553.118 target penerima vaksin Covid-19 kelompok lansia, baru 4.979.210 (23,10 %) yang mendapat vaksin dosis pertama, sedangkan dosis kedua 3.383.747 (15,70%).

Lambatnya pencapaian target vaksinasi kelompok lansia disebabkan oleh beberapa faktor terkait akses, dukungan dan juga masih adanya penolakan vaksin pada lansia.

Baca juga: Cara Menjaga Kebugaran Lansia, Perhatikan Nutrisi dan Olahraga Cukup Setiap Hari

"Banyak lansia tidak mau atau memilih untuk tidak divaksinasi karena sebagian besar tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang vaksin, sehingga takut akan kemungkinan efek samping," katanya.

Selain itu, Nadia juga mengungkapkan banyak lansia tidak memiliki akses untuk mendapatkan vaksin, yang disebabkan oleh ketidaktahuan tentang cara mendaftarkan diri, mendapatkan informasi, atau mendatangi lokasi vaksinasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved